Rampak Genteng Iringi Pejabat dan Pelajar Majalengka Bernyanyi Lagu Perjuangan
Kamis, 10 November 2022 - 13:33 WIB
Kemeriahan Rampak Genteng kembali tersaji di Kabupaten Majalengka, Kamis (10/11/2022). SINDOnews/Inin
MAJALENGKA - Kemeriahan Rampak Genteng kembali tersaji di Kabupaten Majalengka, Kamis (10/11/2022). Setelah tahun-tahun sebelumnya dipusatkan di Jatiwangi, kini seni pertunjukan tersebut digelar di pusat Majalengka Kota , yakni Gelanggang Generasi Muda (GGM).
Selain dari sisi tempat, perbedaan Rampak Genteng kali ini juga terjadi dalam hal jumlah peserta dan musik pengiring. Dari sisi jumlah, peserta Rampak Genteng dalam rangka Hari Pahlawan itu hanya diikuti sekitar 100 orang saja.
Jumlah tersebut jauh berbeda lebih sedikit dibanding event yang rutin dihelat setiap tiga tahun itu. Pada November 2021 kemarin saja, jumlah peserta sekitar 1000 orang. Jumlah tersebut karena masih adanya pandemi Covid 19 yang mengharuskan adanya pembatasan jumlah kerumunan.
Selain itu, Rampak Genteng hari ini diiringi oleh beberapa lagu perjuangan. Dalam event tiga tahunan, lagu-lagu pengiring pertunjukan selalu baru, yang diciptakan oleh seniman dari Jatiwangi art Factory (JaF) selaku penggagas acar itu.
Kendati peserta Rampak Genteng kali ini relatif terbatas, tetapi tidak mengurangi kemeriahan. Para pejabat di lingkungan pemerintah kabupaten (Pemkab) Majalengka seperti Bupati, Sekda, Kapolres, Dandim, dan Ketua DPRD ikut ambil bagian dalam acara yang melibatkan TNI/Polri, Pelajar, dan Tagana itu.
"Ini (Rampak Genteng)sudah jadi icon Majalngka. Saya sudah dua kali main. Ini tiga kali sama sekarang. Memang indah ya kebersamaan itu. Makanya jaga kebersamaan," kata Bupati Karna Sobahi seusai ambil bagian dalam Rampak Genteng itu.
Baca: KPU KBB Butuh Gudang Logistik untuk Persiapan Pemilu 2024.
Sementara, komposer Rampak Genteng Tedi En menjelaskan, lagu-lagu yang dibawakan sengaja disesuaikan dengan tema dari acara tersebut. "Ini pertama kami juga memainkan lagu-lagu nasional dan pahlawan. Tadi ada (lagu) Gugur Bunga, Tanah Airku dan Berkibarlah Bendera," pungkasnya.
Selain dari sisi tempat, perbedaan Rampak Genteng kali ini juga terjadi dalam hal jumlah peserta dan musik pengiring. Dari sisi jumlah, peserta Rampak Genteng dalam rangka Hari Pahlawan itu hanya diikuti sekitar 100 orang saja.
Jumlah tersebut jauh berbeda lebih sedikit dibanding event yang rutin dihelat setiap tiga tahun itu. Pada November 2021 kemarin saja, jumlah peserta sekitar 1000 orang. Jumlah tersebut karena masih adanya pandemi Covid 19 yang mengharuskan adanya pembatasan jumlah kerumunan.
Selain itu, Rampak Genteng hari ini diiringi oleh beberapa lagu perjuangan. Dalam event tiga tahunan, lagu-lagu pengiring pertunjukan selalu baru, yang diciptakan oleh seniman dari Jatiwangi art Factory (JaF) selaku penggagas acar itu.
Kendati peserta Rampak Genteng kali ini relatif terbatas, tetapi tidak mengurangi kemeriahan. Para pejabat di lingkungan pemerintah kabupaten (Pemkab) Majalengka seperti Bupati, Sekda, Kapolres, Dandim, dan Ketua DPRD ikut ambil bagian dalam acara yang melibatkan TNI/Polri, Pelajar, dan Tagana itu.
"Ini (Rampak Genteng)sudah jadi icon Majalngka. Saya sudah dua kali main. Ini tiga kali sama sekarang. Memang indah ya kebersamaan itu. Makanya jaga kebersamaan," kata Bupati Karna Sobahi seusai ambil bagian dalam Rampak Genteng itu.
Baca: KPU KBB Butuh Gudang Logistik untuk Persiapan Pemilu 2024.
Sementara, komposer Rampak Genteng Tedi En menjelaskan, lagu-lagu yang dibawakan sengaja disesuaikan dengan tema dari acara tersebut. "Ini pertama kami juga memainkan lagu-lagu nasional dan pahlawan. Tadi ada (lagu) Gugur Bunga, Tanah Airku dan Berkibarlah Bendera," pungkasnya.
(nag)
tulis komentar anda