Asal Usul Nama dan Sejarah Blitar, Wilayah yang Sebelumnya Hutan Belantara

Jum'at, 27 Januari 2023 - 16:18 WIB
loading...
Asal Usul Nama dan Sejarah Blitar, Wilayah yang Sebelumnya Hutan Belantara
Blitar merupakan sebuah kota yang terletak di selatan Jawa Timur. Foto DOK ist
A A A
JAKARTA - Blitar merupakan sebuah kota yang terletak di selatan Jawa Timur . Dalam sejarahnya wilayah ini merupakan hamparan hutan yang luas dan belum terjamah.

Asal nama Blitar sendiri dipercaya berasal dari peristiwa pengusiran Laskar Tartar di tahun 1293 Saka oleh Nilasuwarna. Sehingga wilayah tersebut dinamai dari akronim "Baline Tartar" atau dalam bahasa Indonesia berarti pulangnya Tartar.

Baca juga : Mengenal Asal Usul Nganjuk dan Sejarahnya

Dilansir dari laman resmi Pemerintah Kota Blitar, Blitar didirikan pada sekitar abad ke-15. Nilasuwarna atau Gusti Sudomo, anak dari Adipati Wilatika Tuban, adalah orang kepercayaan Kerajaan Majapahit, yang diyakini sebagai tokoh yang mbabat alas.

Nilasuwarna saat itu mengemban tugas dari Majapahit untuk menumpas pasukan Tartar yang bersembunyi di dalam hutan selatan.

Penumpasan ini dilakukan karena pasukan Tartar telah melakukan sejumlah pemberontakan yang mengancam eksistensi Kerajaan Majapahit.

Sebagai bentuk dari jasanya yang telah menumpas pasukan pemberontak tersebut, Nilasuwarna diberikan hadiah untuk mengelola hutan selatan dan dianugerahi gelar Adipati Ariyo Blitar I.

Namun kekuasaan Adipati Ariyo Blitar I tidaklah berjalan mulus dan sempat terdapat pemberontakan yang dilakukan oleh Ki Sengguruh Kinareja, yang tidak lain adalah Patih Kadipaten Blitar sendiri.

Kudeta yang dilakukan oleh Ki Sengguruh ini membuat Gusti Sudomo tewas, dan membuat kekuasaan Blitar dipegang oleh Sengguruh yang menjadi Adipati Ariyo Blitar II.

Baca juga : Mengenal Asal Usul Daerah Rawalumbu Bekasi

Mengetahui sang ayah telah dibunuh oleh Ki Sengguruh, Djoko Kandung yang merupakan putra dari Nilasuwarna merencanakan balas dendam.

Setelah Djoko Kandung berhasil melakukan pemberontakan dan dinobatkan sebagai Ariyo Blitar III, pada sekitar tahun 1723 dan di bawah Kerajaan Kartasura Hadiningrat pimpinan Raja Amangkurat, Blitar jatuh ke tangan penjajah Belanda.

Penjajahan di Blitar berlangsung dalam suasana serba menyedihkan karena memakan banyak korban, baik nyawa maupun harta dan akhirnya rakyat Blitar pun kemudian bersatu padu dan bahu membahu melakukan berbagai bentuk perlawanan kepada Belanda.

Untuk meredam perlawanan rakyat Blitar, pada tahun 1906 pemerintahan kolonial Belanda mengeluarkan sebuah Staatsblad van Nederlandsche Indie Tahun 1906 Nomor 150 tanggal 1 April 1906, yang isinya adalah menetapkan pembentukan Gemeente Blitar.

Momentum pembentukan Gemeente Blitar inilah yang kemudian dikukuhkan sebagai hari lahirnya Kota Blitar.
(bim)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1772 seconds (0.1#10.140)