Kabupaten Bulukumba Jadi Sasaran Program Kemandirian Kemensos
loading...
A
A
A
BULUKUMBA - Kabupaten Bulukumba menjadi sasaran program penguatan kemandirian bagi Penyandang Disabilitas Fisik (PDF) berbasis keluarga, masyarakat dan institusi dari Kementerian Sosial (Kemensos).
Hal itu sebagai upaya meningkatkan kapabilitas dan responsibilitas sosial bagi penyandang disabilitas fisik, melalui rehabilitasi sosial (Rehsos).
Selain Bulukumba , pada tahun anggaran 2020 ada tiga Kabupaten lainnya yang menjadi sasaran pelaksanaan program tersebut, diantaranya Kabupaten Wajo dari Provinsi Sulawesi Selatan.
Selanjutnya, Kabupaten Kolaka Provinsi Sulawesi Tenggara, serta Kabupaten Maluku Tengah dari Provinsi Maluku.
Hal itu disampaikan oleh Kepala Seksi Asesment dan Advokasi Sosial Balai Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Fisik (BRSPDF) “Wirajaya” di Makassar M Yakub.
Sebelum dilaksanakan tahapan intervensi program, ada beberapa tahapan yang telah dilaksanakan, mulai dari pemetaan atau asesment, verifikasi data calon penerima manfaat, serta tahapan Focus Group Discussion (FGD) yang menghadirkan beberapa stakeholder di masing-masing Kabupaten.
Nantinya kata Yakub, sekitar 44 orang penyandang disabilitas fisik yang memiliki usaha termasuk yang sudah ada embrio usaha dari masing-masing Kabupaten akan menjadi Penerima Manfaat dari program penguatan kemandirian tersebut.
"Jika ditotal ada sekitar 176 penyandang disabilitas dari masing-masing Kabupaten sasaran pelaksanaan program yang akan ditingkatkan kapasitasnya menjadi pengusaha mandiri," paparnya.
Sementara itu, Kepala BRSPDF “Wirajaya” di Makassar, Syaiful Samad mengatakan, keberlanjutan program dan bantuan Penguatan Kemandirian bagi PDF tentu menjadi tanggung jawab Pemerintah Daerah (Pemda) di masing-masing daerah sasaran program.
“Setelah pelaksanaan intervensi, baik pada fase penyaluran bantuan dan tahapan pembelanjaan serta pelaporan, maka selanjutnya Balai akan melakukan monitoring dan evaluasi program secara berkala," jelas Syaiful.
Syaiful berharap, program ini bisa melahirkan ratusan pengusaha baru yang dapat menggerakkan roda perekonomian bangsa.
Hal itu sebagai upaya meningkatkan kapabilitas dan responsibilitas sosial bagi penyandang disabilitas fisik, melalui rehabilitasi sosial (Rehsos).
Selain Bulukumba , pada tahun anggaran 2020 ada tiga Kabupaten lainnya yang menjadi sasaran pelaksanaan program tersebut, diantaranya Kabupaten Wajo dari Provinsi Sulawesi Selatan.
Selanjutnya, Kabupaten Kolaka Provinsi Sulawesi Tenggara, serta Kabupaten Maluku Tengah dari Provinsi Maluku.
Hal itu disampaikan oleh Kepala Seksi Asesment dan Advokasi Sosial Balai Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Fisik (BRSPDF) “Wirajaya” di Makassar M Yakub.
Sebelum dilaksanakan tahapan intervensi program, ada beberapa tahapan yang telah dilaksanakan, mulai dari pemetaan atau asesment, verifikasi data calon penerima manfaat, serta tahapan Focus Group Discussion (FGD) yang menghadirkan beberapa stakeholder di masing-masing Kabupaten.
Nantinya kata Yakub, sekitar 44 orang penyandang disabilitas fisik yang memiliki usaha termasuk yang sudah ada embrio usaha dari masing-masing Kabupaten akan menjadi Penerima Manfaat dari program penguatan kemandirian tersebut.
"Jika ditotal ada sekitar 176 penyandang disabilitas dari masing-masing Kabupaten sasaran pelaksanaan program yang akan ditingkatkan kapasitasnya menjadi pengusaha mandiri," paparnya.
Sementara itu, Kepala BRSPDF “Wirajaya” di Makassar, Syaiful Samad mengatakan, keberlanjutan program dan bantuan Penguatan Kemandirian bagi PDF tentu menjadi tanggung jawab Pemerintah Daerah (Pemda) di masing-masing daerah sasaran program.
“Setelah pelaksanaan intervensi, baik pada fase penyaluran bantuan dan tahapan pembelanjaan serta pelaporan, maka selanjutnya Balai akan melakukan monitoring dan evaluasi program secara berkala," jelas Syaiful.
Syaiful berharap, program ini bisa melahirkan ratusan pengusaha baru yang dapat menggerakkan roda perekonomian bangsa.
(agn)