Ipar Jokowi Mundur dari Cabup Nasdem di Pilkada Gunungkidul, Ada Apa?
loading...
A
A
A
GUNUNGKIDUL - Konstelasi politik di Gunungkidul terus diwarnai dengan kejutan. Kali ini bakal calon bupati yang digadang - gadang Nasdem yakni Wahyu Purwanto justru mundur.
Wahyu Purwanto adalah tokoh yang juga merupakan ipar Presiden Jokowi mengaku diminta oleh orang nomer satu di Indonesia untuk melanjutkan aksi - aksi sosial namun tidak untuk kegiatan politik di Pilkada.
Penyampaian pengunduran diri ini pun disampaikan langsung kepada relawan, Ketua Nasdem DIY, Ketua DPD Nasdem Gunungkidul serta calon yang akan diusung Nasdem, Sunaryanto, Minggu (26/7 /2020).
Dalam pamitan tersebut Wahyu Purwanto menyampaikan dengan perasaan yang dalam. Bahkan tokoh yang pernah menjadi rektor Universitas Gunungkidul (UGK) ini sempat menitipkan air matanya. (BACA JUGA: Selain Presiden, Ini 5 Pejabat yang Bisa Hadiri Upacara HUT ke-75 RI di Istana)
"Kandas harapan tidak sesuai kenyataan. Minggu lalu saya bertemu Pak Jokowi dan Pak Surya Paloh menyatakan agar langkah yang sudah saya jalani satu tahun ini diarahkan untuk aksi sosial. Dengan arahan itu saya menyatakan bahwa jalan politik yang setahun yang sudah kita tempuh untuk Pilkada Gunungkidul, saya belokkan arahnya menuju kegiatan sosial. Sementara untuk bidang politiknya akan saya serahkan kepada partai politik yang mengusung saya, " tandasnya dalam pidato pamitan di rumah Pemenangan Wahyu Purwanto, Minggu (26/7/2020).
Diapun meyakinkan bahwa perjuangan harus terus dijalankan di bidang politik bisa dilakukan Mayor Sunaryanto dan untuk kegiatan sosial tetap akan dilakukannya.
Sementara Ketua DPW Nasdem DIY Subardi mengungkapkan, pihaknya menghormati sikap Wahyu Purwanto yang sudah bekerja maksimal. Pihaknya juga langsung melakukan konsolidasi internal dan relawan. " Dan saya akan konsolidasikan semuanya. Termasuk kita akan prioritaskan Sunaryanto," ulasnya. (BACA JUGA: Ini Wajah Baru Masjid Istiqlal Setelah Direnovasi, Telan Biaya Rp475 Miliar)
Diakuinya nama Sunaryanto termasuk dalam bidikan Nasdem yang memiliki nilai tinggi. Dengan demikian setelah mundurnya Wahyu Purwanto maka Sunaryanto akan menjadi bagian dari konsolidasi." Apalagi semua pengurus DPD Nasdem Gunungkidul sudah dekat dengan Sunaryanto," tandasnya.
Dengan sinyal kuat masuknya Nasdem untuk mengusung Sunaryanto ini, koalisi besar akan tercipta. Apalagi pernyataan Gerindra DIY yang masih melakukan fit and proper tes kuda menjadi bagian dari kekuatan baru yang juga akan mengarah ke TNI yang bekerja di Kantor Kementerian Pertahanan tersebut.
Peta baru tersebut adalah Golkar, Nasdem, PKB, dan kemungkinan Gerindra yang akan mengusung Sunaryanto. Kemudian PAN, PKS dan Demokrat mengusung Sutrisna Wibawa serta PDIP yang mengusung Bambang Wisnu Handoyo. suharjono
Wahyu Purwanto adalah tokoh yang juga merupakan ipar Presiden Jokowi mengaku diminta oleh orang nomer satu di Indonesia untuk melanjutkan aksi - aksi sosial namun tidak untuk kegiatan politik di Pilkada.
Penyampaian pengunduran diri ini pun disampaikan langsung kepada relawan, Ketua Nasdem DIY, Ketua DPD Nasdem Gunungkidul serta calon yang akan diusung Nasdem, Sunaryanto, Minggu (26/7 /2020).
Dalam pamitan tersebut Wahyu Purwanto menyampaikan dengan perasaan yang dalam. Bahkan tokoh yang pernah menjadi rektor Universitas Gunungkidul (UGK) ini sempat menitipkan air matanya. (BACA JUGA: Selain Presiden, Ini 5 Pejabat yang Bisa Hadiri Upacara HUT ke-75 RI di Istana)
"Kandas harapan tidak sesuai kenyataan. Minggu lalu saya bertemu Pak Jokowi dan Pak Surya Paloh menyatakan agar langkah yang sudah saya jalani satu tahun ini diarahkan untuk aksi sosial. Dengan arahan itu saya menyatakan bahwa jalan politik yang setahun yang sudah kita tempuh untuk Pilkada Gunungkidul, saya belokkan arahnya menuju kegiatan sosial. Sementara untuk bidang politiknya akan saya serahkan kepada partai politik yang mengusung saya, " tandasnya dalam pidato pamitan di rumah Pemenangan Wahyu Purwanto, Minggu (26/7/2020).
Diapun meyakinkan bahwa perjuangan harus terus dijalankan di bidang politik bisa dilakukan Mayor Sunaryanto dan untuk kegiatan sosial tetap akan dilakukannya.
Sementara Ketua DPW Nasdem DIY Subardi mengungkapkan, pihaknya menghormati sikap Wahyu Purwanto yang sudah bekerja maksimal. Pihaknya juga langsung melakukan konsolidasi internal dan relawan. " Dan saya akan konsolidasikan semuanya. Termasuk kita akan prioritaskan Sunaryanto," ulasnya. (BACA JUGA: Ini Wajah Baru Masjid Istiqlal Setelah Direnovasi, Telan Biaya Rp475 Miliar)
Diakuinya nama Sunaryanto termasuk dalam bidikan Nasdem yang memiliki nilai tinggi. Dengan demikian setelah mundurnya Wahyu Purwanto maka Sunaryanto akan menjadi bagian dari konsolidasi." Apalagi semua pengurus DPD Nasdem Gunungkidul sudah dekat dengan Sunaryanto," tandasnya.
Dengan sinyal kuat masuknya Nasdem untuk mengusung Sunaryanto ini, koalisi besar akan tercipta. Apalagi pernyataan Gerindra DIY yang masih melakukan fit and proper tes kuda menjadi bagian dari kekuatan baru yang juga akan mengarah ke TNI yang bekerja di Kantor Kementerian Pertahanan tersebut.
Peta baru tersebut adalah Golkar, Nasdem, PKB, dan kemungkinan Gerindra yang akan mengusung Sunaryanto. Kemudian PAN, PKS dan Demokrat mengusung Sutrisna Wibawa serta PDIP yang mengusung Bambang Wisnu Handoyo. suharjono
(vit)