Ketegasan Jenderal Polisi Hoegeng saat Akan Disuap Wanita Cantik

Sabtu, 04 Februari 2023 - 16:23 WIB
loading...
Ketegasan Jenderal Polisi Hoegeng saat Akan Disuap Wanita Cantik
Jenderal Polisi Hoegeng Imam Santoso bercerita soal godaan dan tantangan yang sewaktu-waktu akan dihadapi pejabat penegak hukum, khususnya kepolisian. Foto/Repro/Ist
A A A
JENDERAL Polisi Hoegeng Imam Santoso bercerita soal godaan dan tantangan yang sewaktu-waktu akan dihadapi pejabat penegak hukum, khususnya kepolisian.

Banyak pejabat yang kaya raya karena tidak tahan godaan suap, yang kemudian kata Hoegeng membuat pledoi kekayaan didapat karena persahabatan, pemberian cuma-cuma, sukarela dan semacamnya.



Saat menjabat Kapolri, Hoegeng mengaku pernah digoda wanita cantik asal Makassar. Si cantik sedang terjerat kasus smokel (penyelundupan). Ia berharap perkaranya dideponir atau dihentikan penuntutan pidananya.

Si cantik terkenal memiliki banyak relasi di kepolisian, ketentaraan dan kejaksaan agung. Karenanya begitu kesandung masalah hukum, beberapa relasinya lantas menghadap Hoegeng.

Disampaikan kepada Hoegeng tentang track record si cantik. Bahwa yang bersangkutan selama ini sudah banyak membantu, dan karenanya perkara yang menjerat disarankan untuk dideponir.

“Ia sudah membantu banyak tokoh penegak hukum, antara lain juga dari kepolisian,” kata Hoegeng menirukan relasi si cantik dalam buku Hoegeng Polisi Idaman dan Kenyataan (1993).



Mendengar alasan itu Hoegeng terheran-heran. Hukum biarlah tidak tegak atau tidak ditegakkan demi kepentingan beberapa personel pejabat negara. Ia melihat suatu kenyataan yang menyedihkan.

Karena yang menghadap ada yang kenal baik, saat itu Hoegeng memberi jawaban normatif. Ia mengatakan sebelum mengambil keputusan dirinya akan mempelajari kasus terlebih dahulu.

Tidak berhenti sampai di situ. Pada hari berikutnya, di tengah mempelajari kasus, Hoegeng tiba-tiba mendapat telepon dari Mery, istrinya. Dikatakan bahwa ada tamu yang datang ke rumah dan meninggalkan banyak hadiah.

Si tamu juga meninggalkan alamat. Melalui saluran telepon Hoegeng meminta istrinya untuk tidak menyentuh hadiah itu sebelum dirinya pulang.

“Tunggu sampai saya pulang, saya kepingin tahu hadiah apa!” jawab Hoegeng.

Hadiah berada dalam sebuah peti besar. Saat dibuka, Hoegeng melihat isinya peralatan mesin cuci listrik, alat-alat elektronik, bahan-bahan pakaian mahal dan banyak lagi.

Oleh Hoegeng, peti ditutup kembali dan langsung dikembalikan ke alamat pengirimnya.

Tak berlangsung lama, Hoegeng kembali kedatangan tamu yang juga relasi si cantik. Ia diyakinkan bahwa hadiah itu bukan suap melainkan tanda kehormatan.

Dengan tegas Hoegeng mengatakan dirinya tidak suka dengan cara yang dilakukan. Apalagi hadiah-hadiah itu datang dari orang yang sedang berperkara.

“Cara yang terbaik baginya menyatakan hormat pada saya ialah membantu saya menegakkan hukum dan bukan begini. Juga you, sebaiknya tidak ikut campur dalam soal ini!,” tegas Hoegeng seperti tertulis dalam Hoegeng Polisi Idaman dan Kenyataan.

Perkara si cantik yang mencoba menyuap Hoegeng kemudian berlanjut hingga pengadilan. Yang bersangkutan kemudian divonis hukuman penjara.

“Orang yang hidup lurus, apakah mesti kurus di zaman ini? Saya tidak tahu. Apalagi pegawai negeri dan pejabat pemerintahan. Kita tidak tahu bagaimana orang hidup terus tapi jujur atau lurus terus,” kata Hoegeng.
(shf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1158 seconds (0.1#10.140)