Miris! Hendak Melahirkan, Ibu Hamil Harus Ditandu 8 Km Akibat Jalan Rusak

Rabu, 12 April 2023 - 11:22 WIB
loading...
Miris! Hendak Melahirkan, Ibu Hamil Harus Ditandu 8 Km Akibat Jalan Rusak
Seorang ibu hamil asal Desa Taloto, Kecamatan Seko, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, harus ditandu sejauh 8 km, dan diterbangkan dengan pesawat perintis akibat buruknya akses jalan. Foto/iNews TV/Nasruddin Rubak
A A A
LUWU UTARA - Seorang ibu hamil, Majur Abu (42) yang hendak melahirkan anak ke tiga, terpaksa harus ditandu sejauh 8 km untuk menuju ke Puskesmas. Kondisi ini terpaksa dilakukan warga secara bergotong royong, karena kondisi jalan rusak parah dan tidak bisa dilalui kendaraan.



Peristiwa memilukan tersebut, terjadi di Desa Taloto, Kecamatan Seko, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan. Demi menyelamatkan nyawa ibu dan bayi yang akan dilahirkan, warga harus menandu ibu hamil tersebut melintasi jalan berlumpur menuju ke Puskesmas.



Warga Desa Taloto, Yusias Tombena mengatakan, awalnya ibu hamil tersebut hendak melahirkan secara normal dengan bantuan bidan desa, namun saat memasuki pembukaan ke empat ketubannya pecah, sehingga harus segera mendapatkan penanganan medis untuk menyelamatkan nyawa ibu dan anak.



"Keluarga didampingi bidan desa, memutuskan merujuk pasien ibu hamil tersebut ke Puskesmas. Tetapi akibat jalan tidak bisa dilalui kendaraan, akhirnya ibu hamil tersebut ditandu sejauh 8 km, untuk menuju Puskesmas yang ada di Desa Padang Balua," ungkapnya.

Setelah beberapa saat mendapat layanan medis di Puskemas, kondisi kesehatan ibu hamil tersebut semakin menurun, sehingga harus dirujuk ke rumah sakit agar mendapat perawatan yang lebih intensif.

Miris! Hendak Melahirkan, Ibu Hamil Harus Ditandu 8 Km Akibat Jalan Rusak


Lagi-lagi, akibat jalan rusak dan tak dapat dilintasi kendaraan, ibu hamil tersebut terpaksa dievakuasi ke rumah sakit menggunakan pesawat perintis Susi Air, agar dapat segera mendapatkan penanganan medis.

Kasus ibu hamil yang harus ditandu ke Puskesmas saat hendak melahirkan diKecamatan Seko, sudah terjadi tiga kali dalam dua bulan terakhir. Bahkan seorang ibu dan anaknya meninggal dunia pasca ditandu dari Kecamatan Seko, menuju Masamba, melalui jalur darat selama 17 jam dengan jarak tempuh 80 km.



Wilayah Kecamatan Seko, Kabupaten Luwu Utara, merupakan salah satu kecamatan di Sulawesi Selatan, yang masih terisolir. Akses jalan buruk, membuat tarif ojek ke wilayah itu mencapai Rp1 juta untuk satu kali jalan.

Di ibu kota Kecamatan Seko, terdapat bandara perintis yang melayani rute ke Masamba. Tetapi, pesawat perintis yang ada hanya bisa melayani empat kali penerbangan dalam satu minggu. Jumlah penumpang juga sangat terbatas, yakni delapan orang untuk sekali terbang.

Miris! Hendak Melahirkan, Ibu Hamil Harus Ditandu 8 Km Akibat Jalan Rusak


Kondisi ini membuat 15 ribu warga yang ada di 12 desa di Kecamatan Seko, masih mengandalkan jalur darat menggunakan motor untuk menuju ke wilayah lain. Tentunya, dengan harus melintasi jalan yang penuh lumpur.

Untuk menuju ke pusat Kabupaten Luwu Utara, dibutuhkan waktu perjalanan selama dua hari mengendarai sepeda motor. Selain harus melintasi jalan berlumpur, pemotor juga harus melewati hutan belantara dengan penuh risiko.



Yusias Tombena berharap Pemkab Luwu Utara, dan pemprov Sulawesi Selatan, memperhatikan masyarakat di wilayah Kecamatan Seko, dengan membuka akses jalan yang layak, sehingga masyarakat tidak kesulitan mendapatkan akses pelayanan publik.
(eyt)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2373 seconds (0.1#10.140)