Kisah Keris Kyai Sengkelat, Hadiah Sunan Kalijaga untuk Raja-raja Jawa

Kamis, 26 Januari 2023 - 05:05 WIB
loading...
Kisah Keris Kyai Sengkelat,...
Ilustrasi keris. Foto: Istimewa
A A A
KERIS Kyai Sengkelat merupakan keris sakti yang diberi nama oleh Sunan Kalijaga. Keris itu dibuat oleh Ki Supa hanya dengan dipijat-pijat, karena bahannya tidak bisa ditempa dengan pemanasan api.

Meski demikian, keris Kyai Sengkelat jadinya sangat indah. Warnanya kemerah-merahan, hingga membuat Sunan Kalijaga takjub. Karena warnanya yang kemerah-merahan itulah, maka keris itu dinamakan Kyai Sengkelat.

Demikian Cerita Pagi kali ini akan mengulas seputar keris Kyai Sengkelat. Seperti apa? Berikut ulasannya.



Dilansir dari tulisan Prasida Wibawa, dalam bukunya Pesona Tosan Aji, keris Kyai Sengkelat terbuat dari bahan besi Akadiyat sebesar kemiri. Bahan besi itu lalu diserahkan Sunan Kalijaga kepada Ki Supa untuk dibuatkan keris.

Tetapi karena bahan besi tersebut sangat unik dan tidak bisa ditempa dengan menggunakan metode tradisional pemanasan api, maka bahan itu dibuat dengan cara dipijat-pijat dengan tangan oleh Ki Supa.

Ki Supa memang seorang pandai besi yang sangat sakti. Dari tangannya, banyak diciptakan benda-benda pusaka.



Hingga akhirnya jadilah keris itu. Kemudian diserahkan kepada Sunan Kalijaga. Saat melihat keris tersebut, Sunan Kalijaga sangat takjub dengan warnanya yang kemerah-merahan. Kemudian, keris itu diberi nama Kyai Sengkelat.

Menurut Sunan Kalijaga, keris khusus ini tidak cocok untuk ulama. Maka itu, Sunan Kalijaga meminta kepada Ki Supa untuk menyimpan keris Kyai Sengkelat untuk diberikan kepada raja yang menguasai Pulau Jawa.

Sementara itu, Raja Blambangan, Siung Lautan mengetahui keberadaan keris sakti itu. Dia tahu, bahwa orang yang memegang keris itu akan menjadi digdaya dan tidak terkalahkan, serta akan menjadi penguasa Jawa.



Siung Lautan lalu memanggil Celuring, seorang pencuri sakti. Dia diminta untuk mencuri keris itu dari tangan Ki Supa. Perintah dikerjakan dengan mudah. Seketika, keris Kyai Sengkelat pun berpindah tangan.

Sebagai hadiahnya, Celuring diberi jabatan sebagai patih di Blambangan. Tetapi Sunan Kalijaga sang pemilik keris tahu, jika Kyai Sengkelat telah dicuri oleh Celuring dan telah berada di Blambangan.

Dia pun memerintahkan kepada Ki Supa untuk mengambil kembali keris tersebut, karena khawatir jika digunakan oleh orang yang salah hanya akan membawa malapetaka. Ki Supa lalu pergi ke Blambangan dengan menyamar.



Selama dalam perjalanan ke Blambangan itu, dia memakai nama lain untuk menghilangkan jejaknya.

Upaya Ki Supa berhasil. Dia masuk ke Blambangan tanpa diketahui dan menyamar sebagai Ki Pitrang. Kemudian, dia bekerja kepada empu Sarap, salah seorang pandai besi sakti yang dimiliki oleh Blambangan.

Tetapi keahlian Ki Pitrang alias Ki Supa tetap tidak tertandingi. Keahliannya segera tersohor. Raja Siung Lautan pun terkena tipu. Dia mendatangi Ki Pitrang dan minta dibuatkan tiruan keris Kyai Sengkelat yang sama persis.



Bodohnya lagi, keris asli itu diberikan untuk dijadikan contoh. Kesempatan ini tidak disia-siakan Ki Pitrang. Dia lalu membuat dua buah keris tiruan Kyai Sengkelat yang sama persis dan menyimpan aslinya.

Misi Ki Pitrang pun berhasil. Selanjutnya, di kembali menemui Sunan Kalijaga dan menyerahkan kerisnya yang asli.

Sebagai hadiah atas jerih payahnya, Ki Supa diangkat menjadi Adipati di Sedang Sedayu dan dikawinkan dengan putri raja yang bernama Retna Sugiyah. Mereka lalu dikaruniai anak yang bernama Jaka Sura.



Sunan Kalijaga lalu menyerahkan keris Kyai Sengkelat kepada Adipati Natapraja, untuk dibawa ke Palembang dan diserahkan kepada anak sulungnya yang bernama Raden Patah.

Seperti diketahui, Raden Patah merupakan anak Raja Majapahit, Prabu Brawijaya dari istri yang dihadiahkan kepada Adipati Natapraja, dalam kondisi hamil. Raden Patah selanjutnya menurunkan raja-raja di Pulau Jawa.

Sampai di sini ulasan singkat Cerita Pagi, semoga bermanfaat.
(san)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1574 seconds (0.1#10.140)