Dikuasai PKL dan Ojek, Turunan Herman Susilo Diubah Jadi Titik Nol Ciganjur
loading...
Petugas melakukan penertiban terhadap PKL. Foto: Ilustrasi/SINDOnews
A
A
A
JAKARTA - Lurah Ciganjur Yuyun Ayunah mengatakan,Kelurahan Ciganjur melakukan penataan kawasan dengan menciptakan Titik Nol Kelurahan Ciganjur di atas lahan seluas 175 meter persegi tepat Jalan RM Kahfi, RT 01 RW 02, atau yang lebih dikenal dengan Turunan Herman Susilo.Kawasan itu diubah guna mengantisipasi pedagang kaki lima ( PKL ).
Menurutnya, penciptaan Titik Nol Kelurahan Ciganjur lantaran jalanan tersebut merupakan gerbang pintu masuk wilayah Kelurahan Ciganjur yang berbatasan dengan Kelurahan Jagakarsa.
"Di atas lahan itu, kami melakukan penataan dengan melakukan penanaman tanaman hias sebagai bentuk penghijauan, serta melakukan pengecatan mural di dinding untuk beautifikasi lingkungan yang dilengkapi dengan ornamen-ornamen," ujarnya kepada wartawan, Sabtu (19/3/2023):
Menurut Yuyun, penataan tersebut merupakan penataan untuk triwulan I yang dilakukan sejak Januari 2023 awal. Saat ini kondisi sudah 90 persen.
Dalam pelaksanaan, kata dia, pihaknya mengerahkan petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) untuk penanaman maupun pembuatan mural.
"Awalnya lahan tersebut kerap digunakan untuk PKL dan pangkalan ojek. Selain itu juga banyak pohon yang rimbun dan tidak tertata dengan rapi. Karenanya, penataan pun kami lakukan, agar lingkungan menjadi bersih dan juga asri," tuturnya.
Menurutnya, penciptaan Titik Nol Kelurahan Ciganjur lantaran jalanan tersebut merupakan gerbang pintu masuk wilayah Kelurahan Ciganjur yang berbatasan dengan Kelurahan Jagakarsa.
Baca Juga :
Satpol PP dan PKL Tanah Abang Sempat Ricuh
"Di atas lahan itu, kami melakukan penataan dengan melakukan penanaman tanaman hias sebagai bentuk penghijauan, serta melakukan pengecatan mural di dinding untuk beautifikasi lingkungan yang dilengkapi dengan ornamen-ornamen," ujarnya kepada wartawan, Sabtu (19/3/2023):
Menurut Yuyun, penataan tersebut merupakan penataan untuk triwulan I yang dilakukan sejak Januari 2023 awal. Saat ini kondisi sudah 90 persen.
Dalam pelaksanaan, kata dia, pihaknya mengerahkan petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) untuk penanaman maupun pembuatan mural.
"Awalnya lahan tersebut kerap digunakan untuk PKL dan pangkalan ojek. Selain itu juga banyak pohon yang rimbun dan tidak tertata dengan rapi. Karenanya, penataan pun kami lakukan, agar lingkungan menjadi bersih dan juga asri," tuturnya.
Lihat Juga :
(mhd)
