Webinar Government Roundtable Series UKM Bali Pasca Covid-19
Kamis, 02 Juli 2020 - 20:05 WIB
DENPASAR - Perlambatan pertumbuhan pariwisata di Bali akibat pandemi COVID-19 membawa imbas kepada UMKM yang ada di Bali. Beberapa kebijakan telah di tempuh oleh Pemerintah Provinsi Bali guna mempertahankan roda perekonomian UMKM di Bali selama COVID-19 hingga pandemi ini berakhir dan UMKM siap bersaing kembali.
Menanggapi hal tersebut, MarkPlus mengadakan webinar Government Roundtable Series yang melibatkan seluruh pimpinan daerah Kabupaten Kota se-Bali untuk menjadi pembicara dalam acara ini. Sekretaris Kota Denpasar, AAN Rai Iswara berkesempatan menjadi pembicara mewakili Pemerintah Kota Denpasar dalam Webinar Government Roundtable Series, Kamis (6/7/2020).
Kota Denpasar sebagai pusat pemerintahan, pendidikan, dan perekonomian memiliki jumlah UMKM yang terbilang tinggi. Dampak COVID-19 bagi UMKM di Kota Denpasar yaitu penjualan menurun, tidak mengerti cara mendigitalisasi usaha, cash flow tidak lancar, kesulitan logistik karena PSBB di luar Bali, harga bahan baku naik serta daya beli masyarakat menurun.
"Sekarang adalah momentum untuk transformasi digital sehingga masyarakat dapat membeli dan mengkomsumsi produk UMKM" ujar Sekretaris Daerah Kota Denpasar AAN Rai Iswara.
Lebih lanjut Rai Iswara mengatakan pelaku usaha harus merubah pola pikir dan inovasi serta mengembangkan strategi dan pemasaran yang baru tentunya pelaku usaha tetap mengutamakan protokol kesehatan. Langkah - langkah tersebut diambil dalam adaptasi kebiasaan baru.
"Di era adaptasi baru ini Pemerintah Kota Denpasar akan mengembangkan SDM pelaku UMKM dengan pelatihan kewirausahaan, pelatihan kemasan, pelatihan pemasaran online serta sosisalisasi HAKI,"ujar Rai Iswara
Pemerintah Kota Denpasar juga memfasilitasi pelaku UMKM yang menjadi ruang lingkup Dinas Koprasi dan UMKM Kota Denpasar dan Gedung Dharma Negara Alaya yang menjadi ruang kreatif bagi pelaku UMKM.
"Dengan strategi dan kebijakan pemasaran kedepan pelaku UMKM tetap kreatif dan efektif menuju adaptasi kebiasaan baru," pungkas Rai Iswara.
Menanggapi hal tersebut, MarkPlus mengadakan webinar Government Roundtable Series yang melibatkan seluruh pimpinan daerah Kabupaten Kota se-Bali untuk menjadi pembicara dalam acara ini. Sekretaris Kota Denpasar, AAN Rai Iswara berkesempatan menjadi pembicara mewakili Pemerintah Kota Denpasar dalam Webinar Government Roundtable Series, Kamis (6/7/2020).
Kota Denpasar sebagai pusat pemerintahan, pendidikan, dan perekonomian memiliki jumlah UMKM yang terbilang tinggi. Dampak COVID-19 bagi UMKM di Kota Denpasar yaitu penjualan menurun, tidak mengerti cara mendigitalisasi usaha, cash flow tidak lancar, kesulitan logistik karena PSBB di luar Bali, harga bahan baku naik serta daya beli masyarakat menurun.
"Sekarang adalah momentum untuk transformasi digital sehingga masyarakat dapat membeli dan mengkomsumsi produk UMKM" ujar Sekretaris Daerah Kota Denpasar AAN Rai Iswara.
Lebih lanjut Rai Iswara mengatakan pelaku usaha harus merubah pola pikir dan inovasi serta mengembangkan strategi dan pemasaran yang baru tentunya pelaku usaha tetap mengutamakan protokol kesehatan. Langkah - langkah tersebut diambil dalam adaptasi kebiasaan baru.
"Di era adaptasi baru ini Pemerintah Kota Denpasar akan mengembangkan SDM pelaku UMKM dengan pelatihan kewirausahaan, pelatihan kemasan, pelatihan pemasaran online serta sosisalisasi HAKI,"ujar Rai Iswara
Pemerintah Kota Denpasar juga memfasilitasi pelaku UMKM yang menjadi ruang lingkup Dinas Koprasi dan UMKM Kota Denpasar dan Gedung Dharma Negara Alaya yang menjadi ruang kreatif bagi pelaku UMKM.
"Dengan strategi dan kebijakan pemasaran kedepan pelaku UMKM tetap kreatif dan efektif menuju adaptasi kebiasaan baru," pungkas Rai Iswara.
(srf)
Lihat Juga :
tulis komentar anda