Ini Pengakuan Penerima Manfaat Program Tuku Lemah Oleh Omah Gagasan Ganjar Pranowo
loading...
A
A
A
PEMALANG - Masih lekat di benak Eka Listiani, bagaimana rasanya hidup berdesakan di rumah orang tuanya, di Desa Tambi, Kecamatan Watukumpul, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah. Dia terpaksa tinggal hidup bersama orang tuanya karena tak mempunyai biaya untuk membangun rumah.
"Harus bareng keluarga, sumpek. Diisi enam orang. Suka dukanya saat hidup bareng orang tua," kata perempuan berusia 23 tahun ini, Sabtu (8/7/2023).
Namun, hal itu hanyalah masa lalu perempuan asal Dukuh Lor, Desa Tambi, Kecamatan Watukumpul, Kabupaten Pemalang ini, kini mempunyai rumah sendiri berkat program Tuku Lemah Oleh Omah yang digagas Gubernur Jateng Ganjar Pranowo.
Eka kini tinggal bersama dengan suaminya Faizin dan putranya yang masih balita. Berkat rumah gratis dari Ganjar, kehidupan keluarganya berubah menjadi lebih baik. Ia bisa lebih tenang membesarkan anaknya, di rumah yang nyaman tanpa harus berdesak-desakan.
Eka dan suami tak pernah menyangka akan mendapatkan bantuan rumah hanya dengan bermodalkan lahan saja. Bahkan, awalnya Eka sempat mengira pemberitahuan dari pemerintah desa tersebut hanya bohong belaka.
"Tidak menyangka, kirain bohongan. Tenyata tidak. Alhamdulillah senang," ungkap Eka yang mengaku sangat bahagia karena akhirnya bisa mempunyai rumah sendiri.
Kebahagiaan juga dirasakan, Khotijah. Hanya bermodal lahan kosong , Khotijah bisa memiliki ruspin nan layak dan nyaman, telah berdiri di atas lahan miliknya.
"Harus bareng keluarga, sumpek. Diisi enam orang. Suka dukanya saat hidup bareng orang tua," kata perempuan berusia 23 tahun ini, Sabtu (8/7/2023).
Namun, hal itu hanyalah masa lalu perempuan asal Dukuh Lor, Desa Tambi, Kecamatan Watukumpul, Kabupaten Pemalang ini, kini mempunyai rumah sendiri berkat program Tuku Lemah Oleh Omah yang digagas Gubernur Jateng Ganjar Pranowo.
Eka kini tinggal bersama dengan suaminya Faizin dan putranya yang masih balita. Berkat rumah gratis dari Ganjar, kehidupan keluarganya berubah menjadi lebih baik. Ia bisa lebih tenang membesarkan anaknya, di rumah yang nyaman tanpa harus berdesak-desakan.
Eka dan suami tak pernah menyangka akan mendapatkan bantuan rumah hanya dengan bermodalkan lahan saja. Bahkan, awalnya Eka sempat mengira pemberitahuan dari pemerintah desa tersebut hanya bohong belaka.
"Tidak menyangka, kirain bohongan. Tenyata tidak. Alhamdulillah senang," ungkap Eka yang mengaku sangat bahagia karena akhirnya bisa mempunyai rumah sendiri.
Kebahagiaan juga dirasakan, Khotijah. Hanya bermodal lahan kosong , Khotijah bisa memiliki ruspin nan layak dan nyaman, telah berdiri di atas lahan miliknya.