Bapelitbangda dan Unkris Kerja Sama dalam Pengembangan Pariwisata dan Pertanian
Jum'at, 05 Agustus 2022 - 16:31 WIB
BANDUNG BARAT - Potensi sektor pariwisata di Kabupaten Bandung Barat (KBB) yang sangat melimpah telah menarik berbagai kalangan untuk mengembangkannya. Salah satunya datang dari kalangan perguruan tinggi di Jakarta yang ingin mengembangkan agrowisata dan agroindustri pertanian di KBB.
Pihak swasta yang tertarik untuk investasi pengembangan agrowisata dan agroindustri itu adalah Universitas Krisnadwipayana (Unkris). Salah satu tempat yang coba dikembangkan ada di Desa Suntenjaya, Lembang, dengan potensi pertaniannya.
"Kerja sama ini sesuai dengan konsep Bappelitbangda bidang PSDA dalam menerapkan pentahelix untuk menghubungkan peran akademisi, badan usaha (bisnis), komunitas, dan pemerintah, yang bertujuan untuk pengembangan inovasi," kata Kepala Bidang Perekonomian dan Sumber Daya Alam, Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda), KBB, Ari Wibisana.
Ari menyebutkan, melalui kolaborasi pentahelix maka bisa menjadikan produk maupun jasa yang bernilai dan bermanfaat bagi masyarakat KBB. Rencananya mereka akan mengembangkan komoditas kentang di Pasir Angling dan Camp Bincarung. Kedua daerah tersebut dianggap cocok untuk dijadikan agrowisata.
Kemudian mereka juga melihat potensi perkebunan kopi, sehingga melakukan uji coba dengan mengambil sample untuk dipasarkan ke Turki. Ternyata kopi dari Suntenjaya, Lembang tersebut diterima pasar di Turki. Sehingga tercetus juga keinginan mereka untuk mengembangkan perkebunan kopi.
Hanya saja, lahan yang dibutuhkan untuk pengembangan perkebunan kopi ini seluas 400 hektare. Untuk kawasan Lembang, lahan seluas itu agak susah ditemukan. Oleh karenanya alternatif yang diambil akan dialihkan ke kawasan selatan KBB yang tanahnya subur dan cocok untuk perkebunan kopi.
"Kita coba rekomendasikan ke wilayah selatan, karena di sana juga banyak perkebunan kopi," ujarnya.
Menurutnya, antusias pihak Unkris tersebut menjadi sebuah tantangan bagi Pemda KBB dalam menangkap peluang untuk pengembangan potensi daerah. Jika semula hanya pengembangan desa wisata kini melebar untuk pengembangan kopi. Serta mendapatkan dukungan dari BRI Coorporate University Biotrop, PT Kalbi Wings, serta pemerintah desa setempat.
Pihaknya optimis kerja sama ini akan berjalan sukses karena pihak Unkris didukung oleh para akademisi yang berpengalaman. Apalagi mereka juga sebelumnya menggarap lahan di Tangsi Mekar Kecamatan Gununghalu pada tahun 2013, sehingga tidak asing lagi dengan kondisi wilayah KBB.
"Upaya ini diharapkan dapat mendorong peningkatan perekonomian masyarakat desa. Sesuai dengan pemantapan ekonomi yang inklusif dengan melibatkan masyarakat, BUMD, dan BUMDes," sebutnya. advetorial/adi haryanto
Pihak swasta yang tertarik untuk investasi pengembangan agrowisata dan agroindustri itu adalah Universitas Krisnadwipayana (Unkris). Salah satu tempat yang coba dikembangkan ada di Desa Suntenjaya, Lembang, dengan potensi pertaniannya.
"Kerja sama ini sesuai dengan konsep Bappelitbangda bidang PSDA dalam menerapkan pentahelix untuk menghubungkan peran akademisi, badan usaha (bisnis), komunitas, dan pemerintah, yang bertujuan untuk pengembangan inovasi," kata Kepala Bidang Perekonomian dan Sumber Daya Alam, Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda), KBB, Ari Wibisana.
Ari menyebutkan, melalui kolaborasi pentahelix maka bisa menjadikan produk maupun jasa yang bernilai dan bermanfaat bagi masyarakat KBB. Rencananya mereka akan mengembangkan komoditas kentang di Pasir Angling dan Camp Bincarung. Kedua daerah tersebut dianggap cocok untuk dijadikan agrowisata.
Kemudian mereka juga melihat potensi perkebunan kopi, sehingga melakukan uji coba dengan mengambil sample untuk dipasarkan ke Turki. Ternyata kopi dari Suntenjaya, Lembang tersebut diterima pasar di Turki. Sehingga tercetus juga keinginan mereka untuk mengembangkan perkebunan kopi.
Hanya saja, lahan yang dibutuhkan untuk pengembangan perkebunan kopi ini seluas 400 hektare. Untuk kawasan Lembang, lahan seluas itu agak susah ditemukan. Oleh karenanya alternatif yang diambil akan dialihkan ke kawasan selatan KBB yang tanahnya subur dan cocok untuk perkebunan kopi.
"Kita coba rekomendasikan ke wilayah selatan, karena di sana juga banyak perkebunan kopi," ujarnya.
Menurutnya, antusias pihak Unkris tersebut menjadi sebuah tantangan bagi Pemda KBB dalam menangkap peluang untuk pengembangan potensi daerah. Jika semula hanya pengembangan desa wisata kini melebar untuk pengembangan kopi. Serta mendapatkan dukungan dari BRI Coorporate University Biotrop, PT Kalbi Wings, serta pemerintah desa setempat.
Pihaknya optimis kerja sama ini akan berjalan sukses karena pihak Unkris didukung oleh para akademisi yang berpengalaman. Apalagi mereka juga sebelumnya menggarap lahan di Tangsi Mekar Kecamatan Gununghalu pada tahun 2013, sehingga tidak asing lagi dengan kondisi wilayah KBB.
"Upaya ini diharapkan dapat mendorong peningkatan perekonomian masyarakat desa. Sesuai dengan pemantapan ekonomi yang inklusif dengan melibatkan masyarakat, BUMD, dan BUMDes," sebutnya. advetorial/adi haryanto
(srf)
Lihat Juga :
tulis komentar anda