Menyayat Hati, Bocah Korban Perkosaan Ayah Kandung di Blitar Ingin Kembali Sekolah setelah Melahirkan

Senin, 03 April 2023 - 16:21 WIB
loading...
Menyayat Hati, Bocah Korban Perkosaan Ayah Kandung di Blitar Ingin Kembali Sekolah setelah Melahirkan
Seorang bocah berumur 12 tahun korban perkosaan ayah kandung hingga hamil di Blitar dalam waktu dekat ini akan melahirkan. Dia bertekad melanjutkan sekolahnya. Foto/Ilustrasi/Dok.SINDOnews
A A A
BLITAR - Seorang bocah (12) yang menjadi korban perkosaan ayah kandung hingga hamil di Kanigoro, Kabupaten Blitar, Jawa Timur dalam waktu dekat ini akan melahirkan. Usai persalinan nanti, korban menyatakan ingin kembali bersekolah, menyelesaikan wajib belajar sembilan tahun.

“Dan yang bersangkutan tetap mendapatkan hak pendidikannya (sekolah) sampai selesai,” ujar Plt Kepala UPT Perlindungan Perempuan dan Anak Kabupaten Blitar Iin Indira kepada wartawan Senin (3/4/2023).



Kasus perkosaan anak oleh ayah kandung menggemparkan Blitar. Kasus terjadi di saat rumah dalam keadaan sepi, yakni ibu korban atau istri pelaku sedang bekerja sebagai buruh migran di luar negeri.

Perbuatan bejat yang berlangsung berkali-kali itu mengakibatkan korban berbadan dua. Pelaku telah dijebloskan ke dalam tahanan. Menurut Iin, meski pelaku sudah dihukum, pendampingan terhadap korban terus dilakukan.

Terutama menjelang persalinan, pendampingan psikologis lebih ditingkatkan. Sebab korban akan menjalani persalinan tanpa pendampingan ibu kandungnya yang kini masih bekerja sebagai TKW di luar negeri.

“Ibunya masih di luar negeri,” terangnya.


Dalam komunikasi juga terungkap, korban ingin melanjutkan sekolahnya yang saat ini terjeda. Karenanya usai melahirkan, ia menyampaikan akan langsung kembali sekolah.

Keinginan kembali sekolah itu, kata Iin sudah dikomunikasikan kepada lembaga terkait, khususnya dinas pendidikan. Pihaknya akan menjembatani mencarikan sekolah yang nyaman dan aman dari aksi bullying.

“Menjembatani mendapatkan sekolah terbaik agar tidak mendapat bullying,” ungkap Iin.

Sementara untuk bayi yang dilahirkan, rencananya akan dibawa ke panti asuhan.

Sebab, korban yang masih berusia anak-anak secara mental dan fisik belum siap menjadi ibu yang merawat anak.
(shf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0980 seconds (0.1#10.140)