Salat Tarawih 8 Jam di Magetan, Dimulai usai Isyak Berakhir Menjelang Sahur

MAGETAN - Selama bulan puasa Ramadan ini, ada yang unik di Pondok Pesantren Al-Fatah Temboro, Kecamatan Keras, Kabupaten Magetan, Jawa Timur. Mereka memiliki tradisi menggelar salat tarawih selama delapan jam. Salat tarawih tersebut dimulai usai salat isyak, hingga menjelang waktu sahur.



Salat tarawih selama delapan jam tersebut, diikuti oleh 10 kelompok jemaah atau majelis, dan ratusan santri Pondok Pesantren Al-Fatah Temboro. Mereka menjalankan salat tarawih 20 rakaat, dan bacaan 30 juz Al-Qur'an katam dalam waktu satu malam.



Pengurus Pondok Pesantren Al-Fatah Temboro, Ustaz Barlei Musaddad mengatakan, tradisi salat tarawih selama delapan jam ini sudah dilakukan selama 11 tahun terakhir. Tradisi ini selalu digelar di Pondok Pesantren Al-Fatah Temboro, selama bulan puasa Ramadan.



"Terdapat 10 majelis yang menerapkan salat tarawih 20 rakaat dengan pembacaan satu juz Al-Qur'an; lima juz; 10 juz; hingga 30 juz sesuai pilihan masing-masing jemaah. Untuk pembacaan satu juz Al-Qur'an, wajib diikuti para santri," terangnya.

Dari jumlah pembacaan Al-Qur'an tersebut, majelis yang membaca 30 juz Al Qur'an, merupakan yang paling lama menggelar salat tarawih, yakni selama delapan jam. Dalam pelaksanaannya, ada jeda untuk istirahat sekitar 10 menit setiap juz.



Dalam salat tarawih sebanyak 20 rakaat ini, terdapat 10 imam pilihan yang bisa bergantian hingga rakaat terakhir, dengan syarat wajib Hafidz Qur'an, fasih dalam bacaan, dan tajwidnya di atas rata-rata imam yang lain.



Musaddad menjelaskan, awal mula pelaksanaan tradisi salat tarawih delapan jam dengan bacaan 30 juz Al-Qur'an ini, adalah adanya niat dan tekad para ustaz serta santri Pondok Pesantren Al-Fatah Temboro, dalam beribadah mencari pahala, dan menambah berkah di malam bulan puasa Ramadan.



Setiap tahun, majelis yang mengikuti salat tarawih selama delapan jam tersebut, semakin bertambah makmumnya. Jumlahnya bervariasi antara 20-50 orang setiap majelis. Mereka berasal dari kalangan santri, warga setempat, hingga warga luar daerah dan luar negeri.



Salah seorang jemaah asal Srilangka, Sayid mengaku sengaja datang ke Pondok Pesantren Al-Fatah Temboro, untuk menunggu kegiatan salat tarawih selama delapan jam di bulan puasa Ramadan ini.

Dia sudah berada di Pondok Pesantren Al-Fatah Temboro, selama tujuh bulan terakhir, dan tujuannya mengikuti tradisi salat tarawih di bulan puasa Ramadan. "Salat tarawih dengan bacaan 30 juz Al-Qur'an ini, tidak ditemukan di negara lain, dan saya akan kembali di Ramadan tahun depan bersama keluarga," ungkapnya.