Kemenag: MQKN Ajang Tepat Menempa Diri dan Perkuat Eksistensi Pesantren

Rabu, 12 Juli 2023 - 16:11 WIB
loading...
Kemenag: MQKN Ajang...
Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kemenag, M Ali Ramdhani membuka Musabaqah Qiraatil Kutub Nasional (MQKN) 2023 di Pondok Pesantren Sunan Drajat, Lamongan. Foto/Kemenag
A A A
LAMONGAN - Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama (Kemenag) M Ali Ramdhani mengungkapkan, pesantren adalah tempat yang tepat untuk menempa diri. Hal itu disampaikannya dalam pembukaan Musabaqah Qiraatil Kutub Nasional (MQKN) 2023 di Pondok Pesantren Sunan Drajat, Lamongan, Jawa Timur, Selasa (11/7/2023) malam.

Ali mengungkapkan, pesantren saat ini semakin mengokohkan eksistensinya sebagai lembaga pendidikan. MQKN pun, menurutnya, menjadi ajang yang tepat untuk mengasah keilmuan dan membangun eksistensi pesantren tersebut.



“Kita sadar sejarah pesantren telah menunjukkan bahwa alumni-alumni pesantren telah memasuki semua strata kepemimpinan dari masyarakat peradaban kita paling tidak kita bisa melihat dari lapisan yang paling bawah sampai yang paling atas,” katanya.

Dia mencontohkan bahwa presiden Indonesia pernah dipegang oleh alumni pesantren yaitu, KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Kemudian, wakil presiden saat ini, KH Ma’ruf Amin adalah alumni pondok pesantren. Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas itu juga lahir dari pondok pesantren. “Bahkan wagub Jatim lahir dari pondok pesantren,” katanya.

Di strata kepemimpinan yang lain, lanjutnya, bupati ataupun wakil bupati pun pernah mengenyam indahnya dunia pesantren.

“Hal ini menandakan bahwa dunia pesantren adalah tempat yang paling tepat bagi kita, bagi anak kita, bagi anak bangsa menempa dirinya sebagai kawah latih agar mereka dapat mengarungi kehidupan secara baik,” tuturnya.



Ali mengungkapkan bahwa agama hadir dan lahir tidak pernah luntur dimakan waktu, lawas ditelan masa. Agama akan selalu eksis dan selalu selaras dengan kehidupan zaman.

Dalam sambutannya, dia menegaskan bahwa proses rekontekstualisasi agama itu menjadi bagian penting. Saat ini, menurutnya, banyak orang yang memahami teks keagamaan secara lexical. Hal itu kemudian menjadi referensi bagi masyarakat umum sehingga kerap kali terjadi salah paham.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Kemenag Gelar Ramadhan...
Kemenag Gelar Ramadhan Global Camp di Malang, Bahas Kurikulum Cinta
Dukung Program Kemenag...
Dukung Program Kemenag Go Green, Ratusan Bibit Pohon Ditebar di Konawe Utara
SMASIF SDGs Project...
SMASIF SDGs Project 2025, Ajak Santri Praktiklan Ilmu dari Sekolah dan Pesantren
Santriwati Diperkosa...
Santriwati Diperkosa Mantan Satpol PP di Bandar Lampung saat Cuci Pakaian
Pegawai Kemenag Pandeglang...
Pegawai Kemenag Pandeglang Ditetapkan Tersangka, Diduga Manipulasi Pinjaman Nasabah Koperasi
6 Santri Ditetapkan...
6 Santri Ditetapkan Tersangka Pengeroyokan Junior hingga Tewas
Santri di Lampung Dianiaya...
Santri di Lampung Dianiaya Pengurus Ponpes, Tubuh Diikat lalu Dipukuli
Santri Asal Bali Koma...
Santri Asal Bali Koma usai Dikeroyok Enam Seniornya di Ponpes Abror Al-Robbaniyin
Santri Asal Tigaraksa...
Santri Asal Tigaraksa Tewas Tenggelam di Pantai Bagedur saat Menolong Sahabatnya
Rekomendasi
Penjualan Global Motor...
Penjualan Global Motor Suzuki Tahun 2024 Terbaik dalam 15 Tahun
Meghan Markle Buat Masalah...
Meghan Markle Buat Masalah Lagi dengan Kate Middleton Imbas Temui Pangeran Harry
Alasan Raja Charles...
Alasan Raja Charles III Menikahi Putri Diana Meski Mencintai Ratu Camilla
Berita Terkini
Kisah Ajudan Pribadi...
Kisah Ajudan Pribadi Tohjaya Raja Singasari Berbalik Lawan Majikan
1 jam yang lalu
Percepatan Ketahanan...
Percepatan Ketahanan Pangan, PTPN IV PalmCo Optimalkan Areal Replanting
7 jam yang lalu
Pelaku Pembakaran 3...
Pelaku Pembakaran 3 Gerbong Kereta Api di Stasiun Tugu DIY Ditangkap
7 jam yang lalu
Website Resmi Pemkab...
Website Resmi Pemkab Bandung Diretas, Muncul Tulisan Slot Gacor
8 jam yang lalu
Motif Pembunuh Ibu dan...
Motif Pembunuh Ibu dan Anak di Tambora karena Sakit Hati Dimarahi Korban
10 jam yang lalu
Produsen MinyaKita Ilegal...
Produsen MinyaKita Ilegal di Banten Digerebek, Raup Untung Rp45 Juta Setiap Bulan
11 jam yang lalu
Infografis
Daftar Skuad Timnas...
Daftar Skuad Timnas Indonesia Hadapi Australia dan Bahrain
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved