4 Bocah Madrasah Ibtidaiyah di Kediri Diculik Anak Jalanan

Kamis, 09 Februari 2017 - 21:11 WIB
4 Bocah Madrasah Ibtidaiyah di Kediri Diculik Anak Jalanan
4 Bocah Madrasah Ibtidaiyah di Kediri Diculik Anak Jalanan
A A A
KEDIRI - Empat pelajar Madrasah Ibtidaiyah (setingkat sekolah dasar) asal Kabupaten Kediri diduga menjadi korban penculikan dan penganiayaan anak jalanan. Dari Kota Pare Kabupaten Kediri, enam anak jalanan (anjal) membawa keempatnya ke wilayah Gadang Kabupaten Malang.

Rambut keempatnya digunduli dan dipaksa mengamen di jalanan. Beruntung keempat bocah itu berhasil kabur.

Petugas Satpol PP Kota Blitar menemukan keempatnya di Jalan Cempaka Kota Blitar karena kehabisan ongkos pulang ke Kediri. Satu diantaranya dalam kondisi menangis.

“Kami langsung menyerahkan ke Komisi Perlindungan Perempuan dan Anak (KP2A) Kota Blitar, “ujar Sekretaris Satpol PP Kota Blitar Hariyanto kepada wartawan.

Keempat bocah itu diantaranya berinisial HP (13); RR (10) dan Yn (9) ketiganya warga Desa Tegalrejo, Kecamatan Badas, Kabupaten Kediri. Kemudian AMP (14) warga Kecamatan Dau, Kabupaten Malang. Kepada petugas KP2A, mereka mengaku diculik sejak Selasa 7 Februari lalu.

Mereka dipaksa melakukan perjalanan secara estafet, yakni mencegat dan menumpang setiap roda empat yang melintas. “Dari Pare keempat bocah itu naik mobil pikap, “terang Hariyanto.

Menurut Kabid Perlindungan Perempuan dan Anak (P2A) KP2A Kota Blitar Nurwaini keempat bocah itu awalnya masih mengenakan seragam sekolah.

Diduga untuk menghapus jejak, seragam itu dilucuti dan dibakar. Untungnya keempat bocah itu masih mengenakan kaos.

Tidak berhenti disitu, keenam anjal yang berusia lebih tua itu juga mencukur rambut keempatnya. Mereka merusak kartu telepon selular milik korban agar tidak mampu menghubungi keluarganya.

Pelaku juga memukul pelipis HP hingga memar karena korban sempat menolak mengamen.

“Ada salah satu korban yang berhasil menyembunyikan ponsel. Namun kendati demikian tidak berani mengeluarkan, “ timpal Nurwaini.

Mereka tiba di Gadang Malang sekitar pukul 20.00 WIB. Keempat bocah itu langsung mengamen hingga pukul 01.00 WIB dan berhasil mengumpulkan duit Rp265 ribu. Pelaku kemudian meminta seluruhnya.

Selama tiga hari keempat bocah itu tidur di emperan toko. Saat bangun Kamis pagi (9/2/2017) mereka tidak mendapati para penculiknya. Dengan perasaan was-was keempatnya memberanikan diri kabur, pulang melalui Blitar dengan uang Rp15 ribu yang sengaja mereka sembunyikan. Namun sesampai di Jalan Cempaka Kota Blitar bekal yang minim itu habis.

Yn yang berusia paling kecil menangis karena perutnya lapar. Sementara sudah tidak ada uang sepeserpun untuk membeli makanan.

Pemandangan itu terlihat petugas Satpol PP Kota Blitar yang tengah berpatroli. Setelah dilakukan pendataan, menurut Nurwaini pihaknya langsung berkoordinasi dengan Satpol PP Kabupaten Kediri.

Saat itu juga keempatnya dipulangkan ke Kediri. Begitu diinformasikan kabarnya orangtua AMP yang bertempat tinggal di Malang langsung datang untuk menjemput anaknya.

“Kita berharap aparat kepolisian mengusut kasus ini. Sebab ini perbuatan kriminal. Dan harapannya jangan sampai peristiwa ini terulang,“ pungkasnya.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.2570 seconds (0.1#10.140)