Ketua HNSI Papua Barat Fery Auparay Dukung Penuh Penyelenggaraan Y20 dan W20
Selasa, 07 Juni 2022 - 19:19 WIB
MANOKWARI - Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Provinsi Papua Barat, Ferry Auparay, S.Sos. mendukung penuh penyelenggaraan event Y20 dan W20.
Menurutnya Youth 20 (Y20) merupakan wadah konsultasi resmi bagi para pemuda dari seluruh negara anggota G20 untuk saling berdialog.
“Y20 mendorong para pemuda sebagai pemimpin masa depan untuk meningkatkan kesadaran terhadap permasalahan global, untuk bertukar ide, berargumen, bernegosiasi, hingga mencapai konsensus,”ungkap Fery dalam keterangannya Selasa (07/06/2022).
Sementara W20 yang dibentuk pada tahun 2015, kata Ferry Auparay didasari oleh kesadaran para pemimpin negara anggota G20, akan pentingnya partisipasi perempuan terutama dalam Pembangunan Ekonomi Global.
“Sebagai wakil suara perempuan, W20 mendorong pengadopsian dokumen- dokumen komitmen G20 yang melibatkan isu pembangunan perempuan, kesetaraan gender, pertumbuhan yang inklusif, serta kerja sama perempuan dalam sektor ekonomi internasional,"terangnya.
Fery yang juga merupakan Ketua KSPSI Papua Barat mengatakan Pre Summit W20 di Manokwari Papua Barat mengusung tema ‘Mengatasi Kerentanan, Membangun Ketahanan. Perempuan Pedesaan, Perempuan Disabilitas, dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dan Y20 tema “Keberagaman dan Inklusi’.
Dikatakannya, data BPS 2021 sekitar 47,35 persen penduduk Papua Barat adalah perempuan 33,18 persen, dari jumlah itu merupakan usia produktif.
Kemudian sekitar 28,77 persen dari jumlah penduduk merupakan pemuda (usia 15-30 tahun-red), yang seluruhnya merupakan kategori usia yang sangat produktif.
“Potensi demografi ini, merupakan kekuatan sekaligus tantangan bagi kita semua dalam pembangunan di Papua Barat,”sebutnya.
Menurutnya Youth 20 (Y20) merupakan wadah konsultasi resmi bagi para pemuda dari seluruh negara anggota G20 untuk saling berdialog.
“Y20 mendorong para pemuda sebagai pemimpin masa depan untuk meningkatkan kesadaran terhadap permasalahan global, untuk bertukar ide, berargumen, bernegosiasi, hingga mencapai konsensus,”ungkap Fery dalam keterangannya Selasa (07/06/2022).
Sementara W20 yang dibentuk pada tahun 2015, kata Ferry Auparay didasari oleh kesadaran para pemimpin negara anggota G20, akan pentingnya partisipasi perempuan terutama dalam Pembangunan Ekonomi Global.
“Sebagai wakil suara perempuan, W20 mendorong pengadopsian dokumen- dokumen komitmen G20 yang melibatkan isu pembangunan perempuan, kesetaraan gender, pertumbuhan yang inklusif, serta kerja sama perempuan dalam sektor ekonomi internasional,"terangnya.
Fery yang juga merupakan Ketua KSPSI Papua Barat mengatakan Pre Summit W20 di Manokwari Papua Barat mengusung tema ‘Mengatasi Kerentanan, Membangun Ketahanan. Perempuan Pedesaan, Perempuan Disabilitas, dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dan Y20 tema “Keberagaman dan Inklusi’.
Dikatakannya, data BPS 2021 sekitar 47,35 persen penduduk Papua Barat adalah perempuan 33,18 persen, dari jumlah itu merupakan usia produktif.
Kemudian sekitar 28,77 persen dari jumlah penduduk merupakan pemuda (usia 15-30 tahun-red), yang seluruhnya merupakan kategori usia yang sangat produktif.
“Potensi demografi ini, merupakan kekuatan sekaligus tantangan bagi kita semua dalam pembangunan di Papua Barat,”sebutnya.
tulis komentar anda