Beranda
Nasional
Internasional
Metro
Daerah
Lifestyle
Sports
Ekonomi Bisnis
Teknologi
Sains
Otomotif
Edukasi
Kalam
GenSINDO
Infografis
Video
Foto
Indeks
Selain Desy Ratnasari, Bima Arya Masuk Bursa Cagub Jabar dari PAN
Selain Desy Ratnasari, Bima Arya Masuk Bursa Cagub Jabar dari PAN
A
A
A
BANDUNG - Selain Desy Ratnasari, nama Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto juga dipertimbangkan Partai Amanat Nasional (PAN) untuk maju dalam Pilgub Jawa Barat 2018.
Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PAN Jabar M Hasbullah Rahmad mengatakan, partainya hingga saat ini lebih mengedepankan sosok internal yang dinilai berkompeten, di antaranya Anggota DPR RI Desy Ratnasari dan Wali Kota Bogor Bima Arya.
Namun, menurut Hasbulloh, figur eksternal terus berdatangan untuk mendapatkan dukungan PAN. Hasbulloh menyebutkan, tokoh eksternal yang telah membuka komunikasi dengan PAN di antaranya Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar dan Bupati Tasikmalaya Uu Ruzhanul Ulum. "Tak terkecuali Ridwan Kamil (Wali Kota Bandung) dan Dedi Mulyadi (Bupati Purwakarta) pun sudah membangun komunikasi," katanya di Bandung, Kamis (27/4/2017).
Meskipun komunikasi itu sudah dilakukan, Hasbullah menegaskan hingga kini belum ada kesepakatan yang terlahir dari komunikasi tersebut. "Kalau konteks komunikasi kan itu wajar, tapi kalau menjurus ke paket pasangan, itu belum," ujarnya.
Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PAN Jabar M Hasbullah Rahmad mengatakan, partainya hingga saat ini lebih mengedepankan sosok internal yang dinilai berkompeten, di antaranya Anggota DPR RI Desy Ratnasari dan Wali Kota Bogor Bima Arya.
Namun, menurut Hasbulloh, figur eksternal terus berdatangan untuk mendapatkan dukungan PAN. Hasbulloh menyebutkan, tokoh eksternal yang telah membuka komunikasi dengan PAN di antaranya Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar dan Bupati Tasikmalaya Uu Ruzhanul Ulum. "Tak terkecuali Ridwan Kamil (Wali Kota Bandung) dan Dedi Mulyadi (Bupati Purwakarta) pun sudah membangun komunikasi," katanya di Bandung, Kamis (27/4/2017).
Meskipun komunikasi itu sudah dilakukan, Hasbullah menegaskan hingga kini belum ada kesepakatan yang terlahir dari komunikasi tersebut. "Kalau konteks komunikasi kan itu wajar, tapi kalau menjurus ke paket pasangan, itu belum," ujarnya.
(zik)
Explore More