Aktivitas Menurun, Status Gunung Semeru Turun Jadi Siaga
Jum'at, 09 Desember 2022 - 14:05 WIB
LUMAJANG - Badan Geologi menurunkan status Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur, dari level IV (Awas) menjadi level III (siaga). Penurunan itu mulai pukul 12.00 WIB, Jumat (9/12/2022).
Status ini menyusul aktivitas Gunung Semeru yang terus menurun setelah erupasi beberapa hari lalu.
"Mengingat karakteristik erupsi Gunung Semeru, potensi ancaman bahaya, hasil pemantauan visual dan kegempaan, maka tingkat aktivitas Gunung Semeru kami diturunkan dari Awas menjadi Siaga," kata Plt Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid.
Turunnya status Gunung Semeru mempertimbangkan beberpa hal. Pengamatan visual menunjukkan saat ini masih terjadi aktivitas letusan yang kemudian membuat tumpukan material letusan (pyroclastic cone) ataupun lidah lava.
Saat cuaca cerah teramati asap kawah berwarna putih bertekanan lemah dengan intensitas tipis hingga sedang dengan tinggi 500 m di atas puncak.
Masih terjadi 2 kali APG dengan jarak luncur hingga 6 km ke arah tenggara. Teramati guguran dengan jarak 300–500 meter ke arah tenggara.
Gempa-gempa vulkanik (Vulkanik Dalam dan Vulkanik Dangkal) masih terekam dan berfluktuasi. Gempa Letusan, Gempa Guguran masih ada. APG terekam pasca APG 4 Desember 20222 tercatat 4 kali APG dengan durasi dan jarak luncuran yang sudah menurun.
"Pengamatan sejak 4 Desember 2022 hingga saat ini menunjukkan tidak ada gejala peningkatan kegiatan yang signifikan menuju APG yang cukup besar. Diduga perlu waktu untuk mengakumulasi material letusan menjadi sumber APG yang melebihi 7 km, " jelas dia.
Citra thermal mengindikasikan anomali yang menurun periode 4 Desember 2022–9 Desember 2022 dari 15 MW ke 27 MW yang mengindikasikan terdapat penumpukan material pijar di sekitar permukaan kawah.
Status ini menyusul aktivitas Gunung Semeru yang terus menurun setelah erupasi beberapa hari lalu.
"Mengingat karakteristik erupsi Gunung Semeru, potensi ancaman bahaya, hasil pemantauan visual dan kegempaan, maka tingkat aktivitas Gunung Semeru kami diturunkan dari Awas menjadi Siaga," kata Plt Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid.
Turunnya status Gunung Semeru mempertimbangkan beberpa hal. Pengamatan visual menunjukkan saat ini masih terjadi aktivitas letusan yang kemudian membuat tumpukan material letusan (pyroclastic cone) ataupun lidah lava.
Saat cuaca cerah teramati asap kawah berwarna putih bertekanan lemah dengan intensitas tipis hingga sedang dengan tinggi 500 m di atas puncak.
Masih terjadi 2 kali APG dengan jarak luncur hingga 6 km ke arah tenggara. Teramati guguran dengan jarak 300–500 meter ke arah tenggara.
Gempa-gempa vulkanik (Vulkanik Dalam dan Vulkanik Dangkal) masih terekam dan berfluktuasi. Gempa Letusan, Gempa Guguran masih ada. APG terekam pasca APG 4 Desember 20222 tercatat 4 kali APG dengan durasi dan jarak luncuran yang sudah menurun.
"Pengamatan sejak 4 Desember 2022 hingga saat ini menunjukkan tidak ada gejala peningkatan kegiatan yang signifikan menuju APG yang cukup besar. Diduga perlu waktu untuk mengakumulasi material letusan menjadi sumber APG yang melebihi 7 km, " jelas dia.
Citra thermal mengindikasikan anomali yang menurun periode 4 Desember 2022–9 Desember 2022 dari 15 MW ke 27 MW yang mengindikasikan terdapat penumpukan material pijar di sekitar permukaan kawah.
tulis komentar anda