Sakit Hati, Kakak Bunuh Adik Ipar Bikin Gempar Gowa
loading...
A
A
A
GOWA - Pembunuhan sadis menggemparkan warga di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Seorang kakak berinisial ML tega menghabisi nyawa adik iparnya, Daeng Rani (45), hanya gara-gara salah paham dan sakit hati.
Daeng Rani ditemukan tewas di kebun, dalam kondisi leher nayris putus akibat tebasan senjata tajam. ML yang telah ditangkap polisi dan ditetapkan sebagai tersangka kasus pembunuhan ini, mengaku sakit hati karena korban sering berkata kasar kepadanya.
Untuk kepentingan penyelidikan, aparat gabungan Polsek Manuju, dan Polres Gowa, melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), serta melakukan pemeriksaan intensif terhadap ML yang dengan tega membunuh adik iparnya.
Kasi Humas Polres Gowa, Iptu Abdul Rasyid mengatakan, sebelum terjadi pembunuhan, antara pelaku ML dengan korban sempat terlibat pertengkaran. Korban dinilai oleh pelaku telah berkata kasar, hingga membuat pelaku sakit hati.
"Keduanya sempat terlibat cekcok sebelum terjadi pembunuhan di kebun. Untuk sementara motif dari pembunuhan ini masih persoalan salah paham, dan sakit hati pelaku karena korban sering berkata kasar kepada pelaku," ungkap Rasyid.
Pembunuhan ini terungkap, setelah warga menemukan jenazah Daeng Rani tergeletak di kebun yang ada di Desa Manuju, Kecamatan Manuju, Kabupaten Gowa, pada Selasa (25/7/2023). Jenazah korban pembunuhan itu ditemukan dalam kondisi leher nyaris putus, serta tubuhnya banyak ditemukan luka akibat senjata tajam.
Daeng Rani ditemukan tewas di kebun, dalam kondisi leher nayris putus akibat tebasan senjata tajam. ML yang telah ditangkap polisi dan ditetapkan sebagai tersangka kasus pembunuhan ini, mengaku sakit hati karena korban sering berkata kasar kepadanya.
Untuk kepentingan penyelidikan, aparat gabungan Polsek Manuju, dan Polres Gowa, melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), serta melakukan pemeriksaan intensif terhadap ML yang dengan tega membunuh adik iparnya.
Kasi Humas Polres Gowa, Iptu Abdul Rasyid mengatakan, sebelum terjadi pembunuhan, antara pelaku ML dengan korban sempat terlibat pertengkaran. Korban dinilai oleh pelaku telah berkata kasar, hingga membuat pelaku sakit hati.
"Keduanya sempat terlibat cekcok sebelum terjadi pembunuhan di kebun. Untuk sementara motif dari pembunuhan ini masih persoalan salah paham, dan sakit hati pelaku karena korban sering berkata kasar kepada pelaku," ungkap Rasyid.
Pembunuhan ini terungkap, setelah warga menemukan jenazah Daeng Rani tergeletak di kebun yang ada di Desa Manuju, Kecamatan Manuju, Kabupaten Gowa, pada Selasa (25/7/2023). Jenazah korban pembunuhan itu ditemukan dalam kondisi leher nyaris putus, serta tubuhnya banyak ditemukan luka akibat senjata tajam.
(eyt)