Dahsyat! Begini Penampakan Kekuatan Armada Laut Majapahit yang Dikomandani Mpu Nala Hasil Artificial Intelligence
loading...
A
A
A
Laksamana Nala menjadi panglima angkatan laut permata Kerajaan Majapahit, yang memiliki kejeniusan tinggi pada zamannya. Saat belum ada sekolah kelautan, Laksamana Nala mampu menciptakan kapal-kapal canggih dengan bermodalkan hasil mempelajari kapal-kapal perang milik bangsa Mongol.
Berkat tangan dingin Laksamana Nala, kekuatan angkatan laut Kerajaan Majapahit menjadi sangat dahsyat dan tak terkalahkan. Kekuatan maritim ini, menjadikan kedigdayaan Majapahit melegenda hingga kini.
Sesudah Laksamana Nala, dan Mahapatih Gajah Mada mangkat, secara nerangsur-angsur kedigdayaan Majapahit melemah. Berbagai pemberontakan yang berujung pada perang saudara, membuat Majapahit semakin lumpuh.
Kondisi karut-marut ini juga terjadi pada angkatan lautnya, di mana saat terjadi Perang Paregreg, kapal-kapal perang karya Laksamana Nala terlibat saling serang, sehingga kehancuran armada laut Kerajaan Majapahit itu tak dapat dihindarkan lagi.
Saat kekuatan Kerajaan Majapahit semakin lemah. Kekuatan armada gugus tempur laut yang dimiliki hanya tersisa Armada Jawa saja. Armada Jawa yang bertugas mengawal Laut Jawa, dan jalur laut menuju kepulauan rempah-rempah, semakin terdesak dengan hadirnya bangsa kulit putih Eropa.
Bangsa kulit putih Eropa tersebut, datang ke wilayah Nusantara, dengan tujuan utama menguasai daerah-daerah penghasil rempah-rempah. Mereka datang dengan kapal-kapal yang telah dimodernkan.
Kapal-kapalnya lebih gesit dan lincah, serta ukurannya jauh lebih kecil dibandingkan kapal-kapal Kerajaan Majapahit. Bukan hanya itu, kapal-kapal asing bersenjata lebih unggul, seperti meriam yang dapat memuntahkan bola-bola besi dengan jarak tembak lebih jauh dibanding kemampuan jarak tembak cetbang Majapahit.
Majapahit akhirnya berangsur lenyap dari peradaban. Namun, namanya hingga kini tetap abadi sebagai bangsa adikuasa dari Asia Tenggara. Kebesaran Majapahit, tak terlepas dari peran sang Laksamana Nala, yang dengan gagah berani menerjang ganasnya ombak lautan, menegakkan panji-panji kedaulatan di setiap wilayah laut Nusantara.
Berkat tangan dingin Laksamana Nala, kekuatan angkatan laut Kerajaan Majapahit menjadi sangat dahsyat dan tak terkalahkan. Kekuatan maritim ini, menjadikan kedigdayaan Majapahit melegenda hingga kini.
Sesudah Laksamana Nala, dan Mahapatih Gajah Mada mangkat, secara nerangsur-angsur kedigdayaan Majapahit melemah. Berbagai pemberontakan yang berujung pada perang saudara, membuat Majapahit semakin lumpuh.
Kondisi karut-marut ini juga terjadi pada angkatan lautnya, di mana saat terjadi Perang Paregreg, kapal-kapal perang karya Laksamana Nala terlibat saling serang, sehingga kehancuran armada laut Kerajaan Majapahit itu tak dapat dihindarkan lagi.
Saat kekuatan Kerajaan Majapahit semakin lemah. Kekuatan armada gugus tempur laut yang dimiliki hanya tersisa Armada Jawa saja. Armada Jawa yang bertugas mengawal Laut Jawa, dan jalur laut menuju kepulauan rempah-rempah, semakin terdesak dengan hadirnya bangsa kulit putih Eropa.
Bangsa kulit putih Eropa tersebut, datang ke wilayah Nusantara, dengan tujuan utama menguasai daerah-daerah penghasil rempah-rempah. Mereka datang dengan kapal-kapal yang telah dimodernkan.
Kapal-kapalnya lebih gesit dan lincah, serta ukurannya jauh lebih kecil dibandingkan kapal-kapal Kerajaan Majapahit. Bukan hanya itu, kapal-kapal asing bersenjata lebih unggul, seperti meriam yang dapat memuntahkan bola-bola besi dengan jarak tembak lebih jauh dibanding kemampuan jarak tembak cetbang Majapahit.
Majapahit akhirnya berangsur lenyap dari peradaban. Namun, namanya hingga kini tetap abadi sebagai bangsa adikuasa dari Asia Tenggara. Kebesaran Majapahit, tak terlepas dari peran sang Laksamana Nala, yang dengan gagah berani menerjang ganasnya ombak lautan, menegakkan panji-panji kedaulatan di setiap wilayah laut Nusantara.