Sumur Amber Blitar Mulai Dibanjiri Pelaku Ritual Malam 1 Suro

Selasa, 18 Juli 2023 - 00:56 WIB
loading...
Sumur Amber Blitar Mulai Dibanjiri Pelaku Ritual Malam 1 Suro
Pemandian Sumur Amber yang ada di Desa Kandangan, Kecamatan Srengat, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, selalu ramai dikunjungi masyarakat menjelang 1 Suro. Foto/MPI/Solichan Arif
A A A
BLITAR - Tahun baru Islam 1 Muhamaram 1445 H yang juga bertepatan dengan tahun baru dalam penanggalan Jawa, 1 Suro, menjadi hari yang disakralkan. Masyarakat dari berbagai kalangan, banyak menggelar upacara ritual untuk menyambut tahun baru tersebut.



Ritual menyambut 1 Suro tersebut, salah satunya terlihat di pemandian mata air Sumur Amber, Desa Kandangan, Kecamatan Srengat, Kabupaten Blitar, Jawa Timur. Banyak warga yang mulai berdatangan di Sumur Amber, untuk menggelar ritual menyambut 1 Suro.



Salah satu warga yang turut hadir di Sumur Amber, adalah Bagus Gimbal (32). Warga Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar tersebut, datang ke Sumur Amber bersama istrinya. Mereka melaksanakan ritual mandi besar di Sumur Amber Kandangan, yang selalu rutin dilaksanakan pada 1 Suro.



"Sudah dua tahun terakhir ini, yang mengeramasi rambut gimbal ini istri saya," tutur Bagus, yang mengaku baru dua tahun menikah, Senin (17/7/2023). Pemandian Sumur Amber Kandangan, merupakan sebuah sumber mata air besar. Lokasi air yang mengalir deras itu berada di bawah dua pohon beringin tua.

Dalam dua tahun terakhir ini, pemandian alam itu telah disulap menjadi wisata desa. Mereka yang datang berasal dari mana-mana. Begitu juga dengan Bagus Gimbal yang merupakan pegiat komunitas scooter (vespa).

Selain istrinya, ia juga mengajak beberapa temannya. Bagus mengaku baru saja melakukan touring dari pulau Sulawesi. "Yang ikut saya ajak ke pemandian Sumur Amber Kandangan, teman dari Purbalingga, Jawa Tengah, dan Kalimantan," terangnya.

Sumur Amber Blitar Mulai Dibanjiri Pelaku Ritual Malam 1 Suro


Begitu tiba di lokasi pemandian, Bagus Gimbal langsung mengeramasi rambutnya. Dibantu oleh istrinya, rambut gimbal model rasta dengan panjang sepunggung itu basah oleh air bercampur buih sampo.

"Seperti menjamas keris tiap bulan Suro," katanya, sembari tertawa tergelak. Selain keramas, Bagus mengaku juga rutin melakukan ritual sebelum dan sesudah touring vespa ke luar kota. Dalam pelaksanaan ritualnya, Bagus mengaku memanjatkan doa untuk kedua orang tuanya. Ritual itu sudah dilakukannya selama 15 tahun.

Kepala Desa Kandangan, Nurdiyanto membenarkan pemandian Sumur Amber menjadi langganan ritual setiap jelang 1 Muharram atau 1 Suro. Mereka yang datang biasanya untuk berendam. "Biasanya mereka datang di atas jam 12 malam," katanya.



Tak seperti yang ada dalam pikiran banyak orang. Air Sumur Amber Kandangan di malam hari, kata Nurdiyanto justru terasa hangat. Menurut dia, secara ilmiah ada yang pernah menjelaskan.

Bahwa hangatnya air disebabkan munculnya ion positif yang berasal dari sentuhan akar beringin dengan air pemandian. "Karena itu selain untuk ritual, banyak juga yang berendam di Sumur Amber untuk kepentingan terapi kesehatan," ungkapnya.

Banyak warga yang datang karena sebelumnya mengeluhkan penyakit syaraf kejepit, stroke ringan, dan asma. Bahkan tidak sedikit sejumlah orang yang mengalami depresi atau stress, melakukan terapi berendam di Sumur Amber Kandangan. "Kalau yang untuk terapi kesehatan, biasanya datang pagi hari setelah salat subuh," papar Nurdiyanto.

Lebih jauh Nurdiyanto bercerita tentang pengelolaan wisata Sumur Amber Kandangan. Wisata desa yang ramai dalam dua tahun terakhir ini, dikelola melalui Bumdes. Dalam sehari jumlah kunjungan rata-rata mencapai 150-200 orang, dengan tiket masuk lokasi Rp5.000 per orang. Pada akhir pekan jumlah kunjungan mencapai seribu orang. "Saat ini pembenahan masih terus dilakukan. Harapannya tingkat kunjungan akan semakin meningkat," pungkasnya.
(eyt)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2268 seconds (0.1#10.140)