Sadis! Perangkat Desa Baranangsiang Diduga Potong Rp1,2 Juta Bansos Warga

Selasa, 21 Juli 2020 - 20:53 WIB
loading...
Sadis! Perangkat Desa...
Dede, warga Desa Baranangsiang sedih lantaran uang bansos yang diterimanya dipotong perangkat desa sebesar Rp1,2 juta. Foto/SINDOnews/Adi Haryanto
A A A
BANDUNG BARAT - Warga Desa Baranangsiang, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat (KBB), mengeluhkan pemotongan bantuan sosial tunai dari Kementerian Sosial (Kemensos) yang mereka terima.

Pemotongan sebesar Rp1,2 juta tersebut diduga dilakukan oleh oknum aparat desa setempat saat warga mengambil uang bansos di Kantor Pos. (BACA JUGA: Pulang Dari Malaysia 2 TKI Asal Bandung Barat Positif COVID-19 )

Keluhan itu muncul dari Dede (44) dan suaminya Budi Hidayat, warga Kampung Lebak Lisung, RT 05/06, Desa Baranangsiang, Kecamatan Cipongkor, KBB. (BACA JUGA: Terkendala Belajar Online, SMPN 3 Lembang Siapkan Modul Latihan )

Dia mendapatkan bantuan dari Kemensos selama tiga tahap. Setiap bulan keluarga Budi mendapatkan bantuan sosial Rp600.000. Sehingga total selama tiga bulan, seharusnya keluarga Budi mendapatkan bantuan uang tunai Rp1,8 juta sebagai kompensasi dampak pandemi COVID-19.

Namun Dede sedih karena uang Rp1,8 tersebut diminta Rp1,2 juta oleh oknum perangkat desa. Saat itu Dede kebetulan diantar oleh perangkat desa untuk mengambil uang bansos Kemensos di kantor pos.

Dede dan puluhan warga lainnya mengambil uang bantuan tersebut di kantor pos Kecamatan Sindangkerta, Rabu (15/7/2020).

Saat di perjalanan pulang di dalam mobil, Dede diminta menyerahkan uang Rp1,2 juta itu. Dia dan suaminya mengaku sedih dan tidak tahu harus berbuat apa.

Padahal uang tersebut semula akan dipakai untuk memenuhi kebutuhan hidup dan sekolah anaknya. "Tadinya uang itu mau saya pakai buat beli sepatu, seragam sekolah, dan membayar tunggakan ke sekolah. Kalau masih ada sisanya mau beli kayu untuk renovasi rumah karena mau roboh, tapi kalau dipotong gini gimana," kata Dede, Selasa (21/7/2020).

Dede mengemukakan, karena dipotong Rp1,2 juta, dia hanya mendapatkan uang sisa sebesar Rp600.000 atau setara dengan sebulan bantuan dari Kemensos itu.

Dia mengaku diminta menandatangani surat pernyataan. Namun surat tersebut pun tidak sempat dibaca atau dibacakan oleh pihak desa. "Saya disuruh tanda tangan surat. Tapi saya enggak tau isinya apa. Pas ditanya pihak desa ngak jawab," ujar Dede.

Sang suami Budi Hidayat menuturkan, sudah berusaha meminta penjelasan ke orang yang mengantar pengambilan dana bansos dan memotong uang bantuan tersebut.

"Saya sudah minta penjelasan ke orang yang jadi perwakilan desa, kenapa uang bantuan sosial itu dipotong, tapi tetap tidak mau menjawab," tutur Budi.

Sementara itu, Sekretaris Desa (Sekdes) Baranangsiang Iwan Saputra menyebutkan, jika pemotongan bantuan itu sudah berdasarkan kesepakatan dari warga. Rencananya uang tersebut diberikan lagi ke warga yang belum menerima bantuan.

Total ada 24 warga yang uang bantuannya dipotong dengan besaran yang berbeda-beda setiap warga berdasarkan kesanggupan dan keikhlasan.

"Sudah ada kesepakatan antara warga dengan desa, karena dari 62 warga yang menerima bantuan itu, 24 di antaranya ada yang sudah dapat PKH dan BPNT. Jadi dipotongnya ada yang Rp1,2 juta, ada yang Rp1 juta, bervariasi," kilah Iwan.
(awd)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.7103 seconds (0.1#10.140)