Rumah di Pinggir Plengsengan Tiba-tiba Roboh saat Sungai Meluap
loading...
A
A
A
SURABAYA - Satu unit rumah di Jalan Kupang Segunting 1 Surabaya roboh diterjang luapan sungai, Kamis malam (9/2/2023). Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.
Tembok rumah tersebut berada di plengsengan sungai dan tergerus air sungai yang meluap akibat hujan deras yang mengguyur Kota Surabaya.
Rumah yang dihuni oleh dua kepala keluarga tersebut mengalami rusak parah selain tembok yang roboh juga perabotan rumah tangga masuk ke sungai serta beberapa barang ikut hanyut ke sungai.
Bangunan rumah milik Sutariani tersebut berdiri di plengsengan Sungai Kupang, saat terjadi hujan lebat plengsengan tersebut longsor karena air sungai meluap sehingga rumah permanen tersebut roboh.
Saat kejadian, Sutariani bersama keluarganya sedang berada di dalam rumah. “Kami bisa menyelamatkan diri setelah mendengar suara gemuruh, sempat tertimpa kayu penyangga namun tidak sampai terluka,” tutur pemilik rumah.
Sebelum kejadian, Sutariani bersama suaminya sudah mengetahui jika rumahnya yang berada di pinggir sungai plengsengannya miring dan sudah dilaporkan ke 112 dan sudah di data. “Tapi belum sempat diperbaiki sudah longsor,” ujarnya.
Sementara itu, hingga Kamis malam (9/2/2023), Badan Penanggulangan Bencana Daerah masih berjaga di lokasi memberikan peringatan kepada warga yang rumahnya berada di pinggir sungai untuk waspada menghindari korban dan adanya longsor susulan.
Tembok rumah tersebut berada di plengsengan sungai dan tergerus air sungai yang meluap akibat hujan deras yang mengguyur Kota Surabaya.
Rumah yang dihuni oleh dua kepala keluarga tersebut mengalami rusak parah selain tembok yang roboh juga perabotan rumah tangga masuk ke sungai serta beberapa barang ikut hanyut ke sungai.
Bangunan rumah milik Sutariani tersebut berdiri di plengsengan Sungai Kupang, saat terjadi hujan lebat plengsengan tersebut longsor karena air sungai meluap sehingga rumah permanen tersebut roboh.
Saat kejadian, Sutariani bersama keluarganya sedang berada di dalam rumah. “Kami bisa menyelamatkan diri setelah mendengar suara gemuruh, sempat tertimpa kayu penyangga namun tidak sampai terluka,” tutur pemilik rumah.
Sebelum kejadian, Sutariani bersama suaminya sudah mengetahui jika rumahnya yang berada di pinggir sungai plengsengannya miring dan sudah dilaporkan ke 112 dan sudah di data. “Tapi belum sempat diperbaiki sudah longsor,” ujarnya.
Sementara itu, hingga Kamis malam (9/2/2023), Badan Penanggulangan Bencana Daerah masih berjaga di lokasi memberikan peringatan kepada warga yang rumahnya berada di pinggir sungai untuk waspada menghindari korban dan adanya longsor susulan.
(nic)