Seluruh Kelurahan di Kediri Ada Pusat Pendidikan Bahasa Inggris

Rabu, 25 Januari 2017 - 13:51 WIB
Seluruh Kelurahan di Kediri Ada Pusat Pendidikan Bahasa Inggris
Seluruh Kelurahan di Kediri Ada Pusat Pendidikan Bahasa Inggris
A A A
KEDIRI - Respons masyarakat terhadap program English Massive (Emas) atau mendunia dengan bahasa Inggris di Kota Kediri begitu luar biasa. Dalam waktu singkat jumlah spot Emas atau kelompok belajar bahasa Inggris gratis untuk masyarakat telah meningkat pesat. Dinas Pendidikan Pemkot Kediri baru merilis program pada Maret 2016 lalu.

Di awal 2017 ini saja jumlah kelompok belajar bahasa Inggris melesat menjadi 108 spot. Perubahan ini luar biasa mengingat pertengahan 2016 lalu jumlah kelompok belajar masih di kisaran 74 spot. Secara tidak langsung hal itu menunjukkan kebijakan Pemkot Kediri menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) semakin berhasil.

”Pertambahan spot yang relatif pesat itu berlangsung di bulan Januari ini. Tidak tertutup kemungkingan jumlah itu akan terus bertambah di bulan berikutnya,” kata Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dinas Pendikan Kota Kediri Chevy Ning Suyudi, Rabu (25/1/2017).

Penambahan spot itu merata di tiga kecamatan, yakni Kota, Pesantren, dan Mojoroto. Kenaikan rata-rata jumlah partisipan di tiap kelompok usia anak anak, remaja, dan dewasa ini tidak jauh beda.

Kendati demikian secara akumulatif, jumlah partisipan dari kelompok usia anak-anak masih menempati urutan teratas. Memang tidak ada alasan masyarakat Kota Kediri untuk tidak menyambut baik program pendidikan gratis ini. Tidak ada pungutan sepeserpun dalam program Emas ini.

Namun tentunya di setiap spot minimal harus berhimpun 10 partisipan sebagaimana ketentuan awal yang berlaku. Tercatat dalam kurun waktu 10 bulan berjalan (Maret 2016-2017) ini Program Emas telah memiliki 2.500 partisipan. Dua kali dalam seminggu dengan masing-masing durasi 90 menit, sebanyak 41 orang tutor atau pengajar dengan 5 master tutor memberikan asupan materi English speaking.

Mereka melangsungkan kegiatan belajar mengajar di 180 kelas di tiga kecamatan. Beberapa ruang kelas adalah madrasah atau sekolah. Namun tidak sedikit kelas belajar yang menumpang teras rumah warga. Apakah cukup demikian saja? Tentu tidak.

Untuk memoles program yang tengah ”berlari kencang” itu, Chevy mengaku pihaknya tengah menyiapkan beragam inovasi. Bagi dia langkah yang diambil ini merupakan upaya penyempurnaan program yang telah dimulai tahun 2016.

Dia menargetkan spot Emas bisa meluas ke seluruh kelurahan di Kota Kediri. Artinya spot Emas harus ada di 46 kelurahan. Meski program berkembang cepat masih ada kelurahan yang belum memiliki spot Emas. ”Target kita tahun 2017 ini seluruh kelurahan memiliki spot Emas,” ujar ketua Program Emas ini.

Di sisi lain, sebaran spot yang sudah ada di tiga kecamatan juga belum merata. Sesuai data, spot terbanyak justru berada di kawasan pinggir. Di wilayah pusat kota spot Emas justru lebih sedikit.

Pemerataan ini juga menjadi target penyempurnaan program. Menurut Chevy kegiatan penyerapan aspirasi ”Kopi Tahu” Pemkot Kediri turut menumbuhkan spot Emas di masyarakat, yakni himbauan langsung dari wali kota.

Di setiap acara yang mempertemukan langsung Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar dengan masyarakat, orang nomor satu di Kota Kediri itu selalu mengimbau masyarakat turut berpartisipasi menyukseskan program Emas. Seluruh warga tanpa memandang usia bisa belajar bahasa Inggris dengan gratis. ”Untuk menguasai bahasa Inggris warga Kota Kediri tidak perlu lagi mengeluarkan biaya belajar,” tuturnya.

Sebagai inovasi, spot Emas Asa Cendikia di Kelurahan/Kecamatan Mojoroto menghadirkan lima tutor asing dari Amerika Serikat. ”Mereka semua volunteer yang kita minta bantuanya menyukseskan program Emas ini,” ujar Arnie Suhestingsih, salah seorang pengajar.
(poe)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9944 seconds (0.1#10.140)