Pemprov Maluku Antisipasi Kebutuhan Pangan Blok Masela

Kamis, 13 April 2017 - 02:13 WIB
Pemprov Maluku Antisipasi...
Pemprov Maluku Antisipasi Kebutuhan Pangan Blok Masela
A A A
MALUKU - Pemprov Maluku menyiapkan 11 kebijakan pangan mengantisipasi dampak yang bakal muncul dengan keberadaan proyek gas alam Blok Masela. 11 kebijakan pangan ini disiapkan mengantisipasi bergesernya pola konsumsi yang berbasis makanan lokal ke beras dan makanan berbasis terigu.

Gubernur Maluku Said Assagaff menyampaikan 11 kebijakan pangan tersebut ketika memberikan sambutan pada Sarasehan Nasional Strategi Pemerintah Provinsi Maluku dalam Penyediaan pangan Menyongsong Pengelolaan Gas Alam Blok Masela, di Universitas Pattimura Ambon, Rabu (12/4/2017).

"Proyek besar ini diperkirakan akan berdampak terhadap pola makan masyarakat lokal. Pola konsumsi masyarakat lokal Maluku yang selama ini berbasis umbi-umbian, sagu dan jagung dengan keberadaan proyek petrokimia Masela, dikhawatirkan berdampak terhadap bergesernya pola konsumsi yang berbasis makanan lokal ke beras dan makanan berbasis terigu. Semua ini merupakan tantangan yang serius yang perlu kita pikirkan bersama," ungkap Assagaff.

Assagaff menyampaikan fakta, sebagian besar kebutuhan bahan makanan rakyat Maluku seperti beras, gula, terigu, telur, ayam, minyak goreng, bawang merah, bawang putih, kentang, wortel dan lain-lain, masih didatangkan dari luar Maluku. Namun dari tahun ke tahun, menurut Assagaff, jumlah dan jenis bahan pangan yang didatangkan dari luar Maluku, relatif berkurang seiring dengan meningkatnya produksi pangan lokal.

"Di tengah tantangan-tantangan yang disebutkan di atas, tidak ada pilihan lain buat kita, kecuali bersama-sama meningkatkan produksi pangan untuk keperluan masyarakat," ujarnya.

Assagaff menuturkan, tidak mungkin dapat memenuhi semua kebutuhan pangan di dunia yang mengglobal ini, paradigma baru jalan tengah perlu diambil. Paradigma itu adalah, "Eat what we and world grow - Grow what we eat".

Ini disebut Assagaff sebagai suatu tantangan besar untuk semua pihak di Maluku. Namun dia meyakini peran iptek dapat menjawab ini semua dan di sinilah perguruan tinggi dalam hal ini Universitas Pattimura (Unpatti), Universitas Kristen Indonesia Maluku (UKIM), Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ambon, Universitas Darussalam dan lainnya, memegang peranan yang strategis.

"Kita jangan mengulangi kesalahan pada proyek migas di tempat lain seperti Bontang dan Arun, yang dalam perencanaan bersifat 'Enclave' (tertutup), sehingga hanya segelintir orang yang bisa menikmati hasil gas bumi tersebut," kata Assagaff mengingatkan.

Dia mengingatkan lagi, bahwa salah satu yang perlu diperhatikan dan dipikirkan bersama adalah bagaimana menyiapkan kebutuhan pangan untuk masyarakat dan para pekerja di perusahaan Petrokimia yang akan dibangun tersebut. Hal ini merupakan tantangan sekaligus peluang ekonomi yang sangat besar untuk masyarakat setempat.

Keberadaan proyek besar dengan tenaga kerja berpenghasilan tetap dalam jumlah banyak menuntut ketersedian pangan dari sisi kuantitas, kualitas dan keanekaragamannya. "Kita patut bersyukur, Provinsi Maluku dikaruniai sumber daya alam yang begitu banyak. Kekayaan ini harus kita kelola sebaik mungkin untuk kesejahteraan rakyat dan berwawasan lingkungan," terang Assagaff.

Salah satu kekayaan alam yang dimiliki Maluku, adalah Blok Gas Abadi Masela. Demi kesejahteraan rakyat, di Blok Masela bakal menjadi Pusat Industri Petrokimia. Menurut Menteri Perindustrian Erlangga Hartanto, dari Blok Masela akan dibangun industri Petrokimia berbasis gas dengan total investasi sebesar USD 3,9 miliar.

Proyek ini diproyeksikan akan menyerap 39 ribu tenaga kerja langsung dan dari awal dikonsepkan dengan tetap melibatkan masyarakat, termasuk di dalamnya peran perguruan tinggi.
(whb)
Berita Terkait
Produksi Terus Melorot,...
Produksi Terus Melorot, DPR Desak Dirjen Migas Fokus Cari Sumur Migas Baru
Asing Temukan Harta...
Asing Temukan Harta Karun Migas di Aceh, Simpan Potensi Cadangan Terbesar di Dunia
Agresif Menjaga Produksi...
Agresif Menjaga Produksi Migas, Pengeboran Sumur Pengembangan Capai 616
Ngeri! SKK Migas Targetkan...
Ngeri! SKK Migas Targetkan Pengeboran 1.000 Sumur Setahun
Pertamina EP Tajak Sumur...
Pertamina EP Tajak Sumur Eksplorasi Lapangan Weriagar di Papua Barat
Cetak Rekor, Pertamina...
Cetak Rekor, Pertamina Lakukan Pengeboran Terpanjang dan Tercepat di South Mahakam
Berita Terkini
Fraksi DPRD Minta Raperda...
Fraksi DPRD Minta Raperda Perubahan Pajak dan Retribusi Daerah Harus Berorientasi Kesejahteraan Rakyat
6 menit yang lalu
Jusuf Muda Dalam: Satu-Satunya...
Jusuf Muda Dalam: Satu-Satunya Menteri yang Dihukum Mati karena Korupsi di Indonesia
23 menit yang lalu
MNC Peduli dan MNC Land...
MNC Peduli dan MNC Land Adakan Giat Literasi di SDN Pangarakan 02 Srogol Cigombong
27 menit yang lalu
UAD Yogyakarta: Hak...
UAD Yogyakarta: Hak Imunitas Halangi Penegakan Hukum dan Buat Jaksa Tak Tersentuh
33 menit yang lalu
BPBD Kota Bekasi Sebut...
BPBD Kota Bekasi Sebut Pengungsi Banjir Telah Kembali ke Rumah
1 jam yang lalu
Sekdes di Rembang Ditahan...
Sekdes di Rembang Ditahan Kejaksaan Gara-gara Korupsi Dana Desa Rp400 Juta untuk Game Online
1 jam yang lalu
Infografis
PLN EPI-Pemprov DKI...
PLN EPI-Pemprov DKI Jakarta Olah Sampah Jadi Bahan Bakar
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved