Sebut Poligami Solusi HIV/AIDS, Wagub Jabar Dinilai Bikin Gaduh Publik
Selasa, 30 Agustus 2022 - 16:50 WIB
BANDUNG - Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum menyebut, bahwa poligami sebagai salah satu solusi untuk menekan kasus HIV/AIDS yang belakangan naik signifikan, khususnya di Kota Bandung.
Menanggapi pernyataan Uu tersebut, pakar politik dan pemerintahan dari Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung, Firman Manan menilai, pernyataan Uu memicu polemik di masyarakat. Pasalnya, banyak masyarakat yang tidak setuju dengan poligami.
Firman menekankan, sebagai pejabat publik, Uu seharusnya lebih hati-hati dalam menyampaikan pernyataannya, apalagi disampaikan secara terbuka kepada publik.
"Saya khawatir statement-statement seperti ini secara normatif kan tidak masalah, tetapi kan beliau sebagai pejabat publik, sebagai wakil gubernur," ujar Firman, melalui sambungan telepon, Selasa (30/8/2022).
Firman tidak mempersoalkan benar atau salahnya terkait pernyataan Uu. Namun, kembali lagi, kata Firman, sebagai pejabat publik, Uu seharusnya lebih hati-hati dalam menyampaikan pernyataannya di hadapan publik.
"Jadi bukan masalah statement benar dan salah. Statement benar, tapi disampaikan di moment yang tidak tepat dan direspons negatif sebagian publik, jadi harus hati-hati untuk tidak menyampaikan statement (rawan). Apalagi secara terbuka, yang bisa menimbulkan polemik di publik," jelasnya.
Lebih lanjut, Firman mengatakan, lain halnya jika Uu menyebut poligami sebagai solusi penanganan kasus HIV/AIDS pada kelompok-kelompok tertentu, seperti kelompok keagamaan yang relatif tertutup. Firman pun tidak mempersoalkannya.
Menanggapi pernyataan Uu tersebut, pakar politik dan pemerintahan dari Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung, Firman Manan menilai, pernyataan Uu memicu polemik di masyarakat. Pasalnya, banyak masyarakat yang tidak setuju dengan poligami.
Firman menekankan, sebagai pejabat publik, Uu seharusnya lebih hati-hati dalam menyampaikan pernyataannya, apalagi disampaikan secara terbuka kepada publik.
"Saya khawatir statement-statement seperti ini secara normatif kan tidak masalah, tetapi kan beliau sebagai pejabat publik, sebagai wakil gubernur," ujar Firman, melalui sambungan telepon, Selasa (30/8/2022).
Firman tidak mempersoalkan benar atau salahnya terkait pernyataan Uu. Namun, kembali lagi, kata Firman, sebagai pejabat publik, Uu seharusnya lebih hati-hati dalam menyampaikan pernyataannya di hadapan publik.
"Jadi bukan masalah statement benar dan salah. Statement benar, tapi disampaikan di moment yang tidak tepat dan direspons negatif sebagian publik, jadi harus hati-hati untuk tidak menyampaikan statement (rawan). Apalagi secara terbuka, yang bisa menimbulkan polemik di publik," jelasnya.
Lebih lanjut, Firman mengatakan, lain halnya jika Uu menyebut poligami sebagai solusi penanganan kasus HIV/AIDS pada kelompok-kelompok tertentu, seperti kelompok keagamaan yang relatif tertutup. Firman pun tidak mempersoalkannya.
tulis komentar anda