Tolak SUPM Bone Ditutup, Alumni Gelar Aksi Pembakaran Gambar Pejabat KKP
Senin, 20 Juni 2022 - 07:57 WIB
BONE - Alumni yang tergabung dalam Aliansi Pejuang Almamater Sekolah Pertanian Pembangunan (SPP)/Sekolah Usaha Perikanan Menengah (SUPM) Negeri Kabupaten Bone melakukan aksi penolakan penutupan SUPM oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Republik Indonesia.
Aksi itu dilakukan di sela-sela acara Temu Kangen Alumni SPP/SUPM di Kampus SUPM Bone, Jl Sungai Musi, Kelurahan Waetuo, Kecamatan Tanete Riattang Timur, Sabtu (18/6/2022) malam.
Dalam momen itu, alumni membacakan maklumat penolakan dan pembakaran sejumlah gambar pejabat KKP.
Koordinator Aksi, Dr Syahrir menuturkan pihaknya menolak penutupan SUPM Kabupaten Bone lantaran sudah menjadi sekolah pendidikan vokasi kemaritiman yang berusia 36 tahun.
"SUPM Negeri Bone adalah lembaga vokasi pendidikan kemaritiman yang berstandar internasional. Alumninya sudah menyebar di seluruh dunia, ada di Australia, Panama, Korea, Taiwan dan beberapa negara lainnya, bahkan siswa di sini pernah ada dari Timur Leste," kata Dr Syahrir.
Dosen di Universitas Sembilan Belas November Sulawesi Tenggara itu menyampaikan keresahan para alumni atas rencana KKP yang tiba-tiba ingin menutup SUPM Bone. Dia menyebut KKP bersifat egois dan menyakiti hati masyarakat Bone dan Sulawesi Selatan.
"Kita meminta Pemerintah dalam hal ini Kementerian Kelautan dan Perikanan, jangan bersifat ego sektoral dalam menerapkan kanibalisme dalam sistem vokasi pendidikan," kata Syahrir.
"Jangan karena sudah ada Poltek, malah SUPM Bone ini dikorbankan. Yang kita inginkan, SUPM Bone tetap eksis, dan Poltek Kelautan juga eksis. Menjadikan Kabupaten Bone pusat pendidikan vokasi kemaritiman," sambungnya.
Aksi itu dilakukan di sela-sela acara Temu Kangen Alumni SPP/SUPM di Kampus SUPM Bone, Jl Sungai Musi, Kelurahan Waetuo, Kecamatan Tanete Riattang Timur, Sabtu (18/6/2022) malam.
Dalam momen itu, alumni membacakan maklumat penolakan dan pembakaran sejumlah gambar pejabat KKP.
Koordinator Aksi, Dr Syahrir menuturkan pihaknya menolak penutupan SUPM Kabupaten Bone lantaran sudah menjadi sekolah pendidikan vokasi kemaritiman yang berusia 36 tahun.
"SUPM Negeri Bone adalah lembaga vokasi pendidikan kemaritiman yang berstandar internasional. Alumninya sudah menyebar di seluruh dunia, ada di Australia, Panama, Korea, Taiwan dan beberapa negara lainnya, bahkan siswa di sini pernah ada dari Timur Leste," kata Dr Syahrir.
Dosen di Universitas Sembilan Belas November Sulawesi Tenggara itu menyampaikan keresahan para alumni atas rencana KKP yang tiba-tiba ingin menutup SUPM Bone. Dia menyebut KKP bersifat egois dan menyakiti hati masyarakat Bone dan Sulawesi Selatan.
"Kita meminta Pemerintah dalam hal ini Kementerian Kelautan dan Perikanan, jangan bersifat ego sektoral dalam menerapkan kanibalisme dalam sistem vokasi pendidikan," kata Syahrir.
"Jangan karena sudah ada Poltek, malah SUPM Bone ini dikorbankan. Yang kita inginkan, SUPM Bone tetap eksis, dan Poltek Kelautan juga eksis. Menjadikan Kabupaten Bone pusat pendidikan vokasi kemaritiman," sambungnya.
Lihat Juga :
tulis komentar anda