Gempa Cianjur Akibatkan Banyak Bangunan Hancur, PVMBG Ungkap Pemicunya
Selasa, 22 November 2022 - 19:56 WIB
CIANJUR - Gempa bumi dahsyat yang mengguncang Cianjur telah mengakibatkan ribuan bangunan, baik rumah maupun gedung hancur porak-poranda. Korban jiwa akibat gempa Cianjur untuk sementara sudah mencapai 269 orang tewas.
Pusat Vulkanologi Mitigasi dan Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi memberikan catatan penting terhadap banyaknya bangunan yang hancur yang juga menjadi penyebab korban luka hingga meninggal dunia.
Kepala PVMBG BG, Hendra Gunawan mengatakan, gempa berkekuatan magnitudo 5,6 yang dipicu pergerakan Sesar Cimandiri itu merupakan gempa dangkal yang menimbulkan efek merusak. Akibatnya, banyak bangunan hancur hingga korban berjatuhan.
Menurut Hendra, penyebab banyaknya bangunan hancur porak poranda akibat gempa, yakni bangunan dibangun di atas batuan yang kurang solid dan bangunan yang kurang memenuhi standar tahan gempa.
"Bangunan dibangun di batuan yang kurang solid. Selain itu, bangunan kurang memenuhi standar gempa," ungkap Hendra dalam konferensi pers daring, Selasa (22/11/2022).
Menurutnya, hal itu harus menjadi perhatian pemerintah, dalam hal ini Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dalam merekomendasikan pendirian bangunan.
"Memang masih banyak tugas ke depannya, dalam hal ini Kementerian PUPR dalam hal rekomendasi bangunan," katanya.
Pusat Vulkanologi Mitigasi dan Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi memberikan catatan penting terhadap banyaknya bangunan yang hancur yang juga menjadi penyebab korban luka hingga meninggal dunia.
Baca Juga
Kepala PVMBG BG, Hendra Gunawan mengatakan, gempa berkekuatan magnitudo 5,6 yang dipicu pergerakan Sesar Cimandiri itu merupakan gempa dangkal yang menimbulkan efek merusak. Akibatnya, banyak bangunan hancur hingga korban berjatuhan.
Menurut Hendra, penyebab banyaknya bangunan hancur porak poranda akibat gempa, yakni bangunan dibangun di atas batuan yang kurang solid dan bangunan yang kurang memenuhi standar tahan gempa.
"Bangunan dibangun di batuan yang kurang solid. Selain itu, bangunan kurang memenuhi standar gempa," ungkap Hendra dalam konferensi pers daring, Selasa (22/11/2022).
Menurutnya, hal itu harus menjadi perhatian pemerintah, dalam hal ini Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dalam merekomendasikan pendirian bangunan.
"Memang masih banyak tugas ke depannya, dalam hal ini Kementerian PUPR dalam hal rekomendasi bangunan," katanya.
tulis komentar anda