Gempa Bengkulu M5,1, BMKG: Gempa Dangkal Akibat Subduksi lempeng Indo-Australia
loading...
A
A
A
BENGKULU - Gempa Bengkulu berkekuatan magnitudo (M)5,1 yang mengguncang Pantai Selatan Bengkulu Utara, Jumat (3/3/2023) pukul 07.36.46 WIB termasuk gempa dangkal.
Episentrum gempa Bengkulu ini terletak pada koordinat 3,80° LS ; 101,83° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 47 Km arah Barat Daya Bengkulu. Pusatnya pada kedalaman 58 km.
“Gempa bumi yang terjadi ini merupakan jenis gempa dangkal akibat adanya aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia,” kata Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Daryono.
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa Bengkulu memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault).
Dampaknya dirasakan di daerah Kota Bengkulu dengan skala intensitas III-IV MMI ( Pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu berderik dan dinding berbunyi ).
Sedangkan daerah Bengkulu Utara dengan skala intensitas III MMI ( Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu ), daerah Kepahiang dan Curup dengan skala intensitas II-III MMI (Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).
“Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami,” lanjut Daryono.
Hingga pukul 08.30 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock).
Masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Selain itu warga diminta menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
“Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah,” ujarnya.
Episentrum gempa Bengkulu ini terletak pada koordinat 3,80° LS ; 101,83° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 47 Km arah Barat Daya Bengkulu. Pusatnya pada kedalaman 58 km.
“Gempa bumi yang terjadi ini merupakan jenis gempa dangkal akibat adanya aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia,” kata Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Daryono.
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa Bengkulu memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault).
Dampaknya dirasakan di daerah Kota Bengkulu dengan skala intensitas III-IV MMI ( Pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu berderik dan dinding berbunyi ).
Sedangkan daerah Bengkulu Utara dengan skala intensitas III MMI ( Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu ), daerah Kepahiang dan Curup dengan skala intensitas II-III MMI (Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).
“Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami,” lanjut Daryono.
Hingga pukul 08.30 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock).
Masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Selain itu warga diminta menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
“Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah,” ujarnya.
(shf)