Senyum Ceria Emak-emak Korban Gempa Cianjur Ikuti Trauma Healing

CIANJUR - Senyum merekah terpancar dari wajah emak-amak korban gempa Cianjur saat mmengikuti kegiatan trauma healing. Hujan tidak menyulutkan antusiasme mereka mempraktikkan apa yang menjadi arahan dari tim trauma healing tersebut

Canda dan tawa bahagia juga turut mewarnai kegiatan sosial tersebut. "Hari ini kami mengadakan kegiatan trauma healing untuk warga di sini. Kami adakan games, mengundang trauma healing agar masyarakat ceria," kata Korwil Mak Ganjar Jawa Barat, Nurapsi usai kegiatan di Kampung Salakawung, Desa Sarampad, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Kamis (23/2/2023) sore.

Nurapsi mengatakan, kegiatan ini diperlukan masyarakat setelah musibah gempa ini melanda sejumlah wilayah Cianjur. Masyarakat pun menyambut baik dan antusias kegiatan positif tersebut.

Nurapsi berharap masyarakat Cianjur, khususnya emak-emak tetap bersemangat, bangkit, sehat selalu, dan tidak lupa untuk menjaga pola hidup sehat. "Apresiasi sangat luar biasa, mereka juga suka rela untuk datang ke sini. Datangnya kami Alhamdulillah, trauma itu mereda," tuturnya.

Mak Ganjar Jabar siap membantu warga Cianjur dengan semaksimal mungkin. Termasuk menerima konsultasi trauma healing apabila masih ada masyarakat Cianjur yang membutuhkan hal tersebut. Mak Ganjar juga turut memberikan penyuluhan tentang pentingnya gizi makanan, meskipun dalam keadaan terkena musibah gempa.

Salah satu peserta, Neneng senang dapat mengikuti kegiatan trauma healing. Neneng berterima kasih atas semua dukungan yang diberikan Mak Ganjar kepada warga Cianjur. "Ada trauma healing, game, seru. Ini bermanfaat sekali, warga senang," kata Neneng di lokasi.

Tim trauma healing profesional yang didatangkan Mak Ganjar dipimpin Jejeh Faoziyah. Dia memberikan pengarahan tentang pentingnya berpikir positif agar aktivitas emak-emak dapat berjalan dengan baik dan menyenangkan.

Tim trauma healing memakai metode quantum touch dalam memberikan motivasi kepada peserta. Metode quantum touch diimplementasikan dengan memberikan arahan, sembari meminta peserta untuk melatih pernapasan dan menggerakan anggota tubuh, seperti tangan hingga wajah. Metode itu dilakukan bisa dilakukan kapan saja, secara pribadi di rumah masing-masing, meskipun tanpa tim trauma healing.