BNPT: Peduli dan Empati Harus Diberikan Kepada Mitra Deradikalisasi
loading...
A
A
A
PROBOLINGGO - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menggelar Pembinaan Wawasan Kebangsaan dan Keagamaan Kepada Mitra Deradikalisasi di Kota Probolinggo, Jawa Timur.
Kegiatan diikuti 16 orang mitra deradikalisasi atau mantan narapidana terorisme (napiter) beserta keluarganya yang tinggal di wilayah Kota Probolinggo, Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Malang dan Kabupaten Mojokerto.
Direktur Deradikalisasi BNPT, Brigjen Pol R. Akhmad Nurwahid dalam kesempatan itu menjelaskan, mitra deradikalisasi ibarat orang yang terpapar virus Covid-19. Mereka harus diberikan kepedulian dan empati.
Namun sikap tegas juga perlu dilakukan agar mereka tidak menyebarkan virus radikal terorisme.
"Saat kita memperlakukan rekan-rekan kita yang terpapar paham radikal terorisme, kita ibaratkan seperti memperlakukan orang yang terpapar virus Covid-19. Kita harus peduli dan empati kepada mereka, namun kita juga harus tegas agar mereka isoman dan tidak menyebarkan virusnya ke orang lain," ujar Nurwakhid dikutip Sabtu (25/2/2023).
Lebih lanjut Direktur Deradikalisasi BNPT menyampaikan bahwa pemahaman radikal merupakan sebuah bentuk kesombongan yang tidak disadari. Dalam Islam, radikal terorisme ini merupakan sebuah bentuk virus ideologi, yang berawal dari kesombongan.
Karena itu, Nurwakhid berpesan kepada para mitra deradikalisasi untuk meningkatkan semangat berjihad untuk Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), juga memelihara dan memperkuat toleransi di Indonesia.
Selain itu penguatan nilai-nilai Pancasila juga penting dilakukan kepada mitra deradikalisasi. Pasalnya, Pancasila adalah ideologi yang paling ideal bagi Indonesia yang ber-Bhinneka Tunggal Ika. Dalam sila Pancasila, juga berisi nilai-nilai luhur bangsa Indonesia.
Kegiatan diikuti 16 orang mitra deradikalisasi atau mantan narapidana terorisme (napiter) beserta keluarganya yang tinggal di wilayah Kota Probolinggo, Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Malang dan Kabupaten Mojokerto.
Direktur Deradikalisasi BNPT, Brigjen Pol R. Akhmad Nurwahid dalam kesempatan itu menjelaskan, mitra deradikalisasi ibarat orang yang terpapar virus Covid-19. Mereka harus diberikan kepedulian dan empati.
Namun sikap tegas juga perlu dilakukan agar mereka tidak menyebarkan virus radikal terorisme.
"Saat kita memperlakukan rekan-rekan kita yang terpapar paham radikal terorisme, kita ibaratkan seperti memperlakukan orang yang terpapar virus Covid-19. Kita harus peduli dan empati kepada mereka, namun kita juga harus tegas agar mereka isoman dan tidak menyebarkan virusnya ke orang lain," ujar Nurwakhid dikutip Sabtu (25/2/2023).
Lebih lanjut Direktur Deradikalisasi BNPT menyampaikan bahwa pemahaman radikal merupakan sebuah bentuk kesombongan yang tidak disadari. Dalam Islam, radikal terorisme ini merupakan sebuah bentuk virus ideologi, yang berawal dari kesombongan.
Karena itu, Nurwakhid berpesan kepada para mitra deradikalisasi untuk meningkatkan semangat berjihad untuk Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), juga memelihara dan memperkuat toleransi di Indonesia.
Selain itu penguatan nilai-nilai Pancasila juga penting dilakukan kepada mitra deradikalisasi. Pasalnya, Pancasila adalah ideologi yang paling ideal bagi Indonesia yang ber-Bhinneka Tunggal Ika. Dalam sila Pancasila, juga berisi nilai-nilai luhur bangsa Indonesia.