Geger! Remaja Putus Sekolah di Empat Lawang Ditemukan Tak Bernyawa di Rumah
loading...
A
A
A
EMPAT LAWANG - Warga Desa Belimbing, Kecamatan Muara Pinang, Kabupaten Empat Lawang, Provinsi Sumatera Selatan digegerkan dengan penemuan mayat yang diduga seorang remaja R (15). Saat ditemukan dalam sebuah rumah, kondisi mayat remaja tersebut sudah dalam membiru.
Kapolsek Muara Pinang Empat Lawang , Iptu M Indra Gunawan mengatakan, korban pertama kali ditemukan oleh pamannya, Samsul.
"Saat ditemukan, keadaan jasad korban sudah meninggal dunia dengan posisi terlentang, badanya sudah membengkak dan sudah mengeluarkan aroma busuk. Diduga korban sudah meninggal selama 2 hari," ujar Iptu Indra, Kamis (16/3/2023).
Saat itu, lanjut Iptu Indra, para tetangga korban mencium bau busuk. Dan saat mendekati rumah korban, bau busuk pun semakin menusuk hidung.
"Tetangga korban, Surida, memberi tahu Samsul bahwa mencium bau busuk dari rumah tersebut. Kemudian, Samsul bersama istri langsung ke rumah korban," jelasnya
Saat diperiksa, kata Indra, kondisi pintu dan jendela rumah korban semua dalam keadaan terkunci dari dalam dan lampu pun masih menyala. Kemudian Samsul mendobrak jendela samping dan mendapatkan korban R dalam keadaan telentang.
"Dari keterangan saksi dan warga setempat, korban selama ini tinggal sendirian di rumah itu. Korban yang baru duduk di Kelas VIII juga diketahui baru sekitar dua minggu berhenti sekolah dari SMPN 1 Muara Pinang," jelasnya.
Sedangkan kedua orang tua korban, sambung Indra, sudah lama bercerai. Ayah korban menikah lagi dan korban ikut tinggal bersama ayah dan ibu tirinya. "Ibu kandung korban juga sudah menikah lagi dan tinggal di Bengkulu," jelasnya.
Diungkapkan, korban merupakan anak pertama dari tiga saudara, dua adiknya ikut bersama ibunya di daerah Bengkulu. Sedangkan korban ikut ayahnya di Desa Belimbing.
"Pada saat kejadian, ayah korban sedang berada di Kikim Selatan dan sudah selama 10 hari berada di kebun, sehingga korban tinggal sendirian di rumah," jelasnya.
Kapolsek Muara Pinang Empat Lawang , Iptu M Indra Gunawan mengatakan, korban pertama kali ditemukan oleh pamannya, Samsul.
"Saat ditemukan, keadaan jasad korban sudah meninggal dunia dengan posisi terlentang, badanya sudah membengkak dan sudah mengeluarkan aroma busuk. Diduga korban sudah meninggal selama 2 hari," ujar Iptu Indra, Kamis (16/3/2023).
Saat itu, lanjut Iptu Indra, para tetangga korban mencium bau busuk. Dan saat mendekati rumah korban, bau busuk pun semakin menusuk hidung.
"Tetangga korban, Surida, memberi tahu Samsul bahwa mencium bau busuk dari rumah tersebut. Kemudian, Samsul bersama istri langsung ke rumah korban," jelasnya
Saat diperiksa, kata Indra, kondisi pintu dan jendela rumah korban semua dalam keadaan terkunci dari dalam dan lampu pun masih menyala. Kemudian Samsul mendobrak jendela samping dan mendapatkan korban R dalam keadaan telentang.
"Dari keterangan saksi dan warga setempat, korban selama ini tinggal sendirian di rumah itu. Korban yang baru duduk di Kelas VIII juga diketahui baru sekitar dua minggu berhenti sekolah dari SMPN 1 Muara Pinang," jelasnya.
Sedangkan kedua orang tua korban, sambung Indra, sudah lama bercerai. Ayah korban menikah lagi dan korban ikut tinggal bersama ayah dan ibu tirinya. "Ibu kandung korban juga sudah menikah lagi dan tinggal di Bengkulu," jelasnya.
Diungkapkan, korban merupakan anak pertama dari tiga saudara, dua adiknya ikut bersama ibunya di daerah Bengkulu. Sedangkan korban ikut ayahnya di Desa Belimbing.
"Pada saat kejadian, ayah korban sedang berada di Kikim Selatan dan sudah selama 10 hari berada di kebun, sehingga korban tinggal sendirian di rumah," jelasnya.
(don)