4 Kecelakaan KRL Paling Tragis, Nomor Buncit Tewaskan 18 Orang
loading...

Petugas tengah berupaya mengevakuasi badan Metro Mini yang tertabrak KRL di Jakarta Barat. Akibat kecelakaan ini belasan orang meninggal dunia. Foto: Ilustrasi/SINDOnews
A
A
A
JAKARTA - Kecelakaan pada berbagai jenis transportasi kerap terjadi dari tahun ke tahun, termasuk kereta . Tak jarang, kecelakaan tersebut menelan korban jiwa.
Berikut sejumlah peristiwa kecelakaan KRL paling tragis hingga memakan banyak korban.
1. Kecelakaan KRL di Bogor
KRL Commuter Line arah Stasiun Bogor anjlok tertimpa tiang listrik pada minggu pagi pada 10 Maret 2019). Akibatnya, badan kereta terbalik dan menyebabkan jaringan transportasi kereta listrik dengan relasi Jakarta-Bogor ini pun terputus.
Dari kecelakaan ini, tercatat jumlah korban luka mencapai 17 orang, dengan sembilan orang dirawat di RS Salak Bogor dan delapan lainnya di pos kesehatan Stasiun Bogor.
2. Kecelakaan KRL di Pondok Ranji
KRL menabrak truk tangki Pertamina yang membawa BBM premium 24.000 kilo liter pada 9 Desember 2013. Truk tersebut diketahui menerobos perlintasan kereta api tersebut.
Akibat kecelakaan ini, gerbong khusus wanita di bagian depan terguling. Sesaat setelah kereta terguling, dari ruang masinis keluar asap hitam dan tak lama kemudian bunyi ledakan berkali-kali, api pun menyala.
Akibatnya, delapan orang meninggal, termasuk masinis, asisten masinis, dan teknisi KRL. Sementara, sopir truk tangki Pertamina yang ditabrak KRL diketahui bernama Caisiman.
Akibat peristiwa itu, Caisiman mengalami luka bakar serius. Diduga palang pintu tidak berfungsi atau truk mengabaikan sirine palang pintu. Kecelakaan tersebut terjadi 200 meter dari lokasi Tragedi Bintaro pada 1987, yang menewaskan 156 korban jiwa.
3. Kecelakaan KRL di Tanjung Barat
Terjadi tabrakan yang melibatkan dua KRL di Tanjung Barat, Pasar Minggu pada 30 Juni 2005 silam. Awalnya, ada gangguan KRL Pakuan Ekspres 221 yang mengalami gangguan di Stasiun Pasar Minggu, KRL ekonomi 585 berhenti tetapi 10 menit kemudian disundul dari belakang oleh KRL 583.
Akibat kecelakaan ini, tercatat sebanyak lima orang meninggal dunia, 40 orang luka berat, dan 73 luka ringan. Baca Juga: Tertabrak KRL, 13 Penumpang Metro Mini Tewas
4. Kecelakaan KRL di Angke
Terjadi tabrakan yang melibatkan Kereta Rel Listrik (KRL) dengan Metro Mini pada Minggu 6 Desember 2015 di Angke, Tambora, Jakarta Barat. Peristiwa ini terjadi saat kereta jurusan Jatinegara-Bogor melintas di perlintasan kereta Angke.
Petugas pun sudah memberi sinyal dan meminta sejumlah pengendara berhenti. Tetapi, peringatan ini tidak dianggap oleh sopir bus Metromini B 80 tersebut.
Sopir dengan melaju cepat, melewati antrean kendaraan dan menerobos perlintasan. Alhasil, kecelakaan tak bisa dihindari. Kepala KRL menabrak badan Metro Mini dan terseret hingga 200 meter.
Tabrakan KRL Commuter Line dan Metro Mini di perlintasan Angke, Jakarta Barat, berakhir tragis. Sebanyak 18 orang tewas akibat peristiwa ini.
Berikut sejumlah peristiwa kecelakaan KRL paling tragis hingga memakan banyak korban.
1. Kecelakaan KRL di Bogor
KRL Commuter Line arah Stasiun Bogor anjlok tertimpa tiang listrik pada minggu pagi pada 10 Maret 2019). Akibatnya, badan kereta terbalik dan menyebabkan jaringan transportasi kereta listrik dengan relasi Jakarta-Bogor ini pun terputus.
Dari kecelakaan ini, tercatat jumlah korban luka mencapai 17 orang, dengan sembilan orang dirawat di RS Salak Bogor dan delapan lainnya di pos kesehatan Stasiun Bogor.
2. Kecelakaan KRL di Pondok Ranji
KRL menabrak truk tangki Pertamina yang membawa BBM premium 24.000 kilo liter pada 9 Desember 2013. Truk tersebut diketahui menerobos perlintasan kereta api tersebut.
Akibat kecelakaan ini, gerbong khusus wanita di bagian depan terguling. Sesaat setelah kereta terguling, dari ruang masinis keluar asap hitam dan tak lama kemudian bunyi ledakan berkali-kali, api pun menyala.
Akibatnya, delapan orang meninggal, termasuk masinis, asisten masinis, dan teknisi KRL. Sementara, sopir truk tangki Pertamina yang ditabrak KRL diketahui bernama Caisiman.
Akibat peristiwa itu, Caisiman mengalami luka bakar serius. Diduga palang pintu tidak berfungsi atau truk mengabaikan sirine palang pintu. Kecelakaan tersebut terjadi 200 meter dari lokasi Tragedi Bintaro pada 1987, yang menewaskan 156 korban jiwa.
3. Kecelakaan KRL di Tanjung Barat
Terjadi tabrakan yang melibatkan dua KRL di Tanjung Barat, Pasar Minggu pada 30 Juni 2005 silam. Awalnya, ada gangguan KRL Pakuan Ekspres 221 yang mengalami gangguan di Stasiun Pasar Minggu, KRL ekonomi 585 berhenti tetapi 10 menit kemudian disundul dari belakang oleh KRL 583.
Akibat kecelakaan ini, tercatat sebanyak lima orang meninggal dunia, 40 orang luka berat, dan 73 luka ringan. Baca Juga: Tertabrak KRL, 13 Penumpang Metro Mini Tewas
4. Kecelakaan KRL di Angke
Terjadi tabrakan yang melibatkan Kereta Rel Listrik (KRL) dengan Metro Mini pada Minggu 6 Desember 2015 di Angke, Tambora, Jakarta Barat. Peristiwa ini terjadi saat kereta jurusan Jatinegara-Bogor melintas di perlintasan kereta Angke.
Petugas pun sudah memberi sinyal dan meminta sejumlah pengendara berhenti. Tetapi, peringatan ini tidak dianggap oleh sopir bus Metromini B 80 tersebut.
Sopir dengan melaju cepat, melewati antrean kendaraan dan menerobos perlintasan. Alhasil, kecelakaan tak bisa dihindari. Kepala KRL menabrak badan Metro Mini dan terseret hingga 200 meter.
Tabrakan KRL Commuter Line dan Metro Mini di perlintasan Angke, Jakarta Barat, berakhir tragis. Sebanyak 18 orang tewas akibat peristiwa ini.
(mhd)
Lihat Juga :