Wali Kota Marten Minta Semua OPD Serius Akselerasi Program
loading...
A
A
A
GORONTALO - Wali Kota Gorontalo Marten A Taha tegaskan seluruh OPD agar lebih serius melakukan akselerasi program pembangunan sebagai upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat yang nyata, baik dalam aspek pendapatan, kesempatan kerja, lapangan berusaha yang ditunjang oleh pelayanan. Serta kinerja aparatur yang optimal dengan harapan dan target yang direncanakan.
"Sehubungan dengan hal ini dalam upaya percepatan dan pengendalian pelaksanaan pembangunan di Kota Gorontalo tahun anggaran 2020, maka aplikasi e-Monep dapat digunakan untuk monitoring, mengevaluasi dan melaporkan progres pembangunan. Karena melalui aplikasi ini dapat diketahui informasi progres pelaksanaan pembangunan. Dari sisi pengawasan dan akuntabilitas, dapat membantu pengawasan kinerja kegiatan keuangan sebagai alat yang efektif dan efisien. Dalam rangka percepatan realisasi anggaran, juga sebagai alat deteksi dini terhadap masalah penyerapan anggaran, dan sebagai alat ukur kinerja pejabat penanggungjawab kegiatan," jelas Marten dalam rapat koordinasi dan evaluasi (Rakorev) penyerapan anggaran, Selasa (14/7/2020).
Marten menyimak laporan yang disampaikan Kepala Bagian Administrasi Pembangunan, dimana progres capaian realisasi di Kota Gorontalo selama triwulan II di tahun 2020 mengalami peningkatan dibandingkan triwulan II tahun 2019. Capaian realisasi Pemerintah Kota Gorontalo, hingga akhir Bulan Juni 2020 yaitu realisasi fisik 45,32 persen dari target 30,73 persen, sementara realisasi keuangan 42,38 persen dari target 28,67 persen.
"Saya ingatkan bahwa progres capaian realisasi yang dilaksanakan baru pada triwulan II masih ada dua triwulan lagi untuk melaksanakan program dan kegiatan. Untuk triwulan III dan IV ini, kita dihadapkan dengan anggaran yang sangat minim, dimana beberapa kegiatan pembangunan yang seharusnya dilaksanakan terpaksa ditunda. Demikian pula halnya dengan kegiatan-kegiatan lainnya yang tidak dimungkinkan untuk dilaksanakan," tutur Marten.
"Kita harus memaklumi kondisi ini, dan yang tetap perlu kita antisipasi adalah dampak sosial ekonomi akibat pandemi Covid-19 terhadap kehidupan masyarakat khususnya bagi mereka yang bermata pencaharian harus keluar rumah untuk mencari nafkah. Seperti sopir, bentor, ojek online, rumah makan dan lain-lain. Dengan berlakunya New Normal Life diharapkan secara perlahan mengurangi dampak dan dapat meningkatkan penghasilan para pekerja harian dan pelaku UMKM yang saya sebutkan tadi," pungkas Marten.
"Sehubungan dengan hal ini dalam upaya percepatan dan pengendalian pelaksanaan pembangunan di Kota Gorontalo tahun anggaran 2020, maka aplikasi e-Monep dapat digunakan untuk monitoring, mengevaluasi dan melaporkan progres pembangunan. Karena melalui aplikasi ini dapat diketahui informasi progres pelaksanaan pembangunan. Dari sisi pengawasan dan akuntabilitas, dapat membantu pengawasan kinerja kegiatan keuangan sebagai alat yang efektif dan efisien. Dalam rangka percepatan realisasi anggaran, juga sebagai alat deteksi dini terhadap masalah penyerapan anggaran, dan sebagai alat ukur kinerja pejabat penanggungjawab kegiatan," jelas Marten dalam rapat koordinasi dan evaluasi (Rakorev) penyerapan anggaran, Selasa (14/7/2020).
Marten menyimak laporan yang disampaikan Kepala Bagian Administrasi Pembangunan, dimana progres capaian realisasi di Kota Gorontalo selama triwulan II di tahun 2020 mengalami peningkatan dibandingkan triwulan II tahun 2019. Capaian realisasi Pemerintah Kota Gorontalo, hingga akhir Bulan Juni 2020 yaitu realisasi fisik 45,32 persen dari target 30,73 persen, sementara realisasi keuangan 42,38 persen dari target 28,67 persen.
"Saya ingatkan bahwa progres capaian realisasi yang dilaksanakan baru pada triwulan II masih ada dua triwulan lagi untuk melaksanakan program dan kegiatan. Untuk triwulan III dan IV ini, kita dihadapkan dengan anggaran yang sangat minim, dimana beberapa kegiatan pembangunan yang seharusnya dilaksanakan terpaksa ditunda. Demikian pula halnya dengan kegiatan-kegiatan lainnya yang tidak dimungkinkan untuk dilaksanakan," tutur Marten.
"Kita harus memaklumi kondisi ini, dan yang tetap perlu kita antisipasi adalah dampak sosial ekonomi akibat pandemi Covid-19 terhadap kehidupan masyarakat khususnya bagi mereka yang bermata pencaharian harus keluar rumah untuk mencari nafkah. Seperti sopir, bentor, ojek online, rumah makan dan lain-lain. Dengan berlakunya New Normal Life diharapkan secara perlahan mengurangi dampak dan dapat meningkatkan penghasilan para pekerja harian dan pelaku UMKM yang saya sebutkan tadi," pungkas Marten.
(alf)