Polda Papua Barat: DPO Penyerangan 14 Pekerja Jalan dari Jaringan KKB Maybrat
Jum'at, 07 Oktober 2022 - 09:30 WIB
MANOKWARI - Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Papua Barat merilis 12 nama DPO pelaku penyerangan terhadap para pekerja proyek jalan trans di Papua Barat. Belasan DPO merupakan jaringan kelompok kriminal bersenjata (KKB).
Direktur Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda Papua Barat Kombes Pol Novia Jaya mengatakan keduabelas DPO tersebut merupakan jaringan KKB Maybrat yang pernah menyerang Posramil TNI di Kampung Kisor pada September tahun 2021 lalu.
"Dari 12 terduga pelaku, kita identifikasi ada tiga orang yang terlibat dalam kasus pembantaian (empat prajurit TNI AD) di Pos Ramil Kisor Maybrat tahun lalu," Novia Jaya, Jumat (7/10/2022) pagi tadi.
Lebih lanjut KBP Novia Jaya mengungkapkan salah satu dari 12 DPO berinisial MM diduga kuat sebagai otak pelaku di balik aksi penyerangan 14 pekerja proyek jalan tersebut.
"Sementara terduga pelaku lainnya merupakan kelompok baru di wilayah Moskona Kabupaten Teluk Bintuni. MM diduga kuat menjadi otak di balik aksi penyerangan 14 pekerja proyek jalan," kata Kombes Pol Novia Jaya.
Lanjut Novia Jaya dari 12 DPO tersebut ada dua orang yang diidentifikasi masih berusia di bawah umur. Terkait anak di bawah umur, menurut Novia Jaya, akan diproses sesuai aturan dan perundang-undangan yang berlaku.
"Nanti kita proses sesuai dengan aturannya terhadap pelaku anak. Setelah ditetapkan sebagai DPO kami masih terus melakukan pendalaman terkait kasus yang terjadi di Teluk Bintuni," ungkap Novia.
Diberitakan sebelumnya, sebanyak 14 pekerja jalan trans Papua Barat diserang secara brutal pada 29 September 2022 lalu. Akibat seraangan itu, empat orang meninggal dunia dan dua orang lainnya mengalami luka parah, delapan orang lainnya selamat dan telah dikembalikan kepada pihak keluarga.
Pihak Kepolisian juga telah mengindetifikasi jenis senjata api yang digunakan oleh para pelaku dari KKB "Kebanyakan senjata rakitan yang mereka gunakan. Ada juga senjata-senjata organik kita yang dulu pernah mereka rampas, itu ada satu (pucuk senjata api). Kemudian yang lainnya banyak senjata rakitan," ungkapnya.
Ada pun nama-nama DPO kasus penyerangan 14 orang pekerja jalan trans Papua Barat adalah Mafred Fatem, Marthinus Aisnak, Frangky Muuk, Tom Aimau, Manuel Aimau, Sutiawan Orocoma, Barnabas Muuk, Matias Aisasior, Marthen Aikingging, Willy Sakof, Thomas Muuk, sementara satu DPO lainnya masih di bawah umur.
Direktur Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda Papua Barat Kombes Pol Novia Jaya mengatakan keduabelas DPO tersebut merupakan jaringan KKB Maybrat yang pernah menyerang Posramil TNI di Kampung Kisor pada September tahun 2021 lalu.
"Dari 12 terduga pelaku, kita identifikasi ada tiga orang yang terlibat dalam kasus pembantaian (empat prajurit TNI AD) di Pos Ramil Kisor Maybrat tahun lalu," Novia Jaya, Jumat (7/10/2022) pagi tadi.
Lebih lanjut KBP Novia Jaya mengungkapkan salah satu dari 12 DPO berinisial MM diduga kuat sebagai otak pelaku di balik aksi penyerangan 14 pekerja proyek jalan tersebut.
"Sementara terduga pelaku lainnya merupakan kelompok baru di wilayah Moskona Kabupaten Teluk Bintuni. MM diduga kuat menjadi otak di balik aksi penyerangan 14 pekerja proyek jalan," kata Kombes Pol Novia Jaya.
Lanjut Novia Jaya dari 12 DPO tersebut ada dua orang yang diidentifikasi masih berusia di bawah umur. Terkait anak di bawah umur, menurut Novia Jaya, akan diproses sesuai aturan dan perundang-undangan yang berlaku.
"Nanti kita proses sesuai dengan aturannya terhadap pelaku anak. Setelah ditetapkan sebagai DPO kami masih terus melakukan pendalaman terkait kasus yang terjadi di Teluk Bintuni," ungkap Novia.
Diberitakan sebelumnya, sebanyak 14 pekerja jalan trans Papua Barat diserang secara brutal pada 29 September 2022 lalu. Akibat seraangan itu, empat orang meninggal dunia dan dua orang lainnya mengalami luka parah, delapan orang lainnya selamat dan telah dikembalikan kepada pihak keluarga.
Pihak Kepolisian juga telah mengindetifikasi jenis senjata api yang digunakan oleh para pelaku dari KKB "Kebanyakan senjata rakitan yang mereka gunakan. Ada juga senjata-senjata organik kita yang dulu pernah mereka rampas, itu ada satu (pucuk senjata api). Kemudian yang lainnya banyak senjata rakitan," ungkapnya.
Baca Juga
Ada pun nama-nama DPO kasus penyerangan 14 orang pekerja jalan trans Papua Barat adalah Mafred Fatem, Marthinus Aisnak, Frangky Muuk, Tom Aimau, Manuel Aimau, Sutiawan Orocoma, Barnabas Muuk, Matias Aisasior, Marthen Aikingging, Willy Sakof, Thomas Muuk, sementara satu DPO lainnya masih di bawah umur.
(don)
Lihat Juga :
tulis komentar anda