Peta Politik Jawa Barat Tak Terpengaruh Langkah Ridwan Kamil Gabung Golkar
loading...
A
A
A
BANDUNG - Langkah Ridwan Kamil yang memilih Partai Golkar sebagai kendaraan politiknya dinilai tak berpengaruh terhadap peta politik di Jabar. Pernyataan tajam tersebut disampaikan DPW Partai NasDem Jabar menyikapi kabar bergabungnya Ridwan Kamil ke partai berlambang pohon beringin itu.
Bahkan, partai besutan Surya Paloh ini menyebut, berlabuhnya Ridwan Kamil ke Golkar tak memberi dampak apapun kepada perpolitikan di Jabar.
Partai NasDem memang memiliki sedikit kisah dengan Ridwan Kamil. Pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jabar 2018 lalu, NasDem merupakan partai pertama yang mengusung mantan Wali Kota Bandung itu sebagai calon gubernur (cagub).
Kendati demikian, Ketua DPW Nasdem Jabar, Saan Mustopa tetap menghormati keputusan Gubernur Jabar ini memilih bergabung dengan partai pimpinan Airlangga Hartarto.
"Ya itu sih pilihannya Kang Emil (Ridwan Kamil) mau menentukan bergabung dengan partai apa. Tentu kami menghormati dan mengucapkan selamat untuk kiprah politik praktisnya," kata Saan, Selasa (24/1/2022).
Baca juga: Ridwan Kamil Gabung Golkar, Pengamat Nilai Sudah Waktunya
Saan menegaskan, langkah taktis Ridwan Kamil bergabung ke Partai Golkar sama sekali tidak mempengaruhi peta perpolitikan di Jabar.
"Secara peta elektoral, peta politik, atau peta dinamika politik yang ada di Jabar, masuk dan tidaknya Kang Emil ke politik atau memilih partai tertentu sama sekali tak berdampak signifikan bagi perpolitikan di Jabar," beber Saan.
Saan juga menegaskan bahwa pihaknya tidak merasa kehilangan sama sekali saat Ridwan Kamil akhirnya memilih Golkar sebagai kendaraan politiknya.
"Sekali lagi kami tegaskan kami tak merasa kehilangan dan tak ada pengaruh apapun bagi NasDem soal Emil masuk politik,” ucapnya.
Menurut Saan, pihaknya kini fokus konsolidasi internal jelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Di samping itu, NasDem juga terus melakukan pemetaan politik dan menyosialisasikan Anies Baswedan sebagai capres di level bawah.
"Kami juga terus komunikasi dengan kelompok-kelompok kepentingan, kelompok strategis yang ada di Jabar, semisal yang dilakukan di Bandung," katanya.
Saan mengklaim, Anies Baswedan mengalami peningkatan dalam sisi survei internal NasDem. Bahkan, sejak akhir 2021 dan sepanjang 2022, tren kenaikannya sangat signifikan.
"Hampir semua lembaga survei termasuk lembaga survei internal, mas Anies di Jabar itu posisi pertama, tapi memang harus terus kami tingkatkan lagi agar selisihnya menjadi mutlak," tandasnya.
Bahkan, partai besutan Surya Paloh ini menyebut, berlabuhnya Ridwan Kamil ke Golkar tak memberi dampak apapun kepada perpolitikan di Jabar.
Partai NasDem memang memiliki sedikit kisah dengan Ridwan Kamil. Pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jabar 2018 lalu, NasDem merupakan partai pertama yang mengusung mantan Wali Kota Bandung itu sebagai calon gubernur (cagub).
Kendati demikian, Ketua DPW Nasdem Jabar, Saan Mustopa tetap menghormati keputusan Gubernur Jabar ini memilih bergabung dengan partai pimpinan Airlangga Hartarto.
"Ya itu sih pilihannya Kang Emil (Ridwan Kamil) mau menentukan bergabung dengan partai apa. Tentu kami menghormati dan mengucapkan selamat untuk kiprah politik praktisnya," kata Saan, Selasa (24/1/2022).
Baca juga: Ridwan Kamil Gabung Golkar, Pengamat Nilai Sudah Waktunya
Saan menegaskan, langkah taktis Ridwan Kamil bergabung ke Partai Golkar sama sekali tidak mempengaruhi peta perpolitikan di Jabar.
"Secara peta elektoral, peta politik, atau peta dinamika politik yang ada di Jabar, masuk dan tidaknya Kang Emil ke politik atau memilih partai tertentu sama sekali tak berdampak signifikan bagi perpolitikan di Jabar," beber Saan.
Saan juga menegaskan bahwa pihaknya tidak merasa kehilangan sama sekali saat Ridwan Kamil akhirnya memilih Golkar sebagai kendaraan politiknya.
"Sekali lagi kami tegaskan kami tak merasa kehilangan dan tak ada pengaruh apapun bagi NasDem soal Emil masuk politik,” ucapnya.
Menurut Saan, pihaknya kini fokus konsolidasi internal jelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Di samping itu, NasDem juga terus melakukan pemetaan politik dan menyosialisasikan Anies Baswedan sebagai capres di level bawah.
"Kami juga terus komunikasi dengan kelompok-kelompok kepentingan, kelompok strategis yang ada di Jabar, semisal yang dilakukan di Bandung," katanya.
Saan mengklaim, Anies Baswedan mengalami peningkatan dalam sisi survei internal NasDem. Bahkan, sejak akhir 2021 dan sepanjang 2022, tren kenaikannya sangat signifikan.
"Hampir semua lembaga survei termasuk lembaga survei internal, mas Anies di Jabar itu posisi pertama, tapi memang harus terus kami tingkatkan lagi agar selisihnya menjadi mutlak," tandasnya.
(msd)