Cegah Stunting Sedari Dini, Ganjar Sosialisasi Jo Kawin Bocah
Kamis, 08 Desember 2022 - 13:06 WIB
KENDAL - Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo menyosialisasikan gerakan Jo Kawin Bocah untuk mencegah stunting jauh sedari dini. Dengan kesadaran tidak adanya pernikahan di usia dini diharapkan mampu memutus kasus stunting.
Sosialisasi dilakukan kepada sekitar 425 siswi SMPN 1 Kaliwungu, Kabupaten Kendal. "Pencegahan sedari dini menurut saya bagus sekali. Kalau orang biasanya mau menikah baru dicek, ini jauh. Bahkan jauh sebelum usia menikah saja, mereka sudah dipersiapkan," kata Ganjar di lokasi, Kamis (8/12/2022).
Menurut Ganjar, di samping menghindari pernikahan dini , salah satu langkah konkret mencegah stunting adalah mengonsumsi pil penambah darah. Ganjar menjelaskan, sebagian di antara siswi SMP yang mulai menstruasi mengalami anemia.
Di kesempatan sama, Ganjar juga menyosialisasikan pil penambah darah. Ganjar mengatakan, pil tersebut perlu dikonsumsi rutin agar remaja putri tetap sehat.
"Itu diminta untuk minum pil penambah darah setiap minggu sehingga betul-betul disiapkan sebagai seorang ibu kelak dan betul-betul sejak dini remaja-remaja putri itu menjadi sehat," tuturnya.
Ganjar mengatakan, sosialisai ini merupakan langkah yang efektif agar para siswi mengetahui edukasi-edukasi terkait stunting dan pernikahan dini. Ganjar berharap, pencegahan dini sedari dini ini bisa berhasil.
"Saya kira ini contoh yang cukup bagus, yang riil, yang konkret yang dipersiapkan jauh hari, sebelum mereka nanti memasuki masa perkawinan," tandasnya.
Sebagai informasi, Ganjar berhasil menurunkan angka stunting di Jateng menjadi 31% pada 2018, dan menjadi 19,9% pada 2021. Ganjar pun menargetkan penurunan angka stunting sebanyak 3,5% per tahun.
Sosialisasi dilakukan kepada sekitar 425 siswi SMPN 1 Kaliwungu, Kabupaten Kendal. "Pencegahan sedari dini menurut saya bagus sekali. Kalau orang biasanya mau menikah baru dicek, ini jauh. Bahkan jauh sebelum usia menikah saja, mereka sudah dipersiapkan," kata Ganjar di lokasi, Kamis (8/12/2022).
Menurut Ganjar, di samping menghindari pernikahan dini , salah satu langkah konkret mencegah stunting adalah mengonsumsi pil penambah darah. Ganjar menjelaskan, sebagian di antara siswi SMP yang mulai menstruasi mengalami anemia.
Di kesempatan sama, Ganjar juga menyosialisasikan pil penambah darah. Ganjar mengatakan, pil tersebut perlu dikonsumsi rutin agar remaja putri tetap sehat.
"Itu diminta untuk minum pil penambah darah setiap minggu sehingga betul-betul disiapkan sebagai seorang ibu kelak dan betul-betul sejak dini remaja-remaja putri itu menjadi sehat," tuturnya.
Ganjar mengatakan, sosialisai ini merupakan langkah yang efektif agar para siswi mengetahui edukasi-edukasi terkait stunting dan pernikahan dini. Ganjar berharap, pencegahan dini sedari dini ini bisa berhasil.
Baca Juga
"Saya kira ini contoh yang cukup bagus, yang riil, yang konkret yang dipersiapkan jauh hari, sebelum mereka nanti memasuki masa perkawinan," tandasnya.
Sebagai informasi, Ganjar berhasil menurunkan angka stunting di Jateng menjadi 31% pada 2018, dan menjadi 19,9% pada 2021. Ganjar pun menargetkan penurunan angka stunting sebanyak 3,5% per tahun.
(poe)
tulis komentar anda