Potensi Buah Food Estate Kalimantan Tengah Capai Rp79,55 Miliar

Senin, 29 Agustus 2022 - 10:27 WIB
Budi daya beberapa tanaman buah dalam program food estate di Kalimantan Tengah (Kalteng) memiliki potensi sangat besar, mencapai Rp79,55 miliar.(Ist)
PALANGKA RAYA - Budi daya beberapa tanaman buah dalam program food estate di Kalimantan Tengah (Kalteng) memiliki potensi sangat besar, mencapai Rp79,55 miliar. Produk buah yang ditanam di lahan seluas 590 hektare sepanjang 2020-2021 itu diperkirakan sebesar 12.626 ton.

“Budidaya tanaman buah untuk tahun anggaran 2020 sampai 2021 mencapai luas 590 hektare, dengan potensi produk buah 12.626 ton senilai Rp79,55 miliar,” ujar Direktur Perluasan dan Perlindungan Lahan, Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian Kementerian Pertanian (Kementan) Erwin Noorwibowo dalam diskusi daring bertajuk “Dua Tahun Food Estate, Apa Saja Pencapaiannya?” dikutip pada Senin (29/8/2022).

Adapun tanaman buah yang dibudidayakan di antaranya jeruk, kelengkeng, dan pisang. “Untuk tanaman jeruk, durian, kelengkeng berbuah tahun ketiga dan keempat. Untuk tanaman pisang berbuah tahun berjalan,” imbuhnya.



Dia mengatakan, selain buah-buahan, pemerintah juga mengembangkan komoditas perkebunan berupa tanaman kelapa genjah. Budi daya kelapa genjah pada tahun anggaran 2020 sampai 2021 mencapai 178.000 pohon. “Adapun potensi buah kelapa mencapai Rp71,84 miliar per tahun, dan masa berbuah bulan keempat puluh,” kata Erwin.

Program food estate di Kalimantan Tengah dilaksanakan di Kabupaten Kapuas dan Pulang Pisau mulai pertengahan 2020. Komoditas utamanya padi. Sejauh ini, hasilnya sudah terlihat.

Salah satunya adalah penjualan gabah senilai Rp900,66 miliar selama 2020 hingga tahun 2021. Tidak hanya itu, hasil penjualan sayuran, kata Erwin, mencapai Rp24,92 miliar dan telur itik sebesar Rp4,71 miliar pada 2020 hingga 2021.

Food estate di Kalimantan Tengah, kata Erwin, dirancang terintegrasi hulu-hilir. Fokusnya pada peningkatan nilai tambah dan korporasi petani melalui tiga program, yaitu penataan kawasan dan pengembangan prasarana dan sarana, pengembangan sumber daya manusia (SDM) dan korporasi petani, serta peningkatan kapasitas dan diversifikasi usaha.

“Pelaksanaan tiga program tersebut secara utuh dilakukan oleh Kementerian Pertanian melalui sinergi antar eselon I melalui kegiatan-kegiatan bertahun jamak,” kata Erwin.

Baca: Heboh Pembongkaran Puluhan Nisan Peninggalan Kerajaan Samudera Pasai, Ini Faktanya.

Lebih lanjut dia mengatakan, pemerintah juga memfasilitasi dan mendukung petani untuk mendongkrak produksi, menambah pengetahuan, keterampilan, usaha, dan akses pembiayaan. Pembiayaan didorong lewat Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Penyaluran KUR food estate di Kalteng terus naik. Pada 2020, di Kabupaten Kapuas tersalurkan Rp85,32 miliar dan di Pulang Pisau Rp33,6 miliar. Pada 2021, di Kapuas tersalurkan Rp125,73 dan di Pulang Pisau Rp125,73 miliar. Untuk tahun 2022 yang sedang berjalan, di Kapuas dan Pulang Pisau masing-masing sebesar Rp67,65 miliar dan Rp40,14 miliar.
(nag)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content