Bedah Buku di Medan, Karakter dan Perjalanan Erick Thohir Terungkap

MEDAN - Bedah buku (Bukan) Kisah Sukses Erick Thohir diselenggarakan di Gelangang Mahasiswa Universitas Sumatera Utara (USU), Medan. Medan adalah kota kelima dari seluruh rangkaian tur bedah buku Erick Thohir di Indonesia.

Buku ini bercerita mulai dari masa kecil hingga kuliah, masuk ke dunia kerja profesional, dan kemudian ke bagian masa pendewasaan Menteri BUMN Erick Thohir.

"Dari tiga bagian itu kita bisa melihat proses kronologi yang membentuk Erick Thohir yang dan bagaimana dia belajar dan beradaptasi ketika sesuatu tidak berjalan sesuai rencana," papar sang penulis buku, Abdullah Sammy dalam keterangannya, Rabu (15/3/2023).

Menjawab pertanyaan mengapa buku ini berjudul '(Bukan)' Sammy mengambil filosofi ilmu matematika bahwa dalam operasi hitung matematik sesuatu yang berada di dalam tanda kurung, harus dibahas lebih dulu sebelum menyelesaikan operasi hitung yang lain.

"Sebelum kita membahas kisah suksesnya kita membahas yang bukan, karena yang bukan adalah jembatan menuju kisah sukses itu," ucap Sammy.

Kata Sammy, tidak ada sesuatu yang instan untuk menuju sebuah titik kesuksesan. Saat mendaki, terkadang harus melewati titik terendah sebelum mencapai puncak. Dalam proses itu, bisa dilihat karakter seseorang.

"Di buku ini kita bisa belajar leadership, organisasi dan strategi manajemen. Kita juga bisa melihat karakter sejati Erick Thohir melewati proses mendaki menuju titik sukses yang tentunya melelahkan," jelas Sammy.

Selain Sammy, acara bedah buku ini menghadirkan pemerhati olah raga Fritz Simanjuntak, pegawai BUMN dan content creator Vina Muliana, dimoderatori Timothy Marbun dan disaksikan ratus mahasiswa.

Fritz Simanjuntak yang sudah hampir 30 tahun mengenal Erick Thohir ini menjelaskan, bagaimana buku Erick Thohir ini menceritakan naik turun kehidupan Erick Thohir.

Salah satu yang menarik adalah membaca bagaimana Erick Thohir bangkit dari keterpurukan kontingen Indonesia di olimpiade London 2012.

"Keunikan Pak Erick adalah berhasil melakukan transformasi ketika berada di titik terendah. Dia melakukan konsolidasi dengan tim bulu tangkis dan angkat besi, dua cabang yang sangat berpotensi meraih emas," jelasnya.

"Terbukti di 2016 Indonesia berhasil meraih medali emas di Rio, saat dia menjadi NOC dan kemudian kembali lagi ke atas saat berhasil di Asian Games 2018," tambahnya.

Fritz juga menambahkan, sebagai pemimpin dia bisa mengeksekusi melalui orang lain. "Melalui anak–anak muda melakukan terobosan yang unik," ujarnya.

Sementara dari kacamata pegawai BUMN yang sudah bekerja sejak masa kepemimpinan menteri Rini Soemarno, Vina membagi cerita bagaimana proses transformasi yang dilakukan Erick di BUMN.

"Kecintaan dan kepedulian terhadap culture perusahaan, merangkul semua golongan terutama generasi muda dan bahkan sangat inklusif karena memaksa harus ada direktur BUMN yang berusia di bawah 40 tahun dan wanita," ungkap Vina.

Buku (Bukan) Kisah Sukses Erck Thohir sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dan rencananya akan di jual ke luar negeri. Bedah buku Erick Thohir rencananya akan terus berlanjut di kota Bandung dan Yogyakarta dan Jakarta.