Hindari Anak Kecanduan Gadget, Pegiat Pendidikan Terapkan Metode Learning With Fun

Senin, 10 Oktober 2022 - 19:58 WIB
ilustrasi
BANDUNG BARAT - Keberadaan gadget menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat saat ini. Namun ibarat dua sisi mata pisau, keberadaannya bisa membawa kepada hal yang positif tapi bisa juga ke arah negatif.

Khususnya bagi anak-anak, gadget dinilai memiliki tingkat kerawanan tinggi karena bisa membuat mereka kecanduan dan melupakan interaksi sosial di lingkungannya. Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Cisarua, Jawa Barat beberapa waktu lalu mencatat terdapat 98 anak yang harus menjalani perawatan karena kecanduan gawai.

"Kami ingin mengajak anak-anak belajar tapi dengan suasana yang santai dan menyenangkan, tanpa harus bersentuhan dengan gadget," tutur Pendiri Yayasan Bakti 45 Sejahtera, di Lembang, KBB, Salim, Senin (10/10/2022).

Baca juga: Kesal 10 Tahun Tak Diperbaiki, Warga Bandung Barat Tanam Pisang di Tengah Jalan Kabupaten

Dirinya bisa memahami ketika anak sekolah dari Senin sampai Sabtu bisa membuat mereka jenuh. Oleh karenanya di tempat kegiatan belajar yang digagasnya, anak-anak dibuat fun belajar dengan praktik langsung. Misalnya matematika itu tidak hanya di whiteboard terus, tapi dibuatkan juga alat peraga.

Belajar diupayakan dengan metode yang menyenangkan. Dirinya bersama para relawan lainnya, setiap akhir pekan mengadakan kegiatan belajar mengajar dengan cara asik, terutama mata pelajaran Bahasa Inggris dan Matematika. Sasarannya adalah mereka yang berdomisili di KBB khususnya Lembang.

"Kami punya slogan Learning With Fun, jadi membuat belajar menjadi hal yang mengasikan. Ketika semua merasa senang, mereka bisa melupakan hingar bingar "kehidupan" di gadget," sambungnya.

Salim menyebutkan, ada sekitar 10 relawan dari berbagai universitas yang turut andil dalam gerakan tersebut. Para relawan tersebut memiliki visi yang sama untuk mengalihkan kebiasaan anak-anak bermain gawai. Caranya dengan memberikan kesibukan yang menyenangkan tentunya sambil ada nilai-nilai edukasi yang diberikan.

Diharapkan, dengan adanya gerakan tersebut dapat memberikan dampak positif bagi anak-anak, terutama melepas kebiasaan bermain gawai. Sebab biasanya saat libur atau sesudah sekolah, banyak anak asik bermain gadget. Mereka jarang main sama teman-temannya dan itu berbahaya jika dibiarkan dalam jangka waktu yang lama.

"Itu yang kami khawatirkan, karena kalau tidak terkontrol juga dampaknya bisa berbahaya. Jadi mereka diberi kesibukan yang tentunya menyenangkan agar tidak merasa jenuh," pungkasnya.
(msd)
tulis komentar anda
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content