Ketua KPAID Tasikmalaya: Ibu Hamil 1 Jam Alami Depresi

Rabu, 22 Juli 2020 - 23:21 WIB
loading...
Ketua KPAID Tasikmalaya: Ibu Hamil 1 Jam Alami Depresi
Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Kabupaten Tasikmalaya, Ato Rinanto, kunjungi ibu yang melahirkan tanpa kehamilan. Foto/iNews TV/Asep Juhariyono
A A A
TASIKMALAYA - Setelah beritanya ramai di berbagai media, Heni Nuraeni (30) Warga Desa Mandalasari, Kecamatan Puspahiang, Kabupaten Tasikmalaya, kini mengalami depresi berat.

(Baca juga: Hamil 1 Jam Langsung Lahir, Heni Salip Adiknya yang Hamil 9 Bulan )

Kondisi depresi yang dialami Heni tersebut, diungkap oleh Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Kabupaten Tasikmalaya, Ato Rinanto. Dia juga sudah berkunjung ke rumah ibu yang mendadak melahirkan tersebut.

Ibu yang sudah dikarunia dua orang anak yang masing berumur 10 tahun dan 19 bulan dari hasil pernikahanya dengan Erik (38) ini, mendadak hamil dan melahirkan hanya dalam waktu satu jam, Sabtu (19/7/2020) malam sekitar pukul 21.30 WIB.

Pasutri ini tinggal di rumahnya orang di Desa Mandalasari, Kecamatan Puspahiang, Kabupaten Tasikmalaya , saat ini kondisinya mengalami depresi dan sering menangis histeris.

Depresi yang dialami oleh Heni salah satu penyebabnya adalah banyaknya tamu yang ingin melihat serta banyaknya yang mengabadikan dengan kamera foto maupun video. Dan hal itu membuat Heni tidak nyaman dan akhirnya stress, terlebih mereka tinggal di daerah yang sangat terpencil dan jauh dari keramaian.

"Adinda Heni ini tidak biasa dengan kondisi yang ramai dan banyak orang yang datang ke rumahnya seperti itu, karena dia biasa hidup tenang di kampungnya yang jauh dari keramaian. Hingga akhirnya banyak tamu dan mengabadikan dengan kamera dan video. Ini membuat dia mengalami depresi," kata Ato, Rabu (22/7).

Melihat kondisi seperti itu, Ato kemudian melakukan pembicaraan dengan Kepala Desa (Kades) Mandalasari, Cuncun Khoerudin, dan akhirnya dicapai kesepakatan untuk melarang dulu tamu datang ke rumahnya. "Kami ingin memberi kesempatan kepada Heni untuk hidup tenang seperti sedia kala. Saat ini ASI-nya pun tidak keluar akibat Depresi," ujar Ato.

(Baca juga: Karyawan Positif COVID-19, Bank Sumses Babel Tak Lakukan Tes Swab )

Diberitakan sebelumnya, Sabtu malam sekitar pukul 20.00 Heni merasakan mulas, tapi tak dihiraukan karena dikira mulas biasa. Namun kemudian ia merasakan ada yang mengeras di perut bagian kananya dan makin membesar.

Rasa mulas kian menjadi-jadi dan seperti ingin melahirkan. Pihak keluarga segera memanggil dukun beranak atau paraji untuk memeriksa. Sekitar pukul 21.30 Heni akhirnya melahirkan bayi laki-laki yang sehat, secara normal dan dengan proses yang sangat mudah.

Kehamilan dan kelahiran bayi secara mendadak ini menjadi viral. Terlebih sempat diposting di media sosial oleh warga. Sebelumnya menurut pengakuan Heni (30), mereka mengaku tak pernah berhubungan badan dulu setelah anak kedua lahir dioperasi sesar sekitar 19 bulan yang lalu. Saat itu dokter berpesan agar Heni tidak hamil dulu selama dua tahun setelah operasi sesar.
(eyt)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1562 seconds (0.1#10.140)