BMKG Catat 14 Kali Gempa Guncang Mentawai selama 24 Jam

Selasa, 30 Agustus 2022 - 07:34 WIB
BMKG mencatat 14 gempa bumi terjadi di Kepulauan Mentawai selama 24 jam sejak Senin (29/8/2022) hingga sekarang.Foto/ist
JAKARTA - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika ( BMKG ) mencatat total 14 kali gempa telah mengguncang Siberut, Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat sejak kemarin (29/8/2022). Gempa utama berkekuatan Magnitudo (M)6,4 diawali 3 kali gempa pembuka dan 10 kali gempa susulan.

“Sejak kemarin hingga pagi ini total telah terjadi 14 kali aktivitas gempa di Siberut Sumbar, dengan rincian: 3 foreshocks (pembuka), mainshock M6,4 (gempa utama) dan 10 aftershocks (susulan),” ungkap Plt. Kepala Pusat Gempa bumi dan Tsunami BMKG, Daryono dikutip dari laman media sosial resminya, Selasa (30/8/2022).

Baca juga: Detik-detik Gempa Magnitudo 6,4 Guncang Mentawai, Warga Berhamburan



Sebelumnya, Daryono mengatakan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi lempeng segmen Megathrust Mentawai-Siberut. “Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault),” paparnya dalam keterangan resmi.

Gempa bumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Siberut dengan skala intensitas V-VI MMI (Getaran dirasakan oleh semua penduduk. Kebanyakan semua terkejut dan lari keluar). Kemudian di daerah Tuapejat dan Painan dengan skala intensitas III-IV MMI (Bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah), daerah Padang dengan skala intensitas III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu).

Lalu, daerah Padang Panjang, Bukittinggi, Kabupaten Solok dan Solok Selatan dengan skala intensitas II - III MMI (Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang). Gempa bumi ini menimbulkan kerusakan ringan di wilayah Siberut Utara dan Siberut Barat. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami.

Daryono pun meminta masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.

“Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah,” paparnya.
(msd)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content