Pemkab Badung Tekan Jumlah Sampah di Bali, Ini Upayanya
loading...
A
A
A
BADUNG - Pemkab Badung berkomitmen melakukan pengelolaan sampah melalui Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS 3R) sesuai arahan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Republik Indonesia.
Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta menyebut, upaya pengelolaan sampah di Kabupaten Badung, khususnya di Seminyak diharapkan dapat menjadi model percontohan tidak hanya untuk wilayah Provinsi Bali saja, tapi hingga ke tingkat internasional.
”Kami harap dalam melaksanakan kegiatan mengurangi, memilah dan mengolah ini tidak hanya jadi contoh di Bali saja, tapi juga sampai ke tingkat Internasional. Intinya adalah untuk menumbuhkan ekonomi sirkular itu luar biasa sekali,” kata Giri, Rabu (12/7/2023).
Pengembangan infrastruktur di TPS 3R Seminyak ini merupakan sebuah bentuk kolaborasi antara Coca-Cola Europacific Partners (CCEP) Indonesia, Pemkab Badung, dan PT Tatalogam Lestari (Tatalogam Group) dalam upaya bersama menangani sampah.
Vice President Public Affairs, Communications, and Sustainability CCEP Indonesia dan Papua New Guinea, Lucia Karina mengatakan, tujuan dari dukungan untuk meningkatkan kapasitas TPS 3R Seminyak agar dapat berfungsi secara optimal.
”Kami juga sangat mendukung komitmen dari pemerintah Indonesia untuk mengurangi sampah sebesar 30% dan bisa mengurangi sampah laut sebesar 70% pada tahun 2025. Dan ini salah satu yang kami bisa lakukan sebagai wujud komitmen kami,” katanya.
Karina mengakui, pencapai-pencapaian yang telah diraih selama ini merupakan jerih payah dari banyak pihak yang terlibat di dalamnya. Mulai dari pemerintah, masyarakat adat, hingga pihak swasta lain.
Hal ini tentunya disesuaikan dengan konsep kolaborasi yang ditawarkan CCEP yang mereka sebut dengan pendekatan Nona-Helix. “Nona-helix approach adalah pendekatan kami untuk mengajak seluruh stake holders bersama-sama mengelola sampah,” tegasnya.
Vice President Tatalogam Group, Stephanus Koeswandi yang diwakili oleh Head of Government and Public Relations, Maharany Putri mengatakan, pihaknya sangat mengapresasi langkah-langkah nyata yang sudah dilakukan Pemkab Badung.
“Perubahan iklim akibat dampak kerusakan lingkungan menjadi salah satu fokus perhatian perusahaan kami. Untuk itu, guna menjamin keberlangsungan alam demi generasi yang akan datang,” katanya.
Maharany menambahkan, kolaborasi Tatalogam Group dengan CCEP Indonesia kali ini sendiri bukan tanpa sebab. Kiprah CCEP dalam menangani permasalah sampah di Bali yang selama ini dilakukan secara intens mendapat perhatian khusus dari perusahaan.
Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta menyebut, upaya pengelolaan sampah di Kabupaten Badung, khususnya di Seminyak diharapkan dapat menjadi model percontohan tidak hanya untuk wilayah Provinsi Bali saja, tapi hingga ke tingkat internasional.
”Kami harap dalam melaksanakan kegiatan mengurangi, memilah dan mengolah ini tidak hanya jadi contoh di Bali saja, tapi juga sampai ke tingkat Internasional. Intinya adalah untuk menumbuhkan ekonomi sirkular itu luar biasa sekali,” kata Giri, Rabu (12/7/2023).
Pengembangan infrastruktur di TPS 3R Seminyak ini merupakan sebuah bentuk kolaborasi antara Coca-Cola Europacific Partners (CCEP) Indonesia, Pemkab Badung, dan PT Tatalogam Lestari (Tatalogam Group) dalam upaya bersama menangani sampah.
Vice President Public Affairs, Communications, and Sustainability CCEP Indonesia dan Papua New Guinea, Lucia Karina mengatakan, tujuan dari dukungan untuk meningkatkan kapasitas TPS 3R Seminyak agar dapat berfungsi secara optimal.
”Kami juga sangat mendukung komitmen dari pemerintah Indonesia untuk mengurangi sampah sebesar 30% dan bisa mengurangi sampah laut sebesar 70% pada tahun 2025. Dan ini salah satu yang kami bisa lakukan sebagai wujud komitmen kami,” katanya.
Karina mengakui, pencapai-pencapaian yang telah diraih selama ini merupakan jerih payah dari banyak pihak yang terlibat di dalamnya. Mulai dari pemerintah, masyarakat adat, hingga pihak swasta lain.
Hal ini tentunya disesuaikan dengan konsep kolaborasi yang ditawarkan CCEP yang mereka sebut dengan pendekatan Nona-Helix. “Nona-helix approach adalah pendekatan kami untuk mengajak seluruh stake holders bersama-sama mengelola sampah,” tegasnya.
Vice President Tatalogam Group, Stephanus Koeswandi yang diwakili oleh Head of Government and Public Relations, Maharany Putri mengatakan, pihaknya sangat mengapresasi langkah-langkah nyata yang sudah dilakukan Pemkab Badung.
“Perubahan iklim akibat dampak kerusakan lingkungan menjadi salah satu fokus perhatian perusahaan kami. Untuk itu, guna menjamin keberlangsungan alam demi generasi yang akan datang,” katanya.
Maharany menambahkan, kolaborasi Tatalogam Group dengan CCEP Indonesia kali ini sendiri bukan tanpa sebab. Kiprah CCEP dalam menangani permasalah sampah di Bali yang selama ini dilakukan secara intens mendapat perhatian khusus dari perusahaan.
(ams)