Pali Geger, Petani Ditemukan Tewas Berlumuran Darah di Kebun
loading...
A
A
A
PALI - Warga Dusun V Desa Air Itam, Kecamatan Penukal, Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) mendadak geger. Redi Bin Supawi (35) petani setempat ditemukan tewas berlumuran darah di kebun milik warga.
Kasat Reskrim Polres Pali, Iptu Yudhistira menyebutkan, jasad korban ditemukan warga sudah tergeletak bersimbah darah, Senin (23/1/2023) malam, sekira pukul 20.00 WIB.
"Korban awalnya kemarin sekira pukul 15.00 WIB sempat nongkrong di toko milik saudara Yi, yang bertempat di Muara Ritam Desa Air Itam Kecamatan Penukal,” ujarnya, Selasa (24/1/2023).
Kemudian, lanjut Yudhistira, sekira pukul 15.44 WIB korban menelepon Saudara A Bin H untuk memesan minuman mineral, minuman dan dua minuman penyegar lainnya, serta uang Rp 5 juta.
Kemudian A Bin H mengantarkan minuman tersebut ke Simpang Lima arah TKP, dan menyerahkan minuman dan uang Rp5 juta tersebut kepada korban.
"Setelah menerima pesanan, kemudian korban masuk ke dalam hutan arah TKP dan A Bin H pun pulang,” ungkapnya.
Tepat pada pukul 16.00 WIB, istri korban menghubungi korban. Namun ponsel korban tidak aktif hingga malam pukul 19.30 WIB.
Dikarenakan korban tidak pulang ke rumah dan handphonenya tidak aktif, sehingga keluarga korban mencari keberadaan korban.
"Pada pukul 20.00 WIB, korban ditemukan oleh saksi satu di TKP dalam kondisi telentang dengan kondisi bersimbah darah dan terdapat luka di kepala bagian atas," ungkapnya.
Yudhistira menjelaskan, pihaknya yang menerima laporan penemuan mayat tersebut langsung mendatangi TKP mengecek kondisi mayat, mengumpulkan Barang Bukti (BB), serta memeriksa sejumlah saksi.
"Diketahui sepeda motor yang dipakai korban tidak ada di sekitar TKP. Dugaan sementara korban meninggal dunia akibat dibunuh. Namun untuk motifnya masih didalami. Jenazah korban saat ini sudah dibawa ke RSUD Talang Ubi untuk divisum," pungkasnya.
Kasat Reskrim Polres Pali, Iptu Yudhistira menyebutkan, jasad korban ditemukan warga sudah tergeletak bersimbah darah, Senin (23/1/2023) malam, sekira pukul 20.00 WIB.
"Korban awalnya kemarin sekira pukul 15.00 WIB sempat nongkrong di toko milik saudara Yi, yang bertempat di Muara Ritam Desa Air Itam Kecamatan Penukal,” ujarnya, Selasa (24/1/2023).
Kemudian, lanjut Yudhistira, sekira pukul 15.44 WIB korban menelepon Saudara A Bin H untuk memesan minuman mineral, minuman dan dua minuman penyegar lainnya, serta uang Rp 5 juta.
Kemudian A Bin H mengantarkan minuman tersebut ke Simpang Lima arah TKP, dan menyerahkan minuman dan uang Rp5 juta tersebut kepada korban.
"Setelah menerima pesanan, kemudian korban masuk ke dalam hutan arah TKP dan A Bin H pun pulang,” ungkapnya.
Tepat pada pukul 16.00 WIB, istri korban menghubungi korban. Namun ponsel korban tidak aktif hingga malam pukul 19.30 WIB.
Dikarenakan korban tidak pulang ke rumah dan handphonenya tidak aktif, sehingga keluarga korban mencari keberadaan korban.
"Pada pukul 20.00 WIB, korban ditemukan oleh saksi satu di TKP dalam kondisi telentang dengan kondisi bersimbah darah dan terdapat luka di kepala bagian atas," ungkapnya.
Yudhistira menjelaskan, pihaknya yang menerima laporan penemuan mayat tersebut langsung mendatangi TKP mengecek kondisi mayat, mengumpulkan Barang Bukti (BB), serta memeriksa sejumlah saksi.
"Diketahui sepeda motor yang dipakai korban tidak ada di sekitar TKP. Dugaan sementara korban meninggal dunia akibat dibunuh. Namun untuk motifnya masih didalami. Jenazah korban saat ini sudah dibawa ke RSUD Talang Ubi untuk divisum," pungkasnya.
(nic)