Pemkab Lutra Gandeng Sejumlah Pihak untuk Pengembangan Kakao
Senin, 30 Mei 2022 - 17:02 WIB
LUWU UTARA - Pemerintah Kabupaten Luwu Utara (Pemkab Lutra) melalui Bappelitbangda menjajaki potensi dan sinergi guna mendukung proses penyusunan Peta Jalan Kakao Lestari. Kegiatan itu melibatkan ICRAF Indonesia yang berkolaborasi dengan MARS, Incorporated dan Rainforest Alliance-UTZ, sebagai mitra kunci.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program riset-aksi Sistem Pertanian Berkelanjutan di Lanskap Tropis Asia atau Sustainable Farming System in Asian Tropical Landscapes (SFITAL).
Feri Johana, peneliti Green Growth Planning and Policy Specialist di ICRAF Indonesia mengungkapkan bahwa ini merupakan lanjutan dari pertemuan terdahulu, setelah mencapai kesepakatan terkait dengan kriteria prinsip dan indikator. Untuk itu, maka perlu adanya strategi dan mensinergikan dan kesepahaman terhadap capaian dambaan dalam mengembalikan kejayaan kakao Lutra dengan Peta Jalan Kakao Lestari dan berkelanjutan.
Ia menambahkan, perlu adanya strategi untuk koordinasi, sinergi para pihak dan pendampingan serta intervensi yang tepat. Beberapa hal dapat diupayakan dengan meningkatkan beberapa aspek, di antaranya aspek produksi, penguatan kelembagaan, dan daya saing.
"Seperti harapan dan aspirasi para pihak di Luwu Utara, peta jalan ini akan memandu dan membantu untuk memahami potensi-potensi dan skenario menuju kakao berkelanjutan," imbuhnya.
Feri juga berharap, sinergi dari para pihak terkait dan komitmen bersama dapat dirumuskan dalam dua hari kedepan dari kegiatan Diskusi Kelompok Terumpun ini. Serta rancangan monitoring dan evaluasi peta jalan pun akan dapat dihasilkan dan di diseminasi secara langsung.
Sementara itu, Bupati Lutra yang diwakili oleh Sekkab Lutra, Armiadi, menjelaskan Lutra perlu bekerja sama dalam pengembangan Penyusunan Peta Jalan dan Skenario Komoditas Kakao Berkelanjutan ini melalui Diskusi Kelompok Terumpun dan mengundang berbagai pihak yang terlibat.
Hal ini dinilai perlu dilakukan agar seluruh pihak terkait berkesempatan untuk saling bertukar pemikiran dan pendapat secara aktif dan terbuka.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program riset-aksi Sistem Pertanian Berkelanjutan di Lanskap Tropis Asia atau Sustainable Farming System in Asian Tropical Landscapes (SFITAL).
Feri Johana, peneliti Green Growth Planning and Policy Specialist di ICRAF Indonesia mengungkapkan bahwa ini merupakan lanjutan dari pertemuan terdahulu, setelah mencapai kesepakatan terkait dengan kriteria prinsip dan indikator. Untuk itu, maka perlu adanya strategi dan mensinergikan dan kesepahaman terhadap capaian dambaan dalam mengembalikan kejayaan kakao Lutra dengan Peta Jalan Kakao Lestari dan berkelanjutan.
Ia menambahkan, perlu adanya strategi untuk koordinasi, sinergi para pihak dan pendampingan serta intervensi yang tepat. Beberapa hal dapat diupayakan dengan meningkatkan beberapa aspek, di antaranya aspek produksi, penguatan kelembagaan, dan daya saing.
"Seperti harapan dan aspirasi para pihak di Luwu Utara, peta jalan ini akan memandu dan membantu untuk memahami potensi-potensi dan skenario menuju kakao berkelanjutan," imbuhnya.
Feri juga berharap, sinergi dari para pihak terkait dan komitmen bersama dapat dirumuskan dalam dua hari kedepan dari kegiatan Diskusi Kelompok Terumpun ini. Serta rancangan monitoring dan evaluasi peta jalan pun akan dapat dihasilkan dan di diseminasi secara langsung.
Sementara itu, Bupati Lutra yang diwakili oleh Sekkab Lutra, Armiadi, menjelaskan Lutra perlu bekerja sama dalam pengembangan Penyusunan Peta Jalan dan Skenario Komoditas Kakao Berkelanjutan ini melalui Diskusi Kelompok Terumpun dan mengundang berbagai pihak yang terlibat.
Hal ini dinilai perlu dilakukan agar seluruh pihak terkait berkesempatan untuk saling bertukar pemikiran dan pendapat secara aktif dan terbuka.
Lihat Juga :
tulis komentar anda