Jatim Terus Wujudkan NZE 2060 dan Terapkan Blue Economy
loading...
A
A
A
TRENGGALEK - Dalam kondisi prima, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa berkegiatan padat seperti biasa. Kali ini, dirinya maraton meninjau berbagai program pemulihan habita laut di Pantai Mutiara Trenggalek dan Hutan Mangrove Cengkrong , Kabupaten Trenggalek, Jumat (17/2).
Didampingi oleh Bupati Trenggalek Nur Arifin, gubernur yang akrab disapa Khofifah itu menikmati ekowisata bahari dengan menaiki kapal bersama Cak Ipin.
Kemudian, keduanya mengunjungi rumah apung dan karamba terumbu karang di Pantai Mutiara. Ia juga melihat ke rumah ikan, bukit terumbu karang, dan underwater restocking yang ada.
Dalam kesempatan tersebut, Khofifah mengatakan bahwa pelestarian ekosistem laut dan pesisir merupakan salah satu dari usaha mewujudkan blue economy yang ditempuh Jatim. Pasalnya, kontribusi oksigen dunia bukan hanya berasal dari hutan tropis namun juga ekosistem pantai.
"Kalau green economy itu adalah pembangunan yang ramah lingkungan sementara blue economy adalah pembangunan yang tidak menimbulkan limbah . Tadi kita melihat ada underwater restocking, rehabilitasi terumbu karang, rumah-rumah ikan dan seterusnya yang kesemuanya merupakan ekosistem laut yang harus kita jaga," ucap Khofifah.
"Ini adalah ekosistem tata ruang laut yang rangkaian prototype-nya kita coba di pantai Mutiara dan Prigi. Ini akan menjadi salah satu referensi bagaimana tata ruang biota laut dilakukan oleh Pemkab Trenggalek bersama Pemprov Jatim," tambahnya.
Selain itu, disebut Khofifah, Pantai Mutiara Trenggalek merupakan destinasi wisata komprehensif. Sebab, fasilitasnya lengkap mulai dari home stay, tempat makan, musholla, kamar mandi, toilet, gazebo, serta tempat parkir. Lebih dari itu, biaya kunjungannya juga murah. Yakni Rp 5.000 per orang untuk sekali kunjungan dan Rp 2.000-5.000 untuk biaya parkir.
Setelah meninjau pantai mutiara, Gubernur Khofifah beserta rombongan meninjau objek wisata di Cengkrong Prigi. Di sana, orang nomor satu di Jatim itu meninjau progres pelestarian ekosistem mangrove.
Disampaikan Gubernur Khofifah, pada Maret 2023 akan diselenggarakan festival mangrove di Cengkrong. Rencana tersebut sudah disetujui bupati Trenggalek jika festival mangrove keempat akan dipusatkan di sini.
"Jadi kalau festival mangrove ya menanam, ya menyemai benih terutama kepiting, ikan dan kemudian hilirisasi dari produk mangrove," ujarnya.
Didampingi oleh Bupati Trenggalek Nur Arifin, gubernur yang akrab disapa Khofifah itu menikmati ekowisata bahari dengan menaiki kapal bersama Cak Ipin.
Kemudian, keduanya mengunjungi rumah apung dan karamba terumbu karang di Pantai Mutiara. Ia juga melihat ke rumah ikan, bukit terumbu karang, dan underwater restocking yang ada.
Dalam kesempatan tersebut, Khofifah mengatakan bahwa pelestarian ekosistem laut dan pesisir merupakan salah satu dari usaha mewujudkan blue economy yang ditempuh Jatim. Pasalnya, kontribusi oksigen dunia bukan hanya berasal dari hutan tropis namun juga ekosistem pantai.
"Kalau green economy itu adalah pembangunan yang ramah lingkungan sementara blue economy adalah pembangunan yang tidak menimbulkan limbah . Tadi kita melihat ada underwater restocking, rehabilitasi terumbu karang, rumah-rumah ikan dan seterusnya yang kesemuanya merupakan ekosistem laut yang harus kita jaga," ucap Khofifah.
"Ini adalah ekosistem tata ruang laut yang rangkaian prototype-nya kita coba di pantai Mutiara dan Prigi. Ini akan menjadi salah satu referensi bagaimana tata ruang biota laut dilakukan oleh Pemkab Trenggalek bersama Pemprov Jatim," tambahnya.
Selain itu, disebut Khofifah, Pantai Mutiara Trenggalek merupakan destinasi wisata komprehensif. Sebab, fasilitasnya lengkap mulai dari home stay, tempat makan, musholla, kamar mandi, toilet, gazebo, serta tempat parkir. Lebih dari itu, biaya kunjungannya juga murah. Yakni Rp 5.000 per orang untuk sekali kunjungan dan Rp 2.000-5.000 untuk biaya parkir.
Setelah meninjau pantai mutiara, Gubernur Khofifah beserta rombongan meninjau objek wisata di Cengkrong Prigi. Di sana, orang nomor satu di Jatim itu meninjau progres pelestarian ekosistem mangrove.
Disampaikan Gubernur Khofifah, pada Maret 2023 akan diselenggarakan festival mangrove di Cengkrong. Rencana tersebut sudah disetujui bupati Trenggalek jika festival mangrove keempat akan dipusatkan di sini.
"Jadi kalau festival mangrove ya menanam, ya menyemai benih terutama kepiting, ikan dan kemudian hilirisasi dari produk mangrove," ujarnya.