Khawatir Teror KKB, 25 Warga Paro Berjalan Kaki Menyelamatkan Diri ke Ibu Kota Nduga

Jum'at, 10 Februari 2023 - 16:31 WIB
loading...
Khawatir Teror KKB,...
Sebanyak 25 warga Distrik Paro, Nduga, Papua ditemukan sedang kelelahan berjalan kaki menuju Kenyam. Mereka khawatir dengan ancaman aksi teror KKB. Foto/iNews TV/Nathan Making
A A A
NDUGA - Sebanyak 25 warga Distrik Paro, Nduga, Papua ditemukan sedang kelelahan berjalan kaki menuju Kenyam (Ibu Kota Nduga). Mereka khawatir dengan ancaman aksi teror Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB)

Khawatir Teror KKB, 25 Warga Paro Berjalan Kaki Menyelamatkan Diri ke Ibu Kota Nduga

Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Muhammad Saleh menjelaskan evakuasi 25 warga Distrik Paro menuju Kenyam dengan helikopter, Jumat (10/2/2023). Foto/iNews TV/Nathan Making

Kelompok warga sipil itu berusaha mengamankan diri pasca pengancaman 15 pekerja bangunan dan pembakaran pesawat Susi Air PK-BVY oleh KKB di Distrik Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan.



Puluhan warga tersebut terdiri atas perempuan, anak-anak dan beberapa pria dewasa yang mengalami kelelahan dalam perjalanan.

"Setelah mengevakuasi karyawan 15 orang, kita menemukan masyarakat turut mengamankan diri ke Kenyam. Mereka cukup kelelahan dan kelaparan sehingga kita lakukan evakuasi menggunakan helikopter ke Kota Kenyam," kata Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Muhammad Saleh saat konferensi pers, Jumat (10/2/2023).


Pangdam mengungkapkan bahwa evakuasi dilakukan dengan menggunakan empat unit helikopter TNI-Polri. Setibanya di Kenyam, warga kemudian dilakukan pemeriksaan oleh tim medis.

Pangdam juga menegaskan bahwa eksodus waega merupakan tindakan untik mengamankan diri karena ancaman dari Kelompok Kriminal bukan ancaman lain lain apalagi operasi militer seperti isu yang berkembang.



Sementara itu, Wakapolda Papua Brigjen Pol Ramdani Hidayat menambahkan bahwa operasi yang dilakukan TNI-Polri merupakan operasi kemanusiaan. Sebanyak 25 warga tersebut dibantu TNI-Polri atas permintaan Bupati Nduga.

Dia menyebut kemungkinan masih ada warga lain yang menyusul. Sehingga operasi kemanusiaan lebih diutamakan, termasuk pencarian terhadap pilot yang hingga kini belum diketahui keberadaannya.
(shf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2967 seconds (0.1#10.140)