Cegah Banjir di Kota Makassar, PII Tawarkan Sejumlah Solusi

Senin, 09 Januari 2023 - 06:38 WIB
Cegah banjir di Kota Makassar, PII tawarkan sejumlah solusi. Foto Antara
MAKASSAR - Sejumlah wilayah di Kota Makassar , Sulawesi Selatan (Sulsel) menjadi langganan banjir jika musim hujan tiba. Untuk mengatasi masalah banjir ini, Organisasi Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Cabang Makassar menawarkan beberapa solusi penanganananya.

Pakar Sumber Daya Air sekaligus Ketua Bidang PII Makassar Riswal Karama mengatakan, perlu solusi terhadap bencana banjir yang terjadi setiap tahun. Bila tidak, dampak banjir akan semakin tinggi dalam waktu lama dan semakin meluas.

"Ada sejumlah solusi seperti implementasi IWRM (Integrated Water Resources Management), revitalisasi Sungai Tallo, kolam retensi, waduk tunggu, sistem infiltrasi, dan perlunya direvisi sistem tata air mikro Kota Makassar," ujar Riswal, Minggu (8/1/2023).



Menurut Riswal, perlu kajian dalam lingkup secara makro (wilayah) serta sistem mikro (Kota Makassar) secara terintegrasi. "Ada sejumlah faktor penyebab banjir yakni curah hujan yang tinggi mencapai 300 milimeter berdasarkan data hujan per 20 tahun. Sedangkan penanganannya masih bersifat parsial pasca terjadinya banjir," ujarnya.

Kapasitas Daerah Aliran Sungai (DAS), lanjutnya, juga semakin kecil disebabkan pertumbuhan kawasan permukiman yang tidak bisa dihindari. Juga dipengaruhi pasang surut air laut yang berdampak pada perubahan tinggi muka air menjadi masalah pada arah aliran air dipermukaan.

Ketua Bidang Mitigasi Bencana PII Makassar Mukhsan Putra Hatta menambahkan, simulasi pengaliran air permukaan Kota Makassar berdasarkan peta DAS, kondisi topografi dan infrastruktur tata kelola mengalami kelebihan air di permukaan.

Bahkan menurut dia, Kolam Regulasi Nipa-Nipa hanya mampu menampung 30 persen debit air permukaan, sehingga Makassar masih memerlukan Kolam Retensi berskala besar untuk menampung air permukaan yang lebih banyak. Baca juga: Pemkot Semarang Lakukan Pembersihan Lumpur setelah Diterjang Banjir dan Longsor

Apabila kondisi ini tidak tertangani dengan baik, mitigasi bencana dari Unhas ini, dikhawatirkan akan berdampak pada daerah Tempat Pembuangan Akhir (TPA) berada di kawasan timur Makassar yang menjadi sumber endemik bagi warga yang telah memanfaatkan air sungai Tallo akan ikut tercemar.

"Dampak itu sangat perlu dihindari dan segera disikapi. Kita berharap hilirisasi penelitian dari peneliti serta aplikasi konsep penanganan bencana mampu diaktualisasikan bersama Pemkot Makassar, kabupaten setempat dalam kawasan serta Balai Besar Sungai Pompengan Jeneberang," paparnya.
(don)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content