Kisah Prabu Brawijaya Perintahkan Bunuh Anaknya demi Sembuhkan Penyakit

Rabu, 23 November 2022 - 05:33 WIB
Pasca jatuh sakit, Prabu Brawijaya konon mengumpulkan para nujum atau peramal untuk menjawab segala pertanyaan sang prabu.(Ist)
Pasca jatuh sakit, Prabu Brawijaya konon mengumpulkan para nujum atau peramal untuk menjawab segala pertanyaan sang prabu.

Sang ahli nujum atau peramal ini kemudian meramal sesudah tiga keturunan lagi, wahyu kerajaan akan berpindah dari Majapahit ke Mataram.

Dikisahkan dari buku "Runtuhnya Kerajaan Hindu Jawa dan Timbulnya Negara -Negara Islam di Nusantara" karya Slamet Muljana, sang Prabu Brawijaya bermimpi beliau bisa sembuh dari penyakitnya.

Namun ia harus bercampur dengan putri Wandan, dayang-dayang putri Dwarawati. Namun setelah sembilan bulan, putri Wandan melahirkan seorang jabang bayi laki-laki.

Putri Wandan diceraikan dan jabang bayi diserahkan Prabu Brawijaya kepada juru Masahar dengan pesan agar jabang bayi pada usia sewindu dibunuh.



Juru sawah Masahar menyanggupi, jabang bayi dibawa pulang dan dipelihara baik-baik oleh Nyi Masahar, yang sudah bertahun-tahun merindukan anak.

Jabang bayi itu diberi nama Bondan Kejawan.

Setelah mencapai usia sewindu, juru sawah Masahar berniat memenuhi janjinya kepada sang prabu, karena takut kena umpat sang nata Prabu Brawijaya.

Ketika melihat keris terhunus siap untuk ditikam, Nyi Buhut Masahar jatuh pingsan. Karena cintanya kepada istrinya, Bondan Kejawan tidak jadi dibunuh. Ki Masahar terpaksa berdusta kepada sang prabu, Bondan Kejawan dirahasiakan.
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More