Respons Bom Bunuh Diri di Bandung, Polda Sulsel Perketat Pengamanan di Semua Kantor Polisi
Rabu, 07 Desember 2022 - 16:12 WIB
MAKASSAR - Polda Sulawesi Selatan (Sulsel) memperketat pengamanan di seluruh kantor polisi di 24 kabupaten/kota jajaran Polrestabes dan Polres. Langkah ini sebagai respons terhadap tragedi bom bunuh diri yang terjadi di wilayah Kota Bandung, Jawa Barat pada Rabu (7/12/2022) pagi tadi.
Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Pol Komang Suartana mengatakan, pengetatan pengamanan dilakukan mengingat di Sulsel pernah terjadi tragedi bom bunuh diri di sebuah Gereja Katedral Makassar pada tahun 2021 lalu.
Pasca tragedi di Bandung, lanjut Komang, Polda Sulsel langsung mengeluarkan instruksi untuk meningkatkan kewaspadaan serta melakukan penjagaan ketat di setiap Polrestabes dan Polres yang ada di 24 kabupaten kota, selama 24 jam.
"Ini guna mengantisipasi terjadi gangguan Kamtibmas, mengingat Sulawesi Selatan pernah terjadi tragedi bom bunuh diri di sebuah Gereja Katedral Makassar pada tahun 2021 lalu," ungkap Kombes Pol Komang, Rabut (7/12/2022).
Kewaspadaan juga dilakukan di setiap Polsek untuk memastikan bahwa tragedi bom bunuh diri yang terjadi di Kota Bandung tidak terjadi di Sulawesi Selatan. "Mengingat sasaran bom bunuh diri ini terjadi di Polsek, apalagi menjelang Natal dan Tahun Baru 2023," pungkasnya.
"Kewaspadaan ini juga untuk mengantisipasi terhadap semua ancaman dan gangguan yang akan terjadi baik di Mako Polsek, Polres dan Polda, termasuk tempat lain yang dimungkinkan akan dijadikan sasaran oleh kelompok pelaku kejahatan," tambahnya.
Saat ini di Mapolda Sulsel dilakukan pemeriksaan oleh enam petugas kepolisian yang berjaga di pos pelayanan. Setiap pengunjung yang datang akan diperiksa identitas serta menanyakan tujuan dan maksud pengunjung sebelum masuk ke dalam Mapolda Sulsel.
Tak hanya memperketat pengamanan, Polda Sulsel juga akan menggelar patroli rutin pengamanan Kamtibmas di malam hari, khususnya di sejumlah objek vital dan tempat keramaian.
Sebelumnya terjadi bom bunuh diri di Mapolsek Astana Anyar, Kota Bandung, Jabar, pada Rabu pagi. Dalam perisiwa ini seorang anggota polisi tewas dan tujuh lainnya mengalami luka-luka.
Lihat Juga: Peredaran Skincare Abal-abal Dibongkar Polda Sulsel, Produk Mira Hayati hingga Fenny Frans Disita
Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Pol Komang Suartana mengatakan, pengetatan pengamanan dilakukan mengingat di Sulsel pernah terjadi tragedi bom bunuh diri di sebuah Gereja Katedral Makassar pada tahun 2021 lalu.
Pasca tragedi di Bandung, lanjut Komang, Polda Sulsel langsung mengeluarkan instruksi untuk meningkatkan kewaspadaan serta melakukan penjagaan ketat di setiap Polrestabes dan Polres yang ada di 24 kabupaten kota, selama 24 jam.
"Ini guna mengantisipasi terjadi gangguan Kamtibmas, mengingat Sulawesi Selatan pernah terjadi tragedi bom bunuh diri di sebuah Gereja Katedral Makassar pada tahun 2021 lalu," ungkap Kombes Pol Komang, Rabut (7/12/2022).
Kewaspadaan juga dilakukan di setiap Polsek untuk memastikan bahwa tragedi bom bunuh diri yang terjadi di Kota Bandung tidak terjadi di Sulawesi Selatan. "Mengingat sasaran bom bunuh diri ini terjadi di Polsek, apalagi menjelang Natal dan Tahun Baru 2023," pungkasnya.
"Kewaspadaan ini juga untuk mengantisipasi terhadap semua ancaman dan gangguan yang akan terjadi baik di Mako Polsek, Polres dan Polda, termasuk tempat lain yang dimungkinkan akan dijadikan sasaran oleh kelompok pelaku kejahatan," tambahnya.
Baca Juga
Saat ini di Mapolda Sulsel dilakukan pemeriksaan oleh enam petugas kepolisian yang berjaga di pos pelayanan. Setiap pengunjung yang datang akan diperiksa identitas serta menanyakan tujuan dan maksud pengunjung sebelum masuk ke dalam Mapolda Sulsel.
Tak hanya memperketat pengamanan, Polda Sulsel juga akan menggelar patroli rutin pengamanan Kamtibmas di malam hari, khususnya di sejumlah objek vital dan tempat keramaian.
Sebelumnya terjadi bom bunuh diri di Mapolsek Astana Anyar, Kota Bandung, Jabar, pada Rabu pagi. Dalam perisiwa ini seorang anggota polisi tewas dan tujuh lainnya mengalami luka-luka.
Lihat Juga: Peredaran Skincare Abal-abal Dibongkar Polda Sulsel, Produk Mira Hayati hingga Fenny Frans Disita
(don)
tulis komentar anda